Mengenal Konsep Dollar Cost Averaging Plus Contoh Perhitungannya

dollar cost averaging

Dollar Cost Averaging (DCA) bisa jadi strategi baru jika kamu ingin berinvestasi. Metode yang satu ini dapat membantu kamu menurunkan jumlah pengeluaran yang akan kamu bayar untuk investasi sekaligus meminimalkan risikonya.

Daripada kamu melakukan investasi saham dengan memasukkan semua uang yang kamu punya, dengan strategi ini kamu bisa membeli saham dalam jumlah yang lebih kecil secara berkala, berapapun harganya. 

Dalam jangka panjang, metode ini dapat membantu menurunkan biaya investasi dan meningkatkan pengembalian investasi kamu.

Mari simak informasi lengkap seputar dollar cost averaging di Lifepal berikut ini.

Apa itu Dollar Cost Averaging (DCA)?

Dollar Cost Averaging adalah strategi ‘nabung’ investasi dengan membagi porsi investasi secara rutin setiap bulan. Cara ini menjadi strategi untuk mengelola risiko harga saat kamu membeli investasi, seperti saham atau reksa dana. 

DCA dilakuakn dengan cara membagi jumlah uang yang ingin kamu investasikan dan membeli sejumlah kecil aset dari waktu ke waktu secara berkala.

Hal ini diyakini dapat mengurangi risiko dimana kamu mungkin membayar terlalu banyak untuk investasi sebelum harga pasar turun.

Perlu diketahui, harga pasar memang tidak hanya bergerak satu arah, tetapi jika kamu membagi pembelian investasi secara rutin dan berkala ke dalam beberapa pembelian, kamu bisa memaksimalkan peluang untuk membayar harga rata-rata pasar yang lebih rendah dari waktu ke waktu. 

Selain itu, metode DCA juga membuat uang kamu bekerja secara konsisten, yang merupakan faktor kunci untuk pertumbuhan investasi jangka panjang.

Metode Dollar Cost Averaging 

Contoh ilustrasi investasi Dollar Cost Averaging saham adalah ketika kamu memiliki dana sebesar Rp10 juta dan ingin menginvestasikannya dalam bentuk saham. 

Alih-alih menginvestasikan semua uang yang kamu miliki tersebut secara langsung, kamu bisa memilih untuk berinvestasi rutin dan berkala Rp1 juta selama 10 bulan. 

Selain saham, kamu bisa memilih metode ini untuk berbagai investasi lainnya seperti emas atau reksadana

Dollar Cost Averaging juga menghilangkan sisi emosi jika kamu ingin investasi karena secara tidak langsung meminta kamu hanya membeli sejumlah kecil aset yang sama secara teratur. Ini berarti kamu membeli lebih sedikit saham saat harga tinggi dan lebih banyak saat harga rendah.

Untuk lebih meyakinkan dan mengatur pengeluaran saat ingin berinvestasi, kamu bisa terapkan dollar cost averaging calculator yang bisa membantu kamu menghitung jumlah pengeluaran per bulan dan berapa yang harus disisihkan untuk investasi.

Di luar contoh di atas, metode Dollar Cost Averaging memang tidak selalu berjalan dengan baik. Faktanya, beberapa penelitian telah menemukan bahwa dalam jangka panjang metode ini dapat menurunkan kinerja investasi sekaligus. 

Oleh karena itu, jika kamu memiliki sejumlah besar uang, biasanya kamu lebih baik menginvestasikannya sesegera mungkin.

Tapi jangan mengambil kesimpulan terlebih dahulu dari penelitian tersebut yang hanya berpatokan pada nilai nominal karena kamu mungkin tidak memiliki banyak uang yang ditabung lalu memasukkan semua uang yang kamu punya. Cara itu bisa saja membuat kamu kehilangan potensi keuntungan. 

Kejadian tersebut bisa membuat kamu karena telah menginvestasikan banyak uang sekaligus, dan mungkin metode Dollar Cost Averaging  bisa jadi pilihan terbaik untuk lebih mengatur uang kamu dari waktu ke waktu.

Selain itu, dollar cost averaging masih membantu uang kamu terus tumbuh. Dalam sebuah penelitian menunjukkan beberapa investor yang menggunakan metode ini memang melihat mengalami pertumbuhan investasi yang signifikan.

Jika dibandingkan dengan melakukan investasi lump sum atau memasukkan semua uang dalam bentuk yang banyak.

Hal lain yang perlu diingat bahwa investasi lump sum hanya mengalahkan metode dollar cost averaging dalam beberapa momen saja, selebihnya metode ini banyak digunakan dan mengungguli investasi lump sum. 

Sebab, tidak mungkin untuk memprediksi penurunan pasar di masa depan, dollar cost averaging menawarkan pengembalian yang solid sambil mengurangi risiko.

Cara menghitung Dollar Cost Averaging

Bagi investor pemula, metode ini mudah dan cocok untuk diterapkan. Biar kamu lebih yakin, mari simak simulasi menghitung dollar cost averaging berikut ini:

Kamu ingin membeli 10 lot saham A tahun ini yang harga per lembarnya saat ini adalah Rp1500. Sah-sah saja sebenarnya jika langsung membeli 10 lot sekaligus yang artinya kamu harus  Rp1.500.000.

Nah, kamu sebenarnya bisa menggunakan strategi DCA dengan menabung investasi secara rutin, dengan total Rp300.000 per bulannya selama 5 bulan, maka berikut ini simulasi perhitungannya.

  • Pada bulan 1, harga saham A Rp1500. Artinya kamu mendapatkan 2 lot. 
  • Pada bulan ke 2, harga saham menjadi Rp2.500. Kamu mendapatkan 1 lot.
  • Pada bulan ke 3, saham A tersebut turun jadi Rp1000. Lalu, kamu pun membeli 3 lot.
  • Pada bulan ke  4, harga saham turun lagi Rp740, kamu beli 4 lot.
  • Pada bulan ke 5, harga saham akhir Rp1550 kamu beli 2 lot. 
  • Total saham A yang kamu miliki pada bulan ke-5 adalah 12 lot. Kalau kamu beli pada awal saham di harga Rp1.500, maka kamu hanya mendapatkan 10 lot saja.  

    Hitung perkiraan besaran profit investasi 

    Investasi, apapun jenis yang dipilih, akan memberi potensi imbal hasil (return) yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Kamu bisa cari tahu berapa perkiraan keuntungan yang kamu inginkan dengan memakai kalkulator investasi bulanan.

    Jadi, kamu dapat menentukan tambahan dana investasi setiap bulan, persentase bunga berbunga, dan nilai akhir masa depan.  

    Termasuk jika kamu menerapkan metode dollar cost averaging yang cara kerjanya memasukkan dana secara teratur setiap bulannya. Jadi, ini akan membantu kamu agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari.

    Yuk coba cari tahu sendiri berapa profit dari investasi dengan menggunakan kalkulator ini:

    Keuntungan dan risiko menerapkan DCA

    Seperti simulasi di atas, dengan menerapkan DCA, kamu berkesempatan mendapatkan jumlah lot saham lebih banyak dibandingkan membelinya langsung. Tak hanya itu, ada sejumlah keuntungan dari strategi ini, antara lain:  

    Minim risiko  

    Keuntungan pertama, mungkin kamu tidak akan mengalami kerugian yang besar. Kamu tetap bisa berinvestasi tanpa memikirkan kondisi pasar yang naik turun.

    Selain itu metode ini memberi keuntungan finansial dalam jangka Panjang.

    Mudah dan sederhana  

    Metode DCA adalah strategi investasi yang mirip dengan menabung, yaitu tetap menabung dengan jumlah yang sama dalam kondisi apapun.

    Cara ini sangat cocok untuk para investor pemula. Sebab, tidak perlu perhitungan yang rumit. Apalagi saat ini banyak platform investasi yang menyediakan DCA sebagai fitur unggulannya.

    Investasi lebih teratur

    Jika kamu belum memiliki banyak uang untuk investasi lump sum atau sekaligus, metode ini juga menawarkan langkah yang mudah dan membuat strategi investasi. Alhasil, investasi pun jadi jauh lebih teratur dan objektif.

    Mengurangi sisi emosi saat investasi

    Seseorang yang memiliki banyak uang cenderung ingin sekaligus mengeluarkan semua uangnya untuk berinvestasi tanpa memikirkan rencana ke depan. 

    Selain itu ada faktor lainnya yang membuat kamu bisa saja emosi yaitu kehilangan keuntungan. 

    Metode Dollar Cost Averaging membantu kamu agar tidak terlalu terlena dengan pergerakan pasar, membuat kamu berinvestasi di waktu yang tepat dan mengeluarkan dana secara teratur.

    Kekurangan DCA

    Namun, perlu diingat, meski metode ini banyak memiliki keunggulan dalam manajemen risiko, metode ini juga tetap memiliki kekurangan, diantaranya:

  • Metode ini hanya mampu meminimalisir risiko jika pasar turun dan akan naik nantinya. Tapi jika pasar benar-benar ambruk (yang mana jarang sekali terjadi), maka kamu tetap kehilangan uang, walaupun jumlahnya sedikit. 
  • Saat pasar selalu naik dan terus naik (yang mana juga jarang terjadi), kamu mungkin merasa menyesal karena tidak investasi maksimal sejak awal.
  • Maka dari itulah, strategi DCA ini sebenarnya lebih cocok bagi para investor yang tak mau cara yang rumit. Jika kamu tergolong pasif berinvestasi, tapi tetap ingin mendapatkan profit yang pasti walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, maka Dollar Cost Averaging adalah strategi yang tepat. 

    Selain berinvestasi, miliki juga perlindungan finansial dari asuransi agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. 

    Pilihan produk asuransi bervariasi sesuai kebutuhan keuanganmu, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, dan sebagainya. Semoga informasi ini bermanfaat!

    Pertanyaan seputar dollar cost averaging

      Dollar Cost Averaging adalah strategi untuk mengelola risiko harga saat kamu membeli investasi, seperti saham atau reksa dana. Alih-dollar cost Averaging, kamu bisa membagi jumlah uang yang ingin kamu investasikan dan membeli sejumlah kecil aset dari waktu ke waktu secara berkala.

    Simak penjelasan lengkapnya di artikel Lifepal!

    Perlindungan finansial dari asuransi penting untuk dimiliki agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. Pilihan produk asuransi bervariasi sesuai kebutuhan keuanganmu, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, dan sebagainya.