Biaya Operasi Caesar Terbaru di Rumah Sakit dan Prosedurnya

Biaya operasi caesar bisa mencapai puluhan juta tergantung dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang dipilih. Faktor lain seperti kelas perawatan, durasi rawat inap, dan metode anestesi yang dipilih juga berpengaruh terhadap harga operasi caesar. 

Sectio caesarean (SC) atau biasanya dikenal dengan operasi sesar adalah prosedur medis yang bertujuan mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut dan rahim ibu. Operasi caesar perlu dilakukan dalam beberapa situasi yang melibatkan risiko atau kondisi yang mengharuskan bayi dilahirkan melalui prosedur bedah.

Jadi, dokter kandungan hanya akan menyarankan operasi caesar sebagai solusi jika terdapat gangguan pada kehamilan dengan mendasarkan opsi bahwa prosedur ini lebih aman bagi ibu dan bayi daripada melahirkan secara normal.

Apa Itu Operasi Caesar?

Operasi caesar adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk melahirkan bayi dengan membuat sayatan pada perut dan rahim ibu, sayatan dibuat melintang sejajar dengan garis bawah pinggang. Operasi caesar memiliki tujuan utama sebagai tindakan darurat ketika kehamilan mengancam nyawa ibu atau janin. 

Menurut informasi yang dikutip dari Alodokter, dokter akan merekomendasikan operasi caesar jika ibu hamil mengalami kondisi seperti pendarahan hebat, persalinan normal tidak berjalan dengan baik, posisi plasenta yang terlalu turun atau pernah menjalani caesar sebelumnya.

Persalinan yang dilakukan dengan metode caesar umumnya cukup cepat, hanya akan memakan waktu sekitar 25-60 menit saja. Perbedaan durasi ini dipengaruhi oleh tingkat kesulitan dan kondisi pasien.

Setelah operasi caesar selesai dilakukan, ibu akan dianjurkan untuk melalui proses pemulihan. Proses pemulihan pasca operasi caesar ini sedikit lebih lama dibandingkan dengan wanita yang melahirkan secara normal.

Biaya Operasi Caesar Berdasarkan Tipe Kelas

Tipe kelas rumah sakit akan memengaruhi biaya operasi caesar yang akan kamu tanggung. Terdapat beberapa tipe kelas yang umumnya tersedia di rumah sakit, yaitu kelas VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III. 

1. Biaya operasi caesar kelas VIP

Biaya operasi caesar kelas VIP biasanya termasuk yang tertinggi dalam skala biaya persalinan caesar. Secara umum, biaya ini berkisar antara Rp30 juta hingga Rp70 juta. 

Namun, tingginya biaya ini sebanding dengan fasilitas VIP yang akan diberikan kepada ibu, bayi, dan keluarga yang mendampingi selama proses persalinan. Selain merawat ibu dan bayi, fasilitas VIP ini juga dirancang untuk memberikan kenyamanan kepada keluarga yang hadir dalam momen berharga ini.

2. Biaya operasi caesar kelas I

Biaya operasi caesar kelas I berada di kisaran harga Rp25 juta hingga Rp50 juta. Pada kelas ini, ibu biasanya akan tidur atau ditempatkan dalam satu ruangan yang berisi dua orang. Meskipun bukan kelas tertinggi, kelas I masih menawarkan fasilitas yang baik dan perawatan medis yang memadai untuk proses persalinan caesar yang aman dan nyaman.

3. Biaya operasi caesar kelas II

Kelas operasi caesar kelas II memiliki biaya yang lebih terjangkau, berkisar antara Rp15 juta hingga Rp38 juta. Meskipun biaya lebih rendah, pelayanan medis tetap memenuhi standar keamanan dan kenyamanan yang diperlukan selama proses persalinan caesar. Biasanya, ibu akan berbagi kamar dengan dua hingga tiga orang pasien lainnya.

4. Biaya operasi caesar kelas III

Untuk biaya operasi caesar kelas III di rumah sakit pemerintah Jakarta tipe D dan C pada 2019, biayanya sekitar Rp4 juta.. Kelas ini menyediakan pelayanan medis yang mendasar dan cocok untuk mereka yang memiliki anggaran terbatas. Meskipun biayanya lebih rendah, prosedur operasi caesar tetap dijalankan dengan standar keamanan yang tinggi.

Apakah BPJS Menanggung Biaya Operasi Caesar?

Kamu bisa merasa tenang karena biaya operasi caesar termasuk ke dalam tindakan medis yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Biaya operasi caesar yang akan ditanggung BPJS Kesehatan mulai dari Rp5 juta hingga Rp11 juta, tergantung pada tindakan operasi yang diberikan.

Namun,operasi caesar tentunya harus didasari dengan adanya indikasi medis yang mengharuskannya. Misalnya posisi bayi yang sulit dilahirkan secara normal, atau menyangkut keselamatan nyawa ibu karena ada penyakit tertentu.

Apabila operasi caesar hanya keinginan ibu hamil saja, maka BPJS Kesehatan tidak bisa meng-cover biaya tersebut. Selain menanggung operasi caesar biasa, BPJS Kesehatan juga menanggung operasi caesar dengan metode sc ERACS.  Lalu, berapa biaya operasi caesar yang ditanggung BPJS? Berikut adalah biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan untuk operasi caesar. 

1. Operasi Caesar Ringan

• Kelas 3 (Rp5.257.900)
• Kelas 2 (Rp6.285.500)
• Kelas 1 (Rp7.333.000)

2. Operasi Caesar Sedang

• Kelas 3 (Rp5.780.000)
• Kelas 2 (Rp6.936.000)
• Kelas 1 (Rp8.092.000)

3. Operasi Caesar Berat

• Kelas 3 (Rp7.915.300)
• Kelas 2 (Rp9.498.300)
• Kelas 1 (Rp11.081.400)

Biaya Operasi Caesar Terbaru di Kota Besar Indonesia

Berbeda dengan biaya melahirkan normal, kamu perlu mempersiapkan bujet tambahan untuk membiayai tindakan medis ini. Umumnya, biaya operasi caesar mulai dari Rp11 juta sampai dengan Rp50 juta.  

Sedangkan jika kamu ingin menggunakan metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) untuk persalinanmu, maka biaya yang dibutuhkan akan lebih mahal lagi, yakni mulai dari Rp30 jutaan. Metode ERACS merupakan pendekatan yang digunakan dalam perawatan pascaoperasi caesar untuk mempercepat pemulihan ibu setelah operasi caesar. 

Lalu, berapa biaya operasi caesar tanpa BPJS di berbagai rumah sakit di Indonesia, berikut informasinya yang dilansir dari Alodokter.

Biaya operasi caesar di Jakarta Selatan

Biaya operasi caesar di Jakarta Barat

Biaya operasi caesar di Jakarta Timur

Biaya operasi caesar di Jakarta Utara

Biaya operasi caesar di Jakarta Pusat

Biaya operasi caesar di Surabaya

Biaya operasi caesar di Tangerang

Biaya operasi caesar di Yogyakarta

Biaya operasi caesar di Bekasi

Biaya operasi caesar di Bogor

Biaya operasi caesar di Cikarang

Biaya operasi caesar di Karawang

Biaya operasi caesar di Makassar

Biaya operasi caesar di Pekanbaru

Biaya operasi caesar di Medan

Biaya operasi caesar di Cirebon

Biaya operasi caesar di Tangerang Selatan

Biaya operasi caesar di Sidoarjo

Simak pula ulasan mengenai Rumah Sakit Aminah Blitar di artikel Lifepal lainnya!

Biaya operasi caesar di Semarang

Biaya operasi caesar di Jambi

Biaya operasi caesar di Bandung

Biaya operasi caesar di Depok

Biaya operasi caesar di Malang

Biaya operasi caesar di Subang

Biaya operasi caesar di Bandar Lampung

Biaya operasi caesar di Ciamis

Biaya operasi caesar di Lubuklinggau

Biaya operasi caesar di kota lainnya

Harga operasi caesar dan operasi dengan metode ERACS di atas tentunya bisa berubah-ubah, ya. Untuk informasi lebih lengkap kamu bisa menghubungi masing-masing rumah sakit.

Biaya Operasi Caesar di RSUD

Melahirkan di RSUD masih menjadi pilihan bagi banyak masyarakat kita, khususnya masyarakat kelas menengah dan bawah. Sebagai gambaran, Lifepal memberikan informasi paket RSUD yang ada di RSUD Bandung Kiwari berikut ini. 

• Paket Persalinan Caesar Kelas 1: Rp10,5 juta-Rp12 juta
• Paket Persalinan Caesar Kelas 2: Rp9,5 juta-Rp11 juta
• Paket Persalinan Caesar Kelas 3: Rp8,5 juta-Rp10 juta

Biaya Operasi Caesar dengan Metode ERACS

Metode ERACS pada operasi caesar adalah metode persalinan yang memungkinkan ibu hamil untuk menjalani operasi caesar dengan rasa sakit yang lebih kecil dan proses penyembuhan pasca persalinan caesar jadi lebih cepat.

Metode yang digunakan dalam ERACS sedikit berbeda dengan bedah persalinan caesar biasa, yakni jarum yang digunakan lebih kecil, dosis anestesi lebih sedikit, serta menggunakan teknik jahitan tummy tuck agar perut tidak bergelambir. 

Dengan jaminan pengurangan rasa sakit dan percepatan pemulihan, biaya ERACS tentunya berbeda dan lebih mahal, ya. Di beberapa rumah sakit di Indonesia, biaya persalinan caesar dengan metode ERACS yakni sekitar Rp30 juta hingga Rp80 juta.

Biaya Kontrol Pasca Operasi Caesar

Selain biaya saat operasi, kamu juga perlu mempersiapkan biaya kontrol untuk pascaoperasi karena akan ada perawatan atau kontrol lanjutan. Kontrol ini mengharuskan ibu melahirkan untuk melakukan prosedur rawat inap selama beberapa hari. 

Setelah itu, kamu pun tetap harus melakukan rawat jalan secara berkala sampai pulih sepenuhnya dari operasi. Biaya kontrol pasca operasi caesar berkisar dari Rp170.000 sampai dengan Rp350.000. Biaya ini bervariasi, tergantung kondisi masing-masing pasien serta perawatan tambahan yang dibutuhkan.

Kemudian, kamu juga akan diresepkan obat khusus untuk menyembuhkan luka bekas operasi, bisa berupa obat oles maupun obat oral. Bila ditotal, biaya kontrol pasca operasi caesar ditambah dengan biaya obat akan mencapai sekitar Rp520.000.

Kondisi yang Mengharuskan Operasi Caesar

Kenapa sih operasi caesar perlu dilakukan? Ada beberapa kondisi yang memaksa calon ibu memilih untuk melahirkan dengan operasi caesar. Menurut situs kesehatan Webmd.com, secara umum ada tiga alasan mengapa operasi caesar perlu dilakukan: 

• Persalinan tidak berlangsung sebagaimana mestinya.
• Posisi bayi tidak baik atau terlalu besar untuk persalinan normal.
• Kesehatan ibu melahirkan atau bayi yang cukup berisiko.

Berikut adalah penjelasan lengkap kondisi-kondisi yang mengharuskan operasi caesar. 

1. Pembukaan yang tidak berkembang

Jika kamu sudah kontraksi lebih dari 18 jam dan pembukaan belum juga cukup untuk melahirkan secara normal, umumnya dokter akan menyarankan untuk operasi. Namun perlu diketahui bahwa waktu kontraksi untuk setiap ibu melahirkan bisa berbeda-beda dan ini bukanlah satu-satunya kondisi yang mengharuskan operasi caesar. 

Normalnya, selama persalinan, leher rahim atau biasa disebut serviks akan mengalami pembukaan secara bertahap untuk memungkinkan bayi melalui saluran lahir. Dalam beberapa kasus, serviks tidak berkembang sesuai dengan harapan selama proses persalinan normal.

2. Janin dalam kondisi gawat

Alasan lain operasi caesar dilakukan adalah jika janin dalam kondisi gawat seperti denyut janin tidak normal dan mengkhawatirkan. Jika dokter melihat adanya detak jantung janin yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak stabil, ini dapat mengindikasikan adanya kesulitan pada janin.

Dalam situasi seperti ini, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi caesar untuk segera melahirkan bayi dan menghindari risiko komplikasi yang lebih lanjut.

3. Posisi janin tidak normal

Kalau bayi dalam kandungan dalam posisi sungsang (kaki atau bokong ada di bawah) atau melintang, dokter umumnya akan merekomendasikan untuk mengambil langkah operasi caesar. Kondisi janin yang demikian bisa membahayakan ibu dan bayi karena bisa menyebabkan risiko komplikasi serius selama persalinan vaginal.

Ketika bayi berada dalam posisi sungsang, kepala bayi tidak berada di bawah, yang membuat persalinan vaginal sulit atau tidak mungkin dilakukan. Jika persalinan sungsang dilanjutkan secara paksa, risiko terjadinya cedera pada bayi, seperti tekanan pada tali pusat atau kelahiran bahu, dapat meningkat.

4. Hamil kembar

Kehamilan kembar juga menjadi salah satu kondisi yang mengharuskan tindakan operasi caesar perlu dilakukan dokter. Kehamilan kembar meningkatkan risiko komplikasi selama proses persalinan, dan dalam beberapa kasus, persalinan normal dapat berisiko tinggi.

Dokter juga mungkin akan merekomendasikan operasi caesar bila salah satu atau kedua janin berada dalam posisi yang tidak normal. Bisa juga disebabkan karena bayi kedua berada dalam posisi yang sulit untuk melalui jalan lahir, meskipun bayi pertama berhasil.

5. Jalan lahir tertutup

Plasenta previa atau kondisi plasenta (ari-ari) berada di bagian bawah sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir, juga menjadi alasan dokter melakukan tindakan operasi melahirkan karena kondisi ini berisiko membuat ibu mengalami pendarahan. 

Selain ari-ari yang menutup jalan lahir, ada masalah lain sehingga dokter merekomendasikan operasi caesar, seperti mioma berukuran besar, patah tulang panggul atau hidrosefalus (membesarnya kepala janin).

6. Komplikasi tali pusar

Kondisi prolaps tali pusar adalah saat tali pusat bayi keluar lebih dulu sebelum si bayi lahir. Kondisi ini bisa terjadi baik pada saat kehamilan atau dalam proses melahirkan.

Adanya komplikasi tali pusar ini bisa menghalangi jalan lahir atau malah bisa terjadi kompresi tali pusar sehingga tidak mengirimkan oksigen dan nutrisi pada bayi. Kondisi ini seringkali memerlukan penanganan medis yang cepat karena dapat menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen) pada bayi. 

Operasi caesar dapat dilakukan untuk segera mengeluarkan bayi dengan aman dan menghindari komplikasi yang lebih serius yang dapat terjadi selama persalinan normal dengan prolaps tali pusar.

7. Kondisi kesehatan ibu yang tidak ideal

Dokter akan menyarankan tindakan operasi jika si ibu memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung atau gangguan otak. Selain itu, infeksi herpes genital juga jadi salah satu indikasi lain dilakukan prosedur operasi caesar.

Ibu hamil dengan diagnosa preeklamsia juga harus melakukan operasi caesar, karena bisa membahayakan ibu dan bayi ketika memaksakan melahirkan secara normal. Preeklamsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang signifikan (hipertensi) yang biasanya tidak ada sebelum kehamilan, serta adanya kerusakan organ yang terkait dengan tekanan darah tinggi tersebut.

8. Pernah menjalani operasi caesar

Meski tidak menutup kemungkinan bisa melahirkan secara normal bagi ibu yang pernah menjalani operasi caesar, tapi di sebagian kasus lebih disarankan dokter untuk dilakukan operasi.

Beberapa hal yang menyebabkan dokter akhirnya kembali merekomendasikan persalinan caesar adalah adanya risiko pecahnya luka bekas operasi caesar (ruptur uterus), kondisi kesehatan ibu dan bayi hingga kemungkinan komplikasi selama persalinan normal.

Risiko Melahirkan Caesar

Meski prosesnya terbilang cepat dan si ibu bebas dari rasa sakit serta nyeri saat persalinan berlangsung, bukan berarti operasi caesar tidak memiliki risiko. Meskipun demikian, kamu seharusnya tidak perlu khawatir karena risiko tersebut dapat diantisipasi oleh dokter dan tim medis.

Berikut ini beberapa risiko komplikasi atau efek samping operasi caesar yang bisa dialami oleh wanita hamil:

1. Infeksi

Luka sayatan hasil operasi bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi jika kamu tidak menjaga kebersihan di area sayatan, atau perawatan luka operasi tidak dilakukan dengan benar. Biasanya infeksi akan dirasakan di minggu-minggu pertama selesai operasi dengan rasa nyeri, bengkak, kemerahan, bahkan bernanah.

Selain di area luar, infeksi juga bisa terjadi pada jaringan atau lapisan rahim. Hal yang dirasakan bila infeksi ini terjadi adalah nyeri perut, demam, keputihan yang tidak wajar hingga pendarahan hebat dari vagina.

2. Pendarahan

Risiko lain yang perlu diwaspadai saat melahirkan secara caesar adalah pendarahan yang bisa terjadi karena beberapa faktor seperti pembuluh darah yang rusak, bekas luka di rahim atau plasenta (ari-ari) berada di posisi yang tidak normal. Namun, pendarahan saat operasi jarang terjadi dan bila sampai hal tersebut terjadi, dokter akan segera mengambil tindakan untuk menghentikan pendarahan.

3. Terjadinya pembekuan darah

Bekuan darah (thrombosis) yang menyumbat pembuluh darah vena yang ada di tungkai akan menyebabkan penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam. Biasanya kondisi yang dirasakan nyeri di kaki, kemerahan pada kulit kaki, dan kaki terasa hangat.

Selain itu, bekuan darah juga bisa terbawa sampai ke paru-paru dan membahayakan kondisi si ibu. Emboli paru-paru adalah kondisi serius di mana bekuan darah menyumbat pembuluh darah di paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan pernapasan, nyeri dada, atau bahkan kegagalan pernapasan jika tidak segera ditangani.

4. Efek samping obat bius berlebihan

Proses anastesi yang dijalankan sebelum operasi bisa membawa pengaruh berbeda-beda bagi setiap orang. Reaksi seperti pusing dan mati rasa yang lama bisa saja terjadi. Tapi kondisi ini bisa hilang sendiri beberapa hari setelah melahirkan.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efek samping ini adalah dosis obat, kepekaan individu terhadap obat, dan interaksi dengan kondisi kesehatan lain yang mungkin dimiliki oleh ibu. Jika ibu mengalami efek samping yang berkepanjangan atau mengkhawatirkan setelah operasi caesar, penting untuk segera berkonsultasi dengan tim medis yang menangani. 

5. Cedera saat operasi

Buat ibu yang sudah menjalani beberapa kali operasi caesar, biasanya memiliki risiko tinggi mengalami cedera saat operasi. Contohnya, seperti kandung kemih yang tidak sengaja tersayat.

Proses operasi caesar juga bisa menimbulkan efek pada bayi seperti gangguan pernapasan. Biasanya terjadi pada usia kandungan 39 minggu karena paru-paru yang belum berkembang sempurna. Akibat lain yang bisa dialami bayi adalah kulit yang tergores tidak sengaja saat operasi dilakukan.

Persiapan Sebelum Operasi Caesar

Persiapan yang baik sebelum operasi caesar sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan prosedur tersebut. Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalani operasi caesar:

1. Persiapan mental

Sebelum memasuki ruang operasi, ibu hamil harus menyiapkan mental terlebih dulu, mengingat C-section termasuk operasi besar. Tidak ada salahnya untuk bertanya pada teman yang sudah pernah operasi caesar.

Lebih baik untuk membekali diri dengan informasi terkait dengan apa yang terjadi sebelum, saat, dan setelah menjalani operasi caesar. Yakinkan diri bahwa apapun prosedur melahirkan yang ditempuh, semua dilakukan demi kebaikan si Buah Hati.

2. Waktu yang pas

Tunggu usia kehamilan menginjak usia 39 minggu untuk memastikan bayi berada dalam kondisi yang lebih kuat dan sehat. Meski begitu, tetap konsultasikan dengan dokter kandungan jika ada keluhan.

3. Mandi dengan sabun antiseptic

Mandilah memakai sabun antibakteri sebelum menjalani operasi caesar. Tujuannya adalah untuk meminimalkan bakteri di area sayatan, terutama di area sekitar pusar, yaitu area dilakukannya sayatan operasi caesar untuk menekan risiko terjadinya infeksi di kemudian hari.

4. Siapkan pakaian yang pas

Persiapkan pakaian yang nyaman dan nantinya tidak mengganggu luka sayatan. Sebaiknya hindari celana ketat dengan bahan keras. Pilih dress yang nyaman juga untuk menyusui.

5. Tidak makan sebelum operasi

Biasanya dokter menganjurkan pasien untuk berpuasa selama 8 jam sebelum operasi dilakukan.  Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk menghindari makanan yang bisa memicu komplikasi pada paru-paru atau lambung yang berisiko untuk muntah.

Ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil yang juga akan berdampak pada saat akan operasi. Konsultasikan pada dokter kandungan apa saja yang masih aman dikonsumsi sebelum proses melahirkan. 

Jadi sekarang kamu sudah tahu ya bahwa operasi caesar membutuhkan diagnosis dari dokter, jadi tidak bisa dipilih hanya karena seorang ibu tidak ingin merasakan sakit persalinan.

Daftar Asuransi Melahirkan Terbaik

Setiap polis memiliki keunggulannya masing-masing. Biar tidak bingung membandingkan berbagai pilihan polis asuransi melahirkan, mari simak daftar pilihan asuransi melahirkan yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Sequis Life – Sequis Maternity Rider

Salah satu rekomendasi asuransi melahirkan adalah Sequis Life yang menanggung biaya perawatan medis selama kehamilan dan melahirkan. Manfaat ini hadir sebagai manfaat tambahan (rider) yang bisa dipilih oleh nasabah saat membeli produk asuransi dari Sequis Life. 

Manfaat yang ditawarkan adalah penggantian biaya sebesar 100% Uang Pertanggungan untuk risiko-risiko kehamilan dan melahirkan seperti:

• Kehamilan di luar kandungan
• Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
• Kematian janin (min. usia 175 hari) atau keratin bayi (dalam 28 hari setelah kelahiran)
• Down Syndrome
• Spina Bifida
• Tetralogy dari Fallot
• Transposisi Pembuluh Darah Besar

2. Cigna Infinite HealthCare

Asuransi Kesehatan Cigna menawarkan fasilitas Speedy Claim atau klaim kilat maksimal 30 menit. Khusus mengenai jaminan biaya melahirkan, Cigna menawarkannya dalam bentuk manfaat tambahan yang dapat diperoleh dengan tambahan premi.

Manfaat asuransi melahirkan Cigna hanya menanggung risiko keguguran saja, yaitu santunan tunai senilai Rp15 juta.

3. AXA Medicare Group Health

Asuransi Kesehatan AXA menawarkan proteksi biaya melahirkan berskala internasional melalui polis AXA Medicare Group Health. Pertanggungan yang ditawarkan meliputi jaminan biaya terkait kehamilan dan persalinan.

Keunggulan dengan memilih Asuransi AXA adalah dapat dibeli secara online, adanya layanan nasabah berbasis aplikasi, dan didukung layanan klaim 24 jam.

4. Allianz Smarthealth Maxi Violet

Asuransi Kesehatan Allianz menawarkan manfaat tambahan berupa asuransi melahirkan untuk menanggung biaya kehamilan dan persalinan. Jaringan rumah sakit Allianz bekerja sama dengan Admedika sehingga sudah terjamin jangkauan pilihannya.

Manfaat ditawarkan meliputi no claim bonus, jaringan rumah sakit yang tersebar luas, dan layanan nasabah berbasis aplikasi.

5. BNI Life Optima Cash Plan

Asuransi BNI Life turut menawarkan manfaat tambahan asuransi melahirkan melalui polis Optima Cash Plan. Keunggulan dari BNI Life Optima Cash Plan ini adalah jaringan rumah sakit yang tersebar luas  di Indonesia dan pencairan klaim yang bisa diterima dalam waktu 24 jam.

Ada lima pilihan plan asuransi melahirkan, yaitu dimulai dari Rp2,5 juta, Rp5 juta, Rp7,5 juta, Rp10 juta, dan Rp15 juta.

6. Manulife MiUltimate Health Care

Asuransi Kesehatan Manulife menawarkan manfaat tambahan untuk menanggung biaya cek kehamilan dan persalinan melalui polis MiUltimate Health Care.

Manfaat yang bisa didapatkan berupa jaminan biaya rawat jalan kehamilan, biaya persalinan secara normal atau melalui operasi caesar, dan biaya rawat inap jika terjadi komplikasi persalinan atau keguguran. Manfaat tambahan ini ditawarkan khusus di dalam produk asuransi karyawan.

Tips Memilih Asuransi Melahirkan

Tingginya biaya persalinan di Indonesia menjadikan asuransi melahirkan sebagai salah satu kebutuhan penting yang patut dipertimbangkan. Asuransi melahirkan adalah produk pertanggungan yang berguna untuk meringankan biaya sebelum dan sesudah melahirkan.

Perlu dipahami bahwa kebanyakan asuransi melahirkan dijadikan sebagai manfaat tambahan atau rider dari asuransi kesehatan. Artinya, untuk bisa mendapatkan manfaat asuransi melahirkan, calon nasabah harus terlebih dahulu memiliki asuransi kesehatan sebagai manfaat dasarnya. 

Lifepal punya beberapa tips untuk memilih asuransi melahirkan berikut ini.

• Sesuaikan produk asuransi dengan kebutuhan kamu. Pastikan memahami dengan jelas apa yang ditawarkan oleh polis asuransi tersebut, termasuk batasan dan ketentuan yang berlaku.
• Pilihlah asuransi yang memberikan pertanggungan biaya rawat jalan sebelum dan setelah persalinan. Persalinan bukanlah proses yang hanya berlangsung dalam waktu sehari, melainkan memerlukan perawatan dan pemantauan sebelum dan setelahnya.
• Pastikan polis asuransi yang kamu pilih sesuai dengan biaya persalinan di wilayah tempat tinggal kamu. Biaya persalinan dapat bervariasi, oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa polis asuransi yang kamu pilih mampu menutupi biaya tersebut.
• Pilihlah asuransi yang memiliki jaringan rumah sakit yang luas. Dengan memilih asuransi yang bekerja sama dengan jaringan rumah sakit yang luas, kamu akan memiliki akses ke fasilitas kesehatan terbaik dan tenaga medis yang kompeten, sehingga dapat merasa lebih tenang dan aman selama proses melahirkan.
• Jngan lupa untuk memeriksa ketentuan waktu tunggu atau waiting period. Waktu tunggu adalah periode waktu yang harus kamu tunggu sebelum dapat mengajukan klaim asuransi.

Pertanyaan Seputar Biaya Operasi Caesar