Ini Keuntungan dan Risiko Asuransi Pendidikan yang Wajib Dipahami

asuransi pendidikan anak

Untuk menyiapkan kepastian pendidikan anak di masa depan, ada berbagai cara. Ada yang menabung, ada yang berinvestasi, dan ada pula yang memilih asuransi pendidikan anak.

Pasalnya, inflasi memang hampir selalu terjadi. Tidak heran apabila biaya pendidikan akan selalu naik. Tidak hanya itu saja, biaya pendidikan pun terbilang sangat tinggi. Mulai dari SD sampai perguruan tinggi, angkanya bisa mencapai ratusan juta!

Oleh sebab itu, ada baiknya apabila Anda menyiapkan dana tersebut jauh-jauh hari. Dengan begitu, Anda bisa lebih tenang saat memasukkan buah hati ke sekolah barunya.

Asuransi pendidikan anak sendiri menjadi salah satu opsi paling menarik. Sebab, yang namanya asuransi pastilah memindahkan risiko yang Anda takutkan.

Misalnya saja, bagaimana bila Anda tiba-tiba tidak bisa bekerja namun anak masih harus sekolah. Kemudian, ketakutan akan biaya pendidikan yang meningkat pun bisa diminimalisasi karena Anda telah menabung di asuransi.

Meski manfaat asuransi pendidikan anak ini sangat menarik, namun Anda perlu pahami beberapa hal. Pasalnya, asuransi pendidikan sendiri memang bagus namun belum tentu produk yang Anda peroleh tepat. Oleh sebab itu, pintar-pintarlah memilih produk asuransi pendidikan yang tepat untuk si Kecil.

Tips Memilih Asuransi Pendidikan Anak Agar Tidak Salah Pilih

 

Sebelum Anda menjatuhkan pilihan pada salah satu produk asuransi pendidikan, ada baiknya pertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Hitung target biaya pendidikan

Tentu saja hal pertama yang perlu Anda pastikan adalah target biaya pendidikan anak di masa depan. Cara untuk mengetahuinya adalah dengan langkah berikut:

Pertama, Anda harus punya bayangan anak akan masuk ke sekolah mana dan hitung pula biaya pendidikan tingginya. Nah, Anda pun bisa lakukan survei biaya-biaya di sana.

Kedua, kalikan biaya tersebut dengan persentase inflasi. Bikinlah asumsi kenaikan inflasi adalah 10 persen per tahun. Kalikan angka tersebut dengan perkiraan jumlah tahun kapan anak Anda akan masuk sekolah berikutnya.

Selanjutnya, Anda pun bisa memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Pastikan kemampuan Anda untuk menyisihkan premi setiap bulannya. Normalnya untuk asuransi adalah sekitar 5 persen sampai 10 persen dari penghasilan Anda.

2. Perhatikan jumlah uang pertanggungan

Kebanyakan orang tua lebih sering terfokus pada dana yang akan bisa ditarik ketika anak masuk sekolah. Namun, mereka kadang kala mengabaikan jumlah uang pertanggungan. Padahal, gunanya asuransi pendidikan anak adalah memindahkan risiko apabila orang tua tidak bisa membiayai sekolah.

Bagaimana cara untuk meningkatkan uang pertanggungan tersebut? Anda bisa mulai memiliki asuransi pendidikan sejak anak usia sedini mungkin, bahkan sebelumnya. Dengan begitu, premi yang Anda bayarkan pun lebih ringan.

3. Kurangi rider alias asuransi tambahan

Ini yang perlu Anda perhatikan pula secara detail. Kebanyakan agen asuransi akan menawarkan rider alias asuransi tambahan pada produk asuransi pendidikan Anda.

Rider tersebut bisa berupa manfaat proteksi untuk perawatan di rumah sakit, kecelakaan, cacat tetap, dan sebagainya.

Ada baiknya, Anda meminimalisasi pengambilan rider. Fokus saja pada manfaat asuransi pendidikan anak. Sebab, semakin banyak asuransi tambahan yang Anda ambil, maka semakin tinggi premi dan semakin banyak potongan dana.

4. Pahami bahwa asuransi pendidikan anak punya risiko

Ada hal yang harus pahami dalam asuransi pendidikan. Sebagaimana pernah dibahas di artikel Lifepal sebelumnya tentang asuransi pendidikan, produk ini sering kali perpaduan antara tabungan dan investasi. Alias unit link.

Anda harus paham premi yang Anda setorkan akan diinvestasikan ke instrumen mana. Bisa jadi saham, obligasi, atau pasar uang. Biasanya, investasi saham memiliki risiko tinggi, obligasi sedang, dan pasar uang cukup rendah.

Masing-masing instrumen tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Makin tinggi risiko memang makin tinggi return-nya.

Namun, siapkah Anda dengan risikonya? Nah, pertanyaan ini bisa Anda jawab sesuai dengan kemampuan finansial dan kesiapan Anda. Dari situ, Anda bisa pilih deh produk asuransi pendidikan yang tepat buat Anda.

Bicara soal poin terakhir ini, ada hal yang mesti Anda benar-benar pahami. Ya, risiko asuransi pendidikan anak. Tidak hanya soal return berdasarkan instrumen investasinya, ada beberapa hal lain yang sering terabaikan saat memilih asuransi pendidikan anak.

Apa saja itu? Mari kita bahas lebih dalam.

Risiko di Balik Asuransi Pendidikan Anak yang Harus Diketahui

Risiko Asuransi Pendidikan Anak

Tidak bermaksud agar Anda tidak memilih asuransi pendidikan anak. Justru asuransi pendidikan sangatlah baik untuk persiapan pendidikan anak di masa depan. Akan tetapi, Anda perlu mengetahui beberapa hal yang sering tidak diungkapkan oleh agen asuransi.

Risiko-risiko berikut ini akan membantu Anda memilih asuransi pendidikan yang tepat. Yuk, lihat apa saja risiko tersebut agar Anda tidak kecewa di masa depan.

Pertama, asuransi pendidikan anak bukanlah tabungan

Kalau Anda berpikir bahwa asuransi sama dengan tabungan, Anda salah besar. Bila Anda memang ingin menabung, maka pilih saja deposito atau tabungan biasa. Namun, tentu saja risikonya adalah persentase kenaikan dananya tidak bisa melebihi inflasi.

Asal tahu saja, deposito memiliki persentase bunga di angka 3 persen sampai 6 persen saja. Sementara inflasi juga 3 persen sampai 5 persen. Nah, asuransi pendidikan sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya merupakan produk gabungan antara tabungan dan investasi.

Kedua, pahami bahwa premi yang disetor akan ada potongan biaya

Potongan tersebut meliputi biaya administrasi hingga komisi. Biasanya potongan terbesar akan terjadi di lima tahun pertama Anda memiliki polis asuransi pendidikan. Jadi, pastikan Anda paham dengan biaya-biaya tersebut.

Beberapa biaya tersebut, antara lain: Biaya akuisisi yang biasanya dipotong di tahun pertama dan beberapa tahun awal. Biaya ini merupakan biaya untuk melayani Anda sebagai nasabah. Perusahaan asuransi akan memotong 100 persen premi Anda untuk biaya tersebut di tahun pertama.

Selanjutnya, ada pula biaya jual-beli investasi. Premi yang Anda setorkan akan dibelikan menjadi instrumen investasi, bukan? Nah, pada proses jual-beli tersebut tentu ada biaya jual-beli. Sebab, Anda menggunakan jasa dari perusahaan asuransi.

Belum lagi, biaya administrasi yang setiap bulannya yang harus kamu bayarkan. Angkanya memang cuma puluhan ribu. Akan tetapi, kalau Anda kalikan bisa menjadi jutaan dalam waktu beberapa tahun.

Nah, biaya-biaya inilah yang mesti Anda proyeksikan juga saat Anda menghitung dana yang akan Anda terima saat anak masuk sekolah. Dengan begitu, perhitungan Anda tidak akan meleset. Dengan demikian, Anda pun tidak perlu menambah uang terlalu banyak saat anak masuk sekolah.

Bukankah kegunaan asuransi pendidikan anak untuk menjamin dana saat anak masuk sekolah? Oleh karena itu, bijaklah untuk memilih asuransi yang tepat. Dengan demikian, Anda bisa lebih tenang setiap kali anak masuk ke jenjang pendidikan berikutnya!

Tips dari Lifepal! Meski manfaat asuransi pendidikan anak ini sangat menarik, namun Anda perlu pahami beberapa hal. Pasalnya, asuransi pendidikan sendiri memang bagus namun belum tentu produk yang Anda peroleh tepat. Oleh sebab itu, pintar-pintarlah memilih produk asuransi pendidikan yang tepat untuk si Kecil.

Pertanyaan seputar asuransi pendidikan anak

Sebelum Anda menjatuhkan pilihan pada salah satu produk asuransi pendidikan, hal pertama yang harus kamu pertimbangkan adalah menghitung target biaya pendidikan. Yuk, cek info selengkapnya di artikel ini.
Perlindungan finansial asuransi penting, agar tidak terbebani pengeluaran mendadak yang menguras tabungan. Pilih produk asuransi sesuai kebutuhan, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan lainnya. Cari tahu di Lifepal.