Biaya Operasi Abses Gigi Terbaru: Gejala dan Penyebabnya

Biaya operasi abses gigi mulai dari ratusan ribu sampai Rp20 jutaan tergantung seberapa parah tingkat infeksi pada gigi. Abses gigi adalah gangguan kesehatan pada gigi, khususnya bagian gusi dan tulang penyangga gigi akibat terinfeksi bakteri tertentu.

Bagian pada gigi yang terinfeksi bakteri ini akan menciptakan benjolan yang berisi nanah. Apabila letak benjolan bernanah ini tepat berada di tulang penyangga gigi maka timbullah rasa seperti ditekan dan nyeri.

Penanganan abses gigi terbilang cukup serius. Diperlukan tindakan pembedahan atau operasi untuk menyembuhkannya. 

Artikel ini akan membahas seputar biaya operasi abses gigi, risiko operasi, gejala abses gigi sampai cara mengobati abses tanpa operasi.

Biaya operasi abses gigi di beberapa rumah sakit 

Biaya pengobatan abses gigi bisa murah bisa juga mahal tergantung dari tingkat keparahan abses gigi dan metode penyembuhan atau tindakan yang ditentukan oleh dokter gigi.

Faktor lain yang menentukan mahal-murahnya biaya operasi abses gigi adalah hasil sinar X di mana akan keluar hasil berapa besar atau berapa jumlah sayatan yang diperlukan untuk mengeluarkan cairan di dalam benjolan yang ada pada tulang penyangga gigi.

Umumnya, kisaran biaya operasi bedah mulut mulai dari Rp2 jutaan sampai Rp4 jutaan. Bagaimana dengan biaya dokter gigi untuk operasi abses gigi? 

Berikut estimasi biaya operasi abses gigi di beberapa rumah sakit di Indonesia.

Prosedur operasi abses gigi

Solusi tercepat dan terampuh untuk mengatasi gangguan kesehatan pada gigi seperti abses gigi ini adalah dengan melakukan operasi abses gigi di rumah sakit.

Namun, untuk melakukan operasi abses gigi diperlukan beberapa tahapan seperti tahapan persiapan, operasi hingga tahapan akhir pasca operasi. 

Berikut ini penjelasan untuk masing-masing tahapan.

Persiapan

Sebelum melakukan operasi abses gigi, dokter akan mendiagnosis terlebih dulu berdasarkan hasil pemeriksaan fisik secara menyeluruh yang dilakukan pasien.

Dimulai dari bertanya kepada pasien apa gejala yang dialaminya, bagaimana riwayat kesehatan gigi pasien sampai obat yang sedang dikonsumsi pasien karena dikhawatirkan ada beberapa obat yang menjadi pemicu kerusakan pada gigi dan gusi.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada gigi dan rongga mulut satu per satu untuk melihat seberapa besar abses gigi. Metode lain yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan rontgen gigi untuk mendapatkan hasil yang lebih detail.

Pada kasus abses gigi berukuran kecil, umumnya penanganan abses gigi yang dilakukan adalah mengeringkannya menggunakan anestesi lokal dengan bius total untuk pasien.

Namun, bila ternyata bakteri tersebut telah menyebar ke bagian tubuh lainnya maka perlu untuk dilakukan CT Scan untuk mendapatkan hasil yang pasti.

Begitu seriusnya gangguan kesehatan pada gigi dan mulut ini diharapkan pasien benar-benar mengikuti arahan dokter apa-apa saja yang tidak boleh dilakukan atau boleh dilakukan sebelum melakukan operasi abses gigi.

Tindakan pembedahan atau operasi

Durasi yang dibutuhkan untuk melakukan operasi abses gigi cukup singkat yakni mulai dari 10 menit sampai 20 menit. 

Untuk gambaran awal, dokter akan menyayat kulit pasien tepat di lokasi abses dan mengeluarkan semua nanah yang tertanam pada benjolan.

Setelah semua nanah telah keluar, selanjutnya rongga mulut akan diobati dari bawah ke atas. Langkah terakhir saat operasi adalah dokter bedah memberikan antiseptik di dalam rongga mulut pasien.

Pasca operasi

Pasca operasi merupakan tahap penyembuhan yang bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Untuk merawat bekas operasi tersebut dokter akan memberikan beberapa obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh pasien beserta hal apa saja yang harus dilakukan dan dihindari pasien.

Risiko Operasi Abses Gigi

Setiap tindakan pembedahan memiliki dampaknya masing-masing tergantung jenis penyakit dan hasil operasinya. Untuk operasi abses gigi sendiri, efek samping yang akan diterima oleh pasien pasca operasi di antaranya adalah:

• Memiliki bekas luka di dalam mulut.
• Merasakan rasa sakit berkepanjangan.
• Pendarahan.
• Penyumbatan darah.
• Kemungkinan abses gigi akan datang kembali.

Apa itu abses gigi?

Dalam dunia medis, abses gigi adalah gangguan kesehatan pada gigi di mana terdapat kantung atau benjolan yang berisi nanah pada akar gigi, tulang penyangga gigi, atau di area gusi akibat infeksi terhadap bakteri tertentu.

Rasa nyeri akibat abses gigi bukan hanya di gigi saja, melainkan sudah menyebar hingga area telinga dan leher. 

Bahkan, pada kasus tertentu mungkins aja pasien mengalami beberapa gejala seperti demam, sensitif terhadap suhu dingin atau panas, hingga wajah dan leher yang mulai membengkak.

Abses gigi tidak memandang umur pasien, semua kalangan pada usia berapapun berpotensi terkena abses gigi bila tidak merawat kesehatan gigi dengan benar.

Sementara itu, ada parameter berdasarkan tingkat keparahan abses gigi dan cara penanganan abses gigi yang berbeda-beda, di antaranya sebagai berikut:

• Abses gingival, tingkatan atau stadium abses gingival belum terlalu berdampak pada gigi dan ligamen gusi.
• Abses periodontal, pada stadium ini rasa nyeri dan sakit mulai terasa di gigi dan ligamen gusi karena bakteri mulai menginfeksi bagian periodontal gigi khususnya pada struktur jaringan lunak atau tulang penyangga gigi.
• Abses periapikal, stadium terakhir ini ditandai dengan adanya lubang kecil pada gigi dan karies pada enamel gigi yang bisa memecah jaringan enamel gigi. Apabila tidak segera diatasi, maka dapat menginfeksi bagian terlunak di gigi yakni pulpa atau biasa yang disebut pulpitis.

Terparahnya pada stadium ini adalah saat pulpitis berkembang dan infeksi bakteri mulai berkembang ke bagian jaringan saraf lainnya maka kamu akan mengalami pembengkakan di jaringan getah bening pada bagian leher dan rahang.

Penyebab abses gigi

Berapa lama abses sembuh tergantung dari seberapa penting kamu menganggap masalah kesehatan tersebut. 

Percuma saja bila sudah melakukan tindakan pembedahan seperti operasi abses pada gigi dan mengeluarkan biaya operasi abses gigi yang paling mahal tetapi tidak melakukan perawatan dan gaya hidup sehat.

Pasalnya, awal mula yang memicu munculnya bakteri di bagian gigi khususnya rongga mulut tersebut karena kamu jarang memperhatikan kesehatan rongga mulut dan gigi.

Selain itu, saat menemukan ada yang berbeda pada kesehatan rongga mulut atau gigi tidak langsung membawanya ke dokter gigi sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan yang lebih serius. Secara garis besar, berikut ini adalah penyebab abses gigi.

Tidak rutin menyikat gigi

Dari kecil sampai dewasa, tak henti-hentinya banyak kampanye dan nasihat orangtua terkait betapa pentingnya rutin menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.

Sebab, sumber utama dari permasalahan rongga mulut dan gigi adalah adanya sisa-sisa makanan yang mengendap dan membentuk plak gigi. 

Apabila plak ini tidak disikat dan dibiarkan saja menumpuk maka akan terjadi pembusukan yang bisa memicu abses gigi.

Bagaimana cara menyikat gigimu?

Rupanya, penting untuk mengetahui bagaimana cara menyikat gigi yang benar. Tanpa disadari, cara menyikat gigi yang salah bisa memicu terjadinya abses gigi.

Hindari menyikat gigi terlalu kencang atau keras karena bisa merusak dan melukai gigi dan gusi.

Saat menyikat gigi terlalu kuat, maka justru kamu akan mengikis enamel dan membuat gigi semakin sensitif. Gusi yang terluka juga bisa membentuk kantung abses.

Kebiasaan merokok

Selain merusak kesehatan paru-paru, kebiasaan merokok juga berpotensi memicu abses pada gigi dan gusi. Rokok memiliki kandungan tertentu yang mendukung pertumbuhan bakteri jahat pada rongga mulut dan gigi sehingga akan gusi terinfeksi dan menjadi bengkak, bernanah, sampai gusi meradang.

Gejala abses gigi 

Umumnya, para pasien akan merasakan rasa nyeri dan sakit yang tiba-tiba di bagian mulut dan gigi. Saat infeksi bakteri menyebar, maka rasa nyeri ikut menyebar ke leher, telinga sampai tulang rahang. Tak jarang juga ada pasien yang merasakan demam dan sulit membuka mulut.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini gejala abses gigi, di antaranya sebagai berikut:

• Rasa nyeri pada mulut, gigi atau bagian yang terinfeksi,
• Demam,
• Gusi membengkak,
• Gusi terasa lunak dan berwarna kemerahan,
• Gigi berubah warna,
• Terasa sakit saat menggigit dan mengunyah,
• Kesulitan untuk menelan makanan dan minuman,
• Gigi jadi semakin sensitif terhadapan makanan dan minuman yang panas atau dingin,
• Aroma mulut yang tidak sedap,
• Mulut terasa hambar,
• Rasa sakit menyebar sampai telinga, rahang, pipi dan leher,
• Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di area leher atau bawah rahang,
• Terjadi pembengkakan wajah, dan
• Pasien akan sulit bernapas.

Saat gejala abses gigi mulai parah, segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan konsultasi dan penanganan abses gigi pada dokter gigi.

Adakah cara mengobati abses tanpa operasi?

Ada kemungkinan saat dokter melakukan pemeriksaan kesehatan gigi secara menyeluruh dan ternyata ada cara mengobati abses tanpa operasi yang bisa diterapkan untuk kasus-kasus penyakit abses tertentu.

1. Mengeringkan abses atau insisi drainase abses

Untuk tingkat keparahan abses gigi yang kecil, bisa dilakukan penanganan abses gigi yakni mengeringkan abses dengan melakukan penyayatan di bagian abses gigi dan lalu mengeluarkan cairah nanah tersebut.

2. Merawat saluran kanal atau root canal

Prosedur medis root canal merupakan metode medis yang digunakan untuk mengatasi abses gigi dengan cara menghilangkan kantong nanah dan jaringan yang rusak agar tidak terjadi infeksi lanjutan. Caranya dengan melakukan scaling tepat di bawah tepi gusi.

Biaya biaya pengobatan abses gigi menggunakan metode root canal cukup murah mulai dari Rp100 ribuan sampai Rp700 ribuan tergantung kebijakan rumah sakit dan klinik terdekat.

3. Mencabut gigi yang terinfeksi

Bila gigi yang sudah terinfeksi tidak bisa diselamatkan lagi dengan metode medis apapun, maka mati tidak mau kamu harus mencabut gigi yang terinfeksi tersebut. 

Dengan begitu benjolan yang berisi nanah tersebut akan mudah mengering.

4. Mengonsumsi obat abses gigi

Khusus pasien yang absesnya telah menyebar ke beberapa bagian tubuh seperti gusi dan rahang, maka dokter akan meresepkan beberapa obat abses gigi seperti antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi tersebut.

Sementara itu, untuk menghilangkan rasa nyerinya dokter akan meresepkan obat pereda nyeri seperti aspirin, paracetamol, atau ibuprofen.

Tips dari Lifepal! Sadari pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut dan gigi dengan rutin menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur. Tujuannya agar plak-plak yang menempel pada gigi tidak mengendap dan tumbuh menjadi bakteri jahat.

Apabila ternyata penyakit abses gigi tidak bisa dihindari dan harus segera dilakukan operasi abses gigi, sementara biaya operasi abses gigi yang dibutuhkan cukup mahal. Maka tips dari Lifepal adalah cari rumah sakit yang menjadi rekanan asuransi kesehatan kamu untuk meringankan biaya operasi abses gigi.

Pentingnya memiliki proteksi asuransi kesehatan 

Asuransi kesehatan dapat mengcover biaya berobat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan uang saat sakit.

Manfaatkan asuransi kesehatan cashless sehingga kamu bisa berobat ke rumah sakit hanya dengan menunjukkan kartu keanggotan. 

Cari tahu di Lifepal daftar asuransi kesehatan terbaik di Indonesia dan bandingkan sendiri pilihan polis dan manfaat pertanggungan yang ditawarkan. Dapatkan diskon hingga 20% dan cashback 10% jika kamu membeli asuransi kesehatan di Lifepal. 

Pertanyaan seputar biaya operasi abses gigi