Gejala Batu Saluran Kemih, Penyebab, dan Pilihan Pengobatan

Batu Saluran Kemih

Pernah merasakan gejala seperti muncul rasa ingin buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, hingga urine yang terlihat lebih pekat dan gelap? Sebaiknya jangan kamu sepelekan ya, sebab hal tersebut bisa mengindikasikan adanya penyakit batu saluran kemih. 

Batu saluran kemih (urolithiasis) merupakan salah satu penyakit urologi yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Penyakit ini tidak pandang bulu dan bisa menyerang pada usia berapapun. 

Tingginya kandungan mineral dan garam dalam urine dapat menyebabkan munculnya penyakit yang satu ini. 

Normalnya, batu di saluran kemih hanya berupa kerikil kecil yang tidak menimbulkan rasa sakit. Namun jika ukurannya membesar akan menyebabkan nyeri dan bahkan bisa menghalangi aliran urine. 

Apa itu batu saluran kemih? 

Batu saluran kemih adalah suatu kondisi dimana terdapat pembentukan batu pada saluran kemih yang mengendap dari urine. Ukuran batu ini sangat bervariasi dan semua orang punya risiko untuk menderita penyakit ini.

Pada beberapa kasus, batu ini menetap di ginjal dan tidak menimbulkan masalah. Namun ada kemungkinan batu turun ke saluran kemih dan memicu gangguan serius, termasuk tersumbatnya saluran sehingga timbul rasa sakit.

Baik pria maupun wanita sama-sama dapat terkena penyakit ini. Namun batu saluran kemih pada wanita tidak terlalu berisiko. Sebaliknya, pria berusia lebih dari 50 tahun memiliki risiko tinggi mengalaminya, terutama bagi yang mengalami pembesaran prostat.

Apabila tidak segera dilakukan penanganan yang sesuai, urolithiasis dapat berpotensi menyebabkan infeksi dan komplikasi.

Gejala batu saluran kemih 

Batu yang masih berukuran kecil tidak akan menimbulkan gejala apapun. Namun batu ini apabila membesar dapat menyebabkan rasa nyeri di perut bagian bawah. 

Rasa nyeri tersebut letaknya bisa berpindah-pindah seiring pergerakan batu melalui saluran kemih. Intensitasnya juga berbeda tergantung lokasi batu. 

Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa gejala batu saluran kemih yang kerap dirasakan oleh penderitanya. 

1. Rasa ingin buang air kecil

Gejala urolithiasis yang sering tidak disadari oleh penderitanya adalah rasa buang air kecil yang meningkat. 

Rasa ingin buang air kecil selalu timbul meskipun tidak minum air putih dalam jumlah yang banyak. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa batu saluran kemih sudah mulai bergerak.

2. Nyeri pada pinggang, punggung, atau perut

Gejala utama batu saluran kemih yaitu munculnya rasa nyeri pada bagian bawah tulang rusuk seperti pinggang, punggung, atau perut yang bersifat hilang-timbul. 

Bahkan nyeri yang dirasakan bisa menjalar hingga ke selangkangan ketika posisi batu berpindah.

Bila keluhan ini dirasakan, kemungkinan besar batu terletak pada ginjal dan ureter. Gejala ini dapat disertai air seni yang kemerahan, keruh ataupun keluar serpihan batu.

3. Nyeri saat buang air kecil

Rasa nyeri ketika buang air kecil dalam istilah medis dikenal dengan disuria. Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh batu yang mengganjal di persimpangan antara ureter dan kandung kemih. 

Selain rasa nyeri, seseorang yang mengalami disuria disertai gejala lain seperti rasa panas atau sensasi terbakar.

4. Urine mengeluarkan darah

Darah yang keluar bersamaan dengan urine juga salah satu gejala urolithiasisyang disebut juga dengan hematuria. Darah yang keluar bisa berwarna merah, merah muda, hingga coklat.

5. Mual dan muntah

Mual dan muntah muncul sebagai bagian respons saraf antara ginjal dan saluran kemih. Penyakit batu saluran kemih ini dapat menyebabkan mual dan muntah karena tubuh mengalami nyeri hebat. 

Gejala mual dan muntah yang terjadi dapat diatasi dengan obat pereda nyeri. 

Tips dari Lifepal! Melihat gejala yang hampir mirip seperti penyakit biasa, penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis urologi guna mengetahui adanya batu saluran kemih. Pemeriksaan yang akan dilakukan dokter meliputi:

  • Pemeriksaan darah
  • Pemeriksaan urine
  • Pemeriksaan radiologi berupa USG ginjal dan kandung kemih, X-ray perut, CT-scan, MRI, dan pemeriksaan urografi intravena (IVP).
  • Penyebab batu saluran kemih

    Penyakit urolithiasis dapat terbentuk karena urine lebih banyak mengandung zat pembentuk kristal dibandingkan cairan dalam urine. Hal ini menyebabkan mineral dalam urine akan mengendap, mengeras, mengkristal, dan menjadi batu di saluran kemih.

    Batu saluran kemih seringkali tidak memiliki penyebab tunggal yang pasti. Namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko memiliki penyakit batu saluran kemih. 

  • Riwayat keluarga. Bagi yang keluarganya pernah menderita batu saluran kemih, risiko menderita batu saluran kemih akan lebih tinggi. 
  • Kurangnya asupan air. Tidak tercukupinya asupan air harian yang dibutuhkan oleh tubuh otomatis akan membuat volume urine berkurang. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena batu saluran kemih.
  • Diet tertentu. Menjalani diet tinggi garam, protein, oksalat, dan gula akan dapat meningkatkan risiko batu saluran kemih. Risiko akan semakin tinggi apabila kamu menjalani diet tinggi sodium.
  • Faktor lingkungan. Seseorang yang tinggal di daerah beriklim tropis akan lebih berisiko dibandingkan lainnya. 
  • Hiperparatiroidisme. Kondisi kelebihan hormon paratiroid di dalam darah ini akan menyebabkan peningkatan kadar kalsium. Kalsium berlebih dalam ginjal dapat memicu pembentukan batu saluran kemih.
  • Obesitas. Kelebihan berat badan dapat memicu perubahan kadar asam dalam urine sehingga menyebabkan pembentukan batu saluran kemih.
  • Masalah sistem pencernaan. Masalah pencernaan seperti diare akan membuat sejumlah besar cairan hilang dari tubuh sehingga volume urine turun. 
  • Pengobatan batu saluran kemih

    Cara mengeluarkan batu ginjal di saluran kemih dilakukan berdasarkan ukuran dan posisi batu, tingkat keparahan, lama gejala yang dialami, serta kondisi pasien. 

    Jika ukuran batu masih sangat kecil, dokter biasanya menyarankan pasien untuk memperbanyak minum air putih agar batu bisa terbawa oleh urine ketika buang air kecil. 

    Apabila ukuran batu sudah tidak bisa dikeluarkan hanya dengan minum air putih, maka pengobatan medis harus segera dilakukan. 

    Terapi konservatif atau Medical expulsive therapy (MET) 

    Batu saluran kemih yang masih berukuran < 5 mm tidak memerlukan proses pembedahan. Batu tersebut dapat keluar dengan sendirinya bersama urine dalam jangka waktu 30-40 hari.

    Pengobatan konservatif yang umum dilakukan adalah dengan memberikan obat-obatan dari golongan alpha blocker seperti tamsulosin. Obat ini membuat saluran kemih lebih rileks sehingga batu lebih mudah keluar.

    Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) 

    Pengobatan melalui tindakan ESWL bekerja dengan menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan di luar tubuh untuk menghancurkan batu saluran kemih di dalam tubuh. Batu akan dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.

    Tindakan ESWL ini biasanya dilakukan pada batu berukuran kurang dari 2 cm dengan fungsi ginjal yang baik dan tidak ada sumbatan. ESWL dilakukan tanpa pembedahan atau memasukkan alat apapun dalam tubuh.

    Ureteroskopi (URS) 

    Tindakan URS dilakukan untuk mengangkat batu yang lebih kecil di saluran kemih atau ginjal menggunakan teleskop mungil yang dimasukkan lewat kandung kemih untuk mendeteksi batu ginjal. 

    Kemudian, batu diambil dengan alat khusus. 

    Percutaneous nephrolithotomy (PCNL)

    PCNL merupakan prosedur pengangkatan batu saluran kemih yang ukurannya lebih dari 2 cm. Caranya dengan menggunakan alat endoskopi yang dimasukkan langsung ke dalam ginjal melalui sayatan kecil di punggung guna mengeluarkan sekaligus memecahkan batu saluran kemih. 

    Pembedahan terbuka

    Tindakan operasi melalui bedah terbuka sejauh ini masih dilakukan untuk mengeluarkan batu saluran kemih yang mempunyai ukuran besar dan kompleks atau batu yang sangat keras.

    Pilihan pengobatan batu saluran kemih ini tentu akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Jadi, sebaiknya kita memanfaatkan asuransi kesehatan.  

    Khususnya bagi pasien dengan gangguan urologi seperti batu ginjal dan kencing batu, asuransi kesehatan dapat menekan berbagai biaya perawatan kesehatan. Mulai dari konsultasi dengan dokter, rawat jalan, rawat inap, hingga biaya bedah urologi, khususnya biaya operasi batu ginjal.

    Lengkapi perlindungan dengan menambah manfaat tambahan dari asuransi penyakit kritis karena dapat melindungi kamu dari biaya mahal yang harus dibayarkan saat melakukan tes atau operasi untuk mencegah adanya kista hingga kanker.

    Tidak ada salahnya juga untuk menyiapkan dana darurat yang bisa digunakan tidak hanya untuk keperluan mendadak non kesehatan, tetapi juga untuk pengeluaran tidak terduga yang berhubungan dengan kesehatan. 

    Kamu bisa gunakan kalkulator dana darurat di bawah ini untuk menghitung dana darurat sesuai dengan usia. 

    Itulah beberapa informasi mengenai batu saluran kemih. Yuk, selalu jaga kesehatan agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan di masa depan. 

    Jangan lupa juga untuk memberikan perlindungan keuangan dengan asuransi. Temukan polis asuransi terbaik dengan premi lebih terjangkau di Lifepal! 

    Pertanyaan seputar batu saluran kemih

    Batu saluran kemih yang mengalami permasalahan memiliki gejala seperti muncul rasa ingin buang air kecil, nyeri pinggang, nyeri saat buang air kecil, urine mengeluarkan darah, serta mual dan muntah. 

    Simak selengkapnya pada artikel Lifepal.

    Kamu bisa memiliki polis asuransi kesehatan untuk menanggung berbagai biaya pengobatan. Selain itu, lengkapi dengan manfaat tambahan dari asuransi penyakit kritis yang akan meng-cover biaya pengobatan untuk menangani penyakit kritis. Mula dari kanker, stroke, jantung, dan gagal ginjal.