Gejala Anemia Defisiensi Zat Besi, Penyebab dan Pengobatannya 

anemia defisiensi zat besi

Anemia defisiensi zat besi adalah salah satu tipe anemia yang paling umum ditemui. Kondisi ini terjadi saat kamu nggak punya cukup zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk hemoglobin. 

Hemoglobin sendiri adalah protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen. Protein ini dibutuhkan karena kaya akan kandungan zat besi dalam sel darah merah. 

Saat tubuh kekurangan zat besi, maka ada beberapa masalah kesehatan yang dirasakan. Salah satunya adalah anemia zat besi. 

Apa itu anemia defisiensi zat besi?

Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia akibat tubuh kekurangan zat besi. Melansir dari Healthline, perempuan usia subur kerap kehilangan zat besi di saat menstruasi dan kehamilan. 

Kasus anemia defisiensi besi menurut IDAI pun kerap diderita anak-anak dan bayi. Bahkan, kekurangan zat besi merupakan penyebab anemia terbanyak pada usia anak. 

Prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia masih sangat tinggi, terutama pada wanita hamil, anak balita, usia sekolah dan pekerja berpenghasilan rendah. Menurut catatan IDAI tahun 2016, angka kejadian pada anak-anak Indonesia berkisar 40-50 persen. 

Hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) melaporkan kejadian anemia defisiensi besi sebanyak 48,1% pada kelompok usia balita dan 47,3% pada kelompok usia anak sekolah.

Saat kekurangan zat besi dalam darah, maka seluruh tubuh tidak bisa mendapat asupan oksigen yang cukup. Kerja jantung saat tubuh mengalami anemia defisiensi zat besi adalah berdetak tidak teratur dan sangat cepat. 

Dalam kondisi normal, mayoritas orang tidak mengetahui bahwa mereka memiliki anemia defisiensi zat besi. Kemungkinan gejalanya baru terlihat setelah bertahun-tahun tak dirasakan. 

Penyebab munculnya anemia defisiensi besi adalah pola makan yang buruk atau karena adanya penyakit usus tertentu yang mempengaruhi cara tubuh menyerap zat besi. Saat kondisi seperti ini, biasanya dianjurkan untuk mengkonsumsi asupan penambah darah yang mengandung zat besi atau suplemen. 

Gejala anemia defisiensi zat besi

Gejala awal dari anemia kekurangan zat besi yang ringan, cenderung tak terlihat. Menurut American Society of Hematology (ASH), kebanyakan orang tidak menyadari dirinya menderita anemia ringan hingga akhirnya terlihat dari hasil tes darah rutin. 

Berikut gejala yang timbul sebagai gambaran anemia defisiensi besi 

  • mudah lelah 
  • letih, lesu, dan lemah
  • kulit terlihat pucat
  • mengalami sesak napas
  • pusing atau sakit kepala 
  • keinginan memakan makanan tanpa nilai gizi
  • mengalami kesemutan 
  • lidah bengkak dan nyeri 
  • tangan dan kaki dingin
  • jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur 
  • kuku rapuh 
  • Selain gejala di atas, kemungkinan ada beberapa gejala yang bisa saja dirasakan. Karena itu untuk mengatasi rasa khawatir, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter bila kamu mengalami hampir sebagian besar tanda-tanda di atas. 

    Penyebab anemia defisiensi besi  

    Kondisi anemia defisiensi besi disebabkan saat tubuh kehilangan zat besi dalam jumlah cukup untuk memproduksi hemoglobin. Umumnya, kondisi ini terjadi pada orang yang tidak mengkonsumsi zat besi dalam jumlah cukup. 

    Saat tubuh tidak memiliki zat besi yang cukup untuk menghasilkan hemoglobin, maka orang tersebut akan mengalami anemia kekurangan zat besi. 

    Sebagai gambaran juga pencegahan, berikut beberapa penyebab dari anemia defisiensi zat besi: 

    Kurangnya asupan zat besi 

    Saat mengalami anemia kekurangan zat besi, biasanya dikarenakan kurang asupan makanan seperti daging, telur dan sayuran hijau yang mengandung zat besi tinggi. 

    Karena itu anak-anak dan wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan zat besi tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan badan. 

    Banyak kehilangan darah

    Seperti dijelaskan sebelumnya bagi wanita usia subur yang mengalami menstruasi dan kehamilan berisiko mengalami anemia defisiensi zat besi. 

    Sebab bagi wanita menstruasi, jelas akan mengalami ini karena kehilangan darah dari siklus bulanannya tersebut. Sedangkan, bagi wanita hamil membutuhkan asupan zat besi untuk menghasilkan oksigen yang cukup bagi bayinya. 

    Pendarahan internal

    Selain dua penyebab tadi, kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan pendarahan internal pun bisa jadi pemicu dari anemia kekurangan zat besi. 

    Seperti misalnya polip di usus besar, kanker usus besar atau bahkan sakit maag. Mengkonsumsi aspirin atau obat pereda nyeri secara rutin pun bisa juga menyebabkan kekurangan zat besi. 

    Gangguan penyerapan zat besi 

    Pasca menjalani operasi tertentu yang berhubungan dengan usus, dapat membuat gangguan pada tubuh dalam menyerap zat besi. 

    Setelah operasi usus seperti bypass lambung pun bisa membatasi asupan zat besi yang diserap tubuh, meski zat besi yang masuk cukup untuk tubuh. 

    Endometriosis

    Kondisi ini biasanya dialami oleh wanita yang menyangkut sistem reproduksinya. Endometriosis adalah penyakit yang disebabkan jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.

    Perempuan yang memiliki penyakit ini maka akan kehilangan banyak darah saat menstruasi. 

    Genetika

    Penyebab lainnya untuk penyakit anemia defisiensi zat besi adalah faktor genetik atau mutasi. Kondisi genetik dapat menyebabkan anemia dengan perdarahan abnormal. Contohnya termasuk penyakit Von Willebrand dan hemofilia.

    Metode pengobatan untuk anemia defisiensi zat besi

    Setelah mengetahui bahwa anemia bukan kekurangan zat besi saja, tapi ada faktor penyebab lain, dari sini kamu jadi bisa tahu pengobatan terbaik untuk ini. Lalu, apa yang harus dilakukan saat mengalami atau mengidap anemia yang diakibatkan kurangnya zat besi? 

    Selain memenuhi kebutuhan kadar zat besi dalam tubuh, ada metode pengobatan lain yang bisa mengatasi penyebab anemia, diantaranya: 

    1. Memperbanyak asupan zat besi 

    Umumnya dokter akan menganjurkan penderita untuk meningkatkan asupan makanan yang kaya akan zat besi. Hal ini dilakukan untuk membuat kadar zat besi dalam tubuh kembali normal. 

    Beberapa bahan makanan yang bisa jadi sumber zat besi seperti daging merah, ayam, dan ati ayam, tiram, kerang, ikan, bayam, brokoli, kacang hitam, kacang hijau dan kacang merah. 

    2. Suplemen zat besi  

    Ketika seseorang terdiagnosa mengalami anemia karena kekurangan zat besi, biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi sebagai penanganan utama. Meski begitu, kamu tetap harus mematuhi dosis yang sudah diberikan dokter. Dosis yang dianjurkan adalah 150-200 miligram per hari. 

    Buat yang tidak memiliki penyakit maag, suplemen diminum sebelum makan. Sedangkan untuk penderita dengan maag, suplemen diminum setelah makan. Agar terserap dengan baik, konsumsi suplemen zat besi berbarengan dengan makanan atau minuman yang kaya vitamin C. 

    3. Mengatasi penyebab anemia zat besi 

    Ada penanganan khusus untuk setiap penyebab anemia zat besi. Misalnya pada wanita yang mengeluarkan darah secara berlebih saat menstruasi, bisa minum kontrasepsi oral. 

    Sedangkan bila penyebabnya karena infeksi usus, maka dokter akan memberikan antibiotik bagi penderita. Sebab kondisi ini tidak memungkin tubuh untuk menyerap nutrisi dengan baik. 

    Bagi penderita anemia zat besi disebabkan karena perdarahan akibat polip, tumor, atau miom, operasi adalah solusi yang disarankan dari dokter. 

    4. Transfusi darah 

    Tindakan medis ini dilakukan bila penderita mengalami anemia berat. Artinya pemberian suplemen atau asupan makanan yang kaya zat besi tetap tidak bisa membantu menaikkan hemoglobin. 

    Maka dokter akan menganjurkan untuk melakukan transfusi darah. Tapi tetap merujuk ke penyebab dari anemia itu tersebut. 

    5. Pemberian infus zat besi

    Salah satu terapi pengobatan anemia defisiensi besi adalah dengan memberikan infus dekstran besi. Dokter akan memberikan dalam dosis kecil terlebih dulu untuk melihat reaksi alergi dari penderita. Infus ini adalah yang umum digunakan anak-anak. Selain itu juga ferric carboxymaltose yang aman untuk anak-anak. 

    Selain dekstran besi, ada juga penyuntikan ferric gluconate lewat infus. Obat ini hanya diberikan untuk penderita anemia defisiensi zat besi yang menjalani hemodialisis. 

    Untuk pemberian asupan zat besi lewat infus bagi penderita yang menjalani dialisis atau pada wanita hamil, akan diberikan sukrosa besi. 

    6. Konsumsi vitamin C

    Cara lain untuk mengobati anemia defisiensi besi adalah dengan meminum vitamin C, selain konsumsi zat besi. 

    Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi lebih baik di dalam tubuh sehingga mampu memproduksi hemoglobin dalam jumlah cukup. 

    7. Konsumsi probiotik 

    Meski tak berdampak langsung pada produksi sel darah merah, namun probiotik bisa menjaga sistem pencernaan tetap sehat. Dengan begitu usus pun juga ikut sehat, hasilnya penyerapan nutrisi dalam tubuh pun jadi lebih optimal. 

    Tidak ada penyakit yang sepele. Sebab bila dibiarkan dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lain atau malah memunculkan penyakit baru. 

    Kalau sudah begitu, maka untuk biaya pengobatannya pun bisa jadi tinggi. Karena itu diperlukan perlindungan khusus untuk kesehatan, yang bisa menekan biaya pengobatan. 

    Pentingnya asuransi jika punya riwayat anemia

    Jika kamu memiliki riwayat anemia, apapun jenisnya, maka umumnya harus rutin melakukan pemeriksaan ke dokter. Mulai dari cek darah, cek kolesterol, dan sebagainya, yang tentu akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 

    Kondisi darah rendah yang tak terkendali juga membuat kamu untuk pergi berkonsultasi ke dokter di mana itu membutuhkan biaya.

    Oleh karena itu sangat disarankan agar kamu memiliki asuransi kesehatan untuk biaya pengobatan. Agar biaya pengobatan kamu karena anemia tidak membebani, sebaiknya segera miliki asuransi kesehatan yang bisa mengcover biaya konsultasi dokter serta pengobatan anemia. 

    Masih bingung memilih asuransi kesehatan yang tepat untuk kamu? Yuk, simak video di bawah ini yuk:

    Menerapkan gaya hidup sehat bisa jadi cara efektif agar penyebab darah rendah kamu tidak selalu kambuh. Selain itu kamu juga harus mempelajari emosi dan mengontrol stress karena kondisi tersebut berkaitan juga dengan tekanan darah rendah.

    Selanjutnya, kamu bisa ubah kebiasaan makan, jika kamu mengalami tekanan darah rendah setelah makan, dokter mungkin menyarankan tidak terlalu banyak makan sepanjang hari, atau makan makanan penambah darah yang sehat. Semoga inofrmasi ini bermanfaat, ya!

    Pertanyaan seputar anemia defisiensi zat besi

    Anemia defisiensi zat besi adalah salah satu tipe anemia yang paling umum ditemui. Kondisi ini terjadi saat kamu nggak punya cukup zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk hemoglobin.

    Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel ini

    Penting. Asuransi kesehatan menawarkan perlindungan terhadap biaya medis yang tinggi. Ini mencakup biaya rawat inap, biaya obat-obatan, biaya ambulans, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kamu dapat berfokus pada pemulihan yang cepat daripada mengkhawatirkan biaya yang begitu tinggi.