Apa Itu Repricing Asuransi? Ini Penyebab, dan Cara Menyikapinya!

Repricing asuransi adalah penyesuaian ulang premi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi untuk mencerminkan perubahan risiko dan biaya yang terus berkembang. Langkah ini biasanya dilakukan agar perusahaan tetap mampu memberikan perlindungan optimal sambil menjaga keberlanjutan keuangan.
Buat kamu yang baru mendengar istilah ini, artikel ini akan membantu memahami apa itu repricing asuransi, apa saja penyebabnya, dan bagaimana cara terbaik menyikapinya. Lifepal juga akan membahas apakah semua jenis asuransi pasti mengalami repricing atau hanya produk-produk tertentu saja yang terdampak. Simak sampai selesa, ya!
Mengapa Perusahaan Asuransi Melakukan Repricing?
Repricing asuransi adalah langkah untuk menyesuaikan premi dengan kondisi terbaru. Ini penting agar premi tetap sesuai dengan risiko yang dimiliki nasabah.
Selain faktor ekonomi dan medis, prinsip keadilan juga diterapkan. Nasabah dengan risiko lebih tinggi akan membayar premi lebih besar, sementara yang menjaga kesehatan bisa mendapat premi lebih ringan. Berikut penjelasannya.
1. Inflasi medis
Biaya perawatan medis cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Inflasi medis adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kenaikan biaya asuransi. Ketika biaya rumah sakit, obat-obatan, dan layanan medis lainnya naik secara signifikan, perusahaan asuransi perlu menyesuaikan premi agar tetap mampu menutup biaya klaim yang meningkat.
Sebagai informasi, menurut survei Global Medical Trends dari WTW, biaya kesehatan di Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 19,4% pada tahun 2025, jauh di atas inflasi umum nasional yang hanya 1,57% pada Desember 2024.
2. Faktor individu
Perubahan dalam faktor individu seperti usia, kesehatan, dan kebiasaan hidup sangat mempengaruhi premi asuransi. Usia yang semakin bertambah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit, sehingga premi akan cenderung naik. Selain itu, nasabah dengan riwayat penyakit tertentu atau kondisi medis kronis biasanya dikenakan premi lebih tinggi.
Kebiasaan gaya hidup, seperti merokok, juga menjadi indikator penting dalam proses penyesuaian premi. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia dan WHO, merokok secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, paru-paru, dan kanker, yang tentu berdampak pada meningkatnya potensi klaim. Karena itu, perusahaan asuransi biasanya mengenakan premi yang lebih tinggi bagi perokok aktif dibandingkan dengan non-perokok.
3. Peningkatan klaim
Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), sepanjang tahun 2024 jumlah klaim asuransi kesehatan meningkat sebesar 16,4% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai total Rp24,18 triliun. Tak hanya itu, rasio klaim terhadap premi juga melonjak hingga 139,5%, yang berarti perusahaan asuransi membayar klaim lebih banyak dibandingkan premi yang diterima.
Lonjakan ini menjadi salah satu pendorong utama dilakukannya repricing untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan memastikan klaim nasabah tetap dapat dibayarkan secara optimal.
4. Perubahan regulasi pemerintah
Regulasi pemerintah yang berubah juga dapat mempengaruhi repricing asuransi. Misalnya, perubahan dalam peraturan kesehatan atau kebijakan asuransi dapat memaksa perusahaan asuransi untuk menyesuaikan premi agar tetap mematuhi peraturan baru dan menjaga keseimbangan finansial.
5. Perkembangan teknologi medis
Perkembangan teknologi medis dapat berdampak pada biaya perawatan kesehatan. Teknologi baru yang lebih canggih dan mahal bisa meningkatkan biaya pengobatan, sehingga perusahaan asuransi mungkin perlu melakukan repricing untuk menyesuaikan dengan biaya terbaru.
Dengan memahami alasan-alasan ini, kamu dapat lebih siap menghadapi penyesuaian premi asuransi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menyesuaikan budget keuanganmu.
Bagaimana Nasabah Harus Menanggapi Repricing?
Menghadapi repricing asuransi bisa jadi menantang, tetapi ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Mengatur ulang budget keuangan
Langkah pertama adalah mengatur ulang anggaran keuanganmu. Repricing mungkin berarti bahwa kamu harus mengalokasikan lebih banyak dana untuk premi asuransi. Pertimbangkan untuk mengevaluasi kembali pengeluaran lainnya dan mencari cara untuk menghemat agar tetap dapat membayar premi asuransi yang telah disesuaikan.
2. Menjaga kesehatan
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi biaya asuransi adalah dengan menjaga kesehatanmu. Dengan hidup sehat, kamu dapat mengurangi risiko kesehatan yang tinggi dan mungkin juga dapat menurunkan premi asuransi di masa mendatang. Gaya hidup sehat termasuk makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
3. Membandingkan produk asuransi lain
Jangan ragu untuk membandingkan produk asuransi lain yang mungkin menawarkan premi yang lebih baik atau cakupan yang lebih sesuai dengan kebutuhanmu. Menggunakan alat perbandingan online atau menghubungi agen asuransi bisa sangat membantu dalam menemukan opsi terbaik untukmu. Misalnya, kamu dapat mempertimbangkan asuransi kesehatan terbaik di tautan ini.
4. Menghubungi agen asuransi untuk klarifikasi
Jika kamu bingung atau merasa tidak yakin dengan penyesuaian premi, jangan ragu untuk menghubungi agen asuransimu. Mereka dapat memberikan penjelasan lebih lanjut dan membantu kamu memahami alasan di balik repricing serta memberikan saran tentang langkah yang dapat diambil.
5. Mempertimbangkan asuransi kesehatan syariah
Asuransi kesehatan syariah bisa menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan. Produk ini mungkin menawarkan premi yang lebih stabil dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yang bisa jadi lebih cocok untuk beberapa nasabah.
Dengan memahami langkah-langkah ini, kamu dapat lebih siap dan proaktif dalam menanggapi repricing asuransi, memastikan bahwa kamu tetap mendapatkan perlindungan yang optimal tanpa terlalu membebani keuanganmu.
Apakah Semua Asuransi Melakukan Repricing?
Tidak semua jenis asuransi melakukan repricing. Repricing lebih sering terjadi pada jenis asuransi yang premi atau kontribusinya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal, seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Asuransi kesehatan, misalnya, seringkali mengalami repricing karena perubahan biaya medis yang signifikan.
Lindungi Keluargamu dengan Asuransi Kesehatan
Repricing memang bagian alami dari dunia asuransi, terutama dalam menghadapi kenaikan biaya medis dan risiko kesehatan yang terus berubah. Tapi kamu tetap bisa mengantisipasi risiko finansial tak terduga dengan memilih proteksi yang tepat.
Asuransi kesehatan keluarga hadir sebagai solusi untuk memastikan seluruh anggota keluargamu tetap terlindungi dalam satu polis. Mulai dari rawat inap hingga manfaat tambahan, semuanya bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran.
Yuk, temukan asuransi kesehatan keluarga terbaik hanya di Lifepal!