10 Penyebab Sakit Ulu Hati yang Wajib Kamu Ketahui

sakit ulu hati

Apakah kamu pernah mengalami sakit ulu hati? Sakit pada ulu hati memang bisa terjadi dengan gejala umum lainnya terkait sistem pencernaan. Gejala lain yang dimaksud, yakni kembung dan perut terasa bergas.

Mengutip Healthline, nyeri ulu hati dapat terjadi karena beberapa kemungkinan penyebab, terutama bila hal ini terjadi tepat setelah makan. Beberapa kemungkinan penyebab yang dimaksud, yakni intoleransi laktosa, gastroesophageal reflux disease (GERD), peradangan, atau infeksi.

Untuk mengetahui selengkapnya mengenai penyebab ulu hati sakit dan cara mengatasi sakit perut bagian atas, baca tulisan ini sampai selesai, ya!

Penyebab sakit ulu hati

Sebelum membahas lebih jauh mengenai penyebab ulu hati sakit, kamu mungkin bertanya-tanya soal nyeri ulu hati itu sendiri. Ulu hati atau epigastrium merupakan area di bawah tulang dada dan di atas pusar atau bagian tengah perut atas.

Mengutip Medical News Today, nyeri ulu hati merupakan gejala umum dari sakit perut yang dapat disebabkan oleh masalah pencernaan jangka panjang atau hanya gangguan pencernaan sesekali yang menyebabkan nyeri ulu hati hilang timbul.

Nyeri epigastrium adalah gejala umum dari sakit perut, yang dapat disebabkan oleh masalah pencernaan jangka panjang atau hanya gangguan pencernaan sesekali.

Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan biasanya terjadi setelah makan. Ketika seseorang makan sesuatu, lambung menghasilkan asam untuk mencerna makanan. Terkadang, asam ini dapat mengiritasi lapisan sistem pencernaan.

Gejalanya seperti sendawa, kembung, merasa kenyang padahal makan dengan porsi tidak besar, dan mual serta sering dirasakan bersamaan dengan sakit ulu hati.

Refluks asam

Refluks asam terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini biasanya menyebabkan rasa sakit serta sensasi perih dan panas di dada dan tenggorokan, yang umumnya dikenal sebagai heartburn. Kondisi ini dapat disertai dengan nyeri ulu hati.

Gejala umum lainnya dari refluks asam: gangguan pencernaan; nyeri dada terbakar atau nyeri karena seperti ada benjolan di tenggorokan atau dada; rasa asam atau seperti ada muntahan di mulut; sakit tenggorokan yang terus-menerus atau suara serak; dan batuk terus-menerus.

Jika berkelanjutan dapat merusak saluran makanan dan dapat menyebabkan GERD. Orang dengan GERD sering mengalami sakit ulu hati dan gejala gangguan pencernaan. Orang dengan kondisi ini mungkin memerlukan pengobatan dan perubahan pola makan untuk mengelola kondisinya.

Makan berlebihan

Perut manusia sangat fleksibel. Namun, makan lebih dari yang diperlukan menyebabkan perut membesar melebihi kapasitas normalnya. Jika perut mengembang secara signifikan, hal ini dapat memberikan tekanan pada organ-organ di sekitar perut dan menyebabkan nyeri ulu hati. Makan berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, refluks asam, dan heartburn.

Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa bisa menjadi penyebab lain nyeri ulu hati. Orang yang mengalami intoleransi laktosa mengalami kesulitan memecah laktosa (gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya).

Untuk orang dengan intoleransi laktosa, mengonsumsi susu dapat menyebabkan sakit ulu hati dan gejala lainnya: sakit perut; kram dan kembung; perut bergas; mual atau muntah; diare.

Minum alkohol

Minum alkohol dalam jumlah sedang biasanya tidak akan mengganggu kondisi perut atau usus. Namun, minum alkohol terlalu banyak dalam satu waktu atau minum alkohol berlebih dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan peradangan pada lapisan lambung. Peradangan ini dapat menyebabkan nyeri ulu hati dan masalah pencernaan lainnya.

Esofagitis atau gastritis

Esofagitis adalah peradangan pada lapisan saluran makanan. Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Esofagitis dan gastritis dapat disebabkan oleh refluks asam, infeksi, dan iritasi akibat konsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa gangguan sistem kekebalan juga dapat menyebabkan peradangan.

Jika peradangan ini tidak diobati, dapat membuat jaringan parut atau pendarahan. Gejala umum lainnya termasuk: rasa asam atau seperti muntah di mulut; batuk terus-menerus; rasa terbakar di dada dan tenggorokan; kesulitan menelan; mual; dan muntah atau memuntahkan darah.

Hernia hiatus

Hernia hiatus terjadi ketika bagian atas lambung masuk ke rongga dada. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kecelakaan atau melemahnya otot diafragma. Selain sakit ulu hati, gejala umum lainnya dari hernia hiatus meliputi: sakit tenggorokan; iritasi atau gatal di tenggorokan; kesulitan menelan; perut bergas atau serdawa yang sangat keras; dan ketidaknyamanan di dada.

Hernia hiatus biasanya mempengaruhi orang tua dan mungkin tidak menyebabkan nyeri ulu hati dalam setiap kasus.

Penyakit ulkus peptik

Penyakit ulkus peptik adalah kondisi ketika lapisan lambung atau usus kecil telah rusak (berlubang atau mengalami peradangan terbuka) karena infeksi bakteri atau mengonsumsi terlalu banyak obat tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Gejala penyakit ulkus peptik dapat mencakup nyeri ulu hati dan tanda-tanda perdarahan internal, seperti sakit perut, kelelahan, dan sesak napas.

Gangguan pada kantong empedu

Gangguan pada kantong empedu juga dapat menyebabkan sakit ulu hati. Gejala kandung empedu yang spesifik dapat meliputi: rasa sakit yang hebat di sisi kanan atas perut setelah makan; penyakit kuning atau kulit yang menguning; kehilangan selera makan; perut bergas dan kembung.

Kehamilan

Sangat umum untuk merasakan nyeri ulu hati ringan selama kehamilan. Ini biasanya disebabkan oleh refluks asam atau tekanan pada perut dari rahim yang membesar. Perubahan kadar hormon selama kehamilan juga dapat memperburuk refluks asam dan sakit ulu hati.

Nyeri ulu hati yang parah atau terus-menerus selama kehamilan bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius. Jadi, perempuan hamil harus segera mengunjungi dokter jika mengalami gejala yang tidak biasa.

Cara mengatasi sakit ulu hati

Setelah memahami penyebab ulu hati sakit, penting buat kamu memahami cara mengatasinya, termasuk cara mengatasi sakit perut bagian atas atau nyeri ulu hati hilang timbul pada malam hari, kamu mungkin tidak terlalu mempermasalahkannya. Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan kamu segera menemui dokter.

Kamu perlu memeriksakan diri ke dokter bila nyeri ulu hati semakin parah, berkelanjutan, atau mengganggu kehidupan sehari-hari. Kamu harus segera menemui dokter bila mengalami gejala: kesulitan bernapas atau menelan; muntah darah; darah pada tinja atau tinja berwarna hitam pekat; demam tinggi; nyeri dada; dan sulit bernafas.

Oleh karena itu, mari mulai melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, kamu pun tetap harus menjaminnya dengan memiliki asuransi kesehatan.

Lindungi keuanganmu dari pengeluaran yang terlalu membebani akibat mahalnya biaya berobat di rumah sakit dengan asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan akan memberimu pertanggungan biaya medis hingga puluhan dan bahkan ratusan juta.

Tips dari Lifepal! Tidak ada salahnya juga untuk menyiapkan dana darurat yang bisa digunakan tidak hanya untuk keperluan mendadak, tetapi juga untuk pengeluaran tidak terduga yang berhubungan dengan kesehatan. 

Kamu bisa gunakan kalkulator dana darurat di bawah ini untuk menghitung dana darurat sesuai dengan usia. 

Pertanyaan seputar sakit ulu hati

GERD, esofagitis, gastritis, hingga gangguan pada kantung empedu. Bisa juga tanda dari kehamilan.
Perlindungan finansial dari asuransi penting untuk dimiliki agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. Pilihan produk asuransi yang ada di Lifepal bervariasi sesuai kebutuhan keuanganmu, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan referensi produk asuransi terlengkap, cari tahu di Lifepal.