Diabetes Usia Muda – Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah

diabetes usia muda

Diabetes usia muda bisa terjadi karena gaya hidup tidak sehat. Penting untuk mengenali ciri-ciri diabetes agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut ini ciri, penyebab, hingga cara mencegah diabetes di usia muda.

Apakah diabetes usia muda bisa terjadi?

Diabetes usia muda bisa terjadi karena beberapa hal. Salah satu faktor pencetusnya adalah gaya hidup tidak seimbang yang dimiliki anak muda.

Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan dengan kadar gula tinggi juga menjadi pelopor hadirnya penyakit ini.

Pasalnya, diabetes tidak memandang usia saat menyerang, semua golongan bisa terjangkit, termasuk anak muda. Diabetes terbagi menjadi 2 jenis, yakni tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun serius yang menyebabkan pankreas berhenti memproduksi insulin. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya diabetes pada anak muda. Penyakit ini bahkan bisa dideteksi sejak anak-anak.

Pada diabetes tipe 1, ciri diabetes bisa lebih mudah terdeteksi karena berkembang cukup cepat dalam hitungan minggu saja.

Sedangkan diabetes tipe 2, merupakan penyakit diabetes yang berasal dari gaya hidup tidak sehat sehingga tubuh mengalami gangguan untuk menggunakan insulin dengan benar. Glukosa pada tubuh pun tidak diproses dengan baik sehingga kadar gula darah menjadi tinggi.

Diabetes tipe 2 juga bisa menyerang seseorang yang masih muda, sama seperti menyerang orang dewasa atau lanjut usia. Pada usia dewasa dan lanjut usia, penyakit ini sebagai efek dari tidak dapatnya mengontrol asupan gula yang masuk ke dalam tubuh.

Gejala diabetes usia muda

Diabetes di usia muda menjadi momok yang menakutkan. Perlu untuk mengetahui gejala yang timbul bagi penderita diabetes di usia muda. Berikut ini gejala yang umum terjadi pada penderita diabetes baik pada tipe 1 maupun diabetes tipe 2.

1. Nafsu makan meningkat

Nafsu makan yang meningkat menjadi salah satu gejala diabetes. Penderitanya akan lebih mudah merasa lapar, apalagi untuk kamu yang memiliki banyak aktivitas. 

Hal itu dikarenakan tubuh tidak bisa mengolah gula menjadi energi dengan baik. Akibatnya, tubuh tidak memiliki cadangan energi sehingga membutuhkan asupan energi dengan cara terus menerus makan.

Tubuh menjadi lebih mudah lapar untuk tetap bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.

2. Sering kehausan dan buang air kecil

Gejala diabetes selanjutnya adalah rasa haus dan intensitas buang air kecil yang sering. Ciri ini biasa terjadi pada penderita diabetes, baik tipe 1 maupun diabetes tipe 2.

Gejala ini bisa menjadi lampu merah bagi penderita diabetes untuk segera memeriksakan diri. Rata-rata orang biasanya akan buang air kecil antara empat hingga tujuh kali dalam 24 jam. Akan tetapi, penderita diabetes mungkin lebih sering buang air kecil.

Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan tubuh memerlukan cairan dari jaringan sehingga tubuh menjadi lebih mudah dehidrasi. Rasa inilah yang mendorong penderita diabetes untuk terus merasa kehausan.

Nah, konsekuensi dari sering minum ini berdampak pada intensitas buang air kecil yang banyak. Pada diabetes tipe 2, mungkin gejala buang air kecil ini akan lebih sering terjadi di malam hari.

3. Sering kelelahan

Berbanding terbalik dengan nafsu makan yang meningkat. Justru tubuh kamu menjadi lebih mudah lelah karena kekurangan gula dalam sel.

Jika pada umumnya tubuh bisa mengubah glukosa menjadi energi. Penderita diabetes justru tidak dapat mengolah glukosa meskipun dengan intensitas makan yang sering.

Tubuh tidak berhasil memproses insulin sehingga glukosa tidak bisa diserap oleh tubuh. Akibatnya, kamu menjadi lebih mudah lapar dan juga kelelahan sekaligus.

Rasa lelah ini yang berbahaya sebab bisa membuat penderitanya merasakan kantuk, susah bernafas lega atau sesak napas. Bahkan, saking berbahayanya, anak remaja dengan riwayat diabetes dapat mengalami pingsan atau tak sadarkan diri.

4. Berat badan menurun

Gejala diabetes selanjutnya adalah berat badan menurun. Meskipun intensitas makan kamu cukup sering, rupanya tubuh tidak mendapat asupan kalori yang cukup.

Akibat kurangnya energi yang disuplai gula maka jaringan otot dan cadangan lemak menyusut. Hal ini membuat berat badan kian menurun.

Namun demikian, kondisi ini jarang terjadi pada anak-anak dengan diabetes tipe 2 dibanding dengan diabetes pada tipe 1.

5. Penglihatan kabur

Gejala diabetes usia muda selanjutnya adalah perubahan penglihatan. Penglihatan kabur akibat perubahan kadar cairan dalam tubuh sehingga membuat lensa mata menjadi bengkak.

Tingginya kadar gula darah menyebabkan tubuh menarik cairan dari lensa mata kamu. Hal ini yang mengubah bentuk dan menyebabkan lensa mata menjadi tidak fokus dan kabur.

6. Luka sulit atau lama sembuh

Luka yang lama sembuh bisa menjadi ciri penderita diabetes. Gula darah yang tinggi mempengaruhi aliran darah sehingga saraf menjadi rusak dan tubuh sulit untuk memperbaiki diri atau menyembuhkan lukanya.

Bahkan, hal ini bisa menjadi lebih parah jika penderita diabetes sering tidak menyadari adanya luka di kaki. Akibatnya, saraf pada tubuh menjadi sulit atau sudah tidak lagi merasakan nyeri.

7. Infeksi jamur pada wanita

Infeksi jamur sebagai gejala diabetes yang biasanya banyak dialami wanita. Bagi wanita, ada gejala tambahan ketika terkena diabetes, yakni infeksi jamur terutama di vagina.

Perlu kamu ketahui, jamur sangat menyukai gula. Ketika kadar gula darah kamu tinggi maka jamur semakin mudah berkembang.

Area lain dari tubuh yang menjadi sasaran jamur yaitu setiap area lipatan yang hangat dan lembap. Misal, ada di jari tangan dan kaki, ada juga di bawah payudara, atau bahkan di dalam organ seksual.

8. Penurunan gairah seksual pada pria

Selain gejala umum diabetes, pria dengan diabetes mungkin mengalami penurunan gairah seks, disfungsi ereksi (DE), hingga kekuatan otot yang buruk.

Lantas, apa penyebab terjadinya diabetes di usia muda? Mari simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab diabetes usia muda

Penyebab diabetes usia muda beragam mulai dari keturunan hingga gaya hidup yang cenderung tidak sehat.

Banyak yang menyebut jika salah satu penyebab diabetes adalah keturunan. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah sebab memang ada beberapa faktor resiko yang bisa menjadi cikal bakal terjadinya diabetes di usia muda.

Berikut faktor resiko yang perlu kamu tahu:

  • Memiliki riwayat diabetes di keluarga
  • Kelebihan berat badan
  • Kurang aktivitas fisik dan tidak pernah berolahraga
  • Selain itu, gaya hidup tidak sehat menjadi faktor pencetus diabetes di usia muda. Pola makan yang tidak sehat seperti kebanyakan memakan fast food dan makanan manis dengan kadar gula tinggi.

    Ketika mengkonsumsi gula berlebihan akan terjadi peningkatan resistensi insulin. Kemudian tubuh menjadi tidak dapat memproses gula dengan baik. Lonjakan kadar gula darah inilah yang menjadi pemicu diabetes tipe 2.

    Cara mengatasi diabetes usia muda

    Cara mengatasi diabetes di usia muda harus tepat. Terapi diabetes yang dilakukan berupa kontrol kadar gula darah agar tetap pada batas normal. Berikut hal yang bisa kamu lakukan.

    1. Suntik Insulin

    Pemberian insulin biasanya menjadi obat utama bagi penderita diabetes tipe 1. Terapi insulin bisa berlangsung jangka panjang bahkan seumur hidup. Sebab tubuh sudah tidak mampu memproduksinya secara alami.

    Sedangkan penderita diabetes tipe 2 mendapat terapi insulin hanya saat kadar gula darah terlalu tinggi. Pasalnya, pada diabetes tipe 2 gejala sudah tidak bisa dikendalikan dengan gaya hidup serta pola makan sehat.

    Berikut ini jenis insulin yang bisa digunakan.

  • Rapid-acting insulin: bekerja 15 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 3-4 jam.
  • Regular (short-acting) insulin: bekerja 30-60 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 5-8 jam.
  • Intermediate-acting insulin: bekerja 1-2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan 14-16 jam.
  • Long-acting insulin: bekerja 2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan hingga 24 jam.
  • Ultra long-acting insulin: bekerja 6 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan sekitar 36 jam.
  • Insulin campuran: kombinasi antara intermediate-acting insulin dan short-acting insulin.
  • Tak seperti tipe 1, penderita diabetes tipe 2 hanya membutuhkan suntikan insulin ketika kadar gula darah melebih batas normal dan tidak dapat dikendalikan melalui pola makan sehat atau konsumsi obat-obatan.

    Namun demikian, pastikan kamu mendapat resep ini dengan konsultasi dengan dokter terkait, ya.

    2. Konsumsi obat

    Biasanya, untuk mengatur insulin dan mengatur kadar gula darah, kamu akan mendapatkan resep berupa obat metformin oleh dokter. Jenis obat ini biasanya diberikan untuk penderita diabetes tipe 2.

    Dalam pengobatan diabetes tipe 2, metformin digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan insulin atau obat antidiabetes lain. Jenis obat ini tidak boleh digunakan sembarang. Pastikan kamu mendapat resep dokter untuk menghindari efek samping dari obat.

    Sedangkan untuk diabetes tipe 1 diberikan obat tertentu yang bertujuan melindungi organ seperti jantung, ginjal, hingga kerusakan hati.

    3. Pola hidup sehat

    Pola hidup sehat menjadi salah satu cara ampuh mengatasi diabetes usia muda. Cara ini paling mudah dan sederhana karena kamu diharuskan untuk konsumsi makan sehat, olahraga yang rutin, istirahat cukup, minum air putih, dan tidak merokok serta minuman beralkohol.

    Cara mencegah diabetes di usia muda

    Cara mencegah diabetes di usia muda bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti menjaga pola makan dan olahraga yang rutin. Pastikan kamu selalu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala diabetes, ya.

    1. Atur pola makan

    Cara mencegah diabetes di usia muda salah satunya adalah mengatur pola makan yang sehat. Mengubah pola makan menjadi cara pertama yang bisa kamu lakukan agar terhindar diabetes usia muda.

    Jika selama ini kamu kurang mengontrol asupan lemak, gula, dan makanan siap saji, pastikan mulai sekarang membatasinya, ya.

    Kamu bisa memilih makanan dengan rendah lemak dan kalori. Dianjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat, seperti sayur dan buah-buahan.

    Selian asupan serat, perhatikan asupan protein kamu, seperti telur, tahu, dan tempe. Untuk asupan karbohidrat kamu bisa menggantinya dengan yang lebih sehat, yakni nasi merah, jagung, atau ubi jalar.

    Pola makan yang sehat selain bisa mencegah diabetes di usia muda. Juga membantu kamu terhindar dari beragam penyakit akibat pola makan yang salah.

    2. Rutin olahraga

    Rutin olahraga sama dengan menjaga diri tetap bugar. Pasalnya, otot yang digunakan lebih sering untuk bergerak bisa meningkatkan kemampuan otot menyerap insulin dan glukosa yang dibutuhkan tubuh.

    Sebaiknya hindari kegiatan berdiam diri yang memicu datangnya diabetes. Misal, terlalu lama duduk menonton TV, bermain gadget, komputer dan lainnya dengan minim gerak. Kebiasaan ini bisa membuat berat badan mudah naik dan menyebabkan diabetes karena obesitas.

    Olahraga juga membuat kamu lebih mudah atau cepat tidur sehingga kamu bisa mengelola stres dengan baik. Pasalnya, cukup tidur dan stres juga berpengaruh pada hormon insulin yang dihasilkan tubuh. Semakin bahagia seseorang maka kadar hormon dalam tubuh semakin stabil.

    3. Periksakan diri jika merasakan gejala

    Sebagaimana saran pada setiap penyakit, jika kamu merasakan salah satu gejala diabetes sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter.

    Pastikan kamu mendapat penanganan yang tepat dan cepat sehingga diabetes yang kamu alami bisa terkontrol dengan baik.

    Tips dari Lifepal! Diabetes usia muda berkaitan erat dengan gaya hidup yang serba cepat saji sehingga kadar gula dalam tubuh tidak terkontrol. Untuk itu, pastikan atur pola makan kamu dan rutin olahraga agar tidak perlu memiliki pengalaman diabetes di usia muda.

    Apabila kondisi ini sudah tidak dapat dihindari, pastikan kamu menjalani pengobatan dengan tepat agar gula darah tetap dapat dikontrol.

    Pentingnya melindungi diri dengan asuransi kesehatan

    Biaya perawatan kesehatan itu sering kali tidak murah, lho. Apalagi penyakit diabetes yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dan termasuk ke dalam penyakit kritis.

    Keberadaan asuransi kesehatan dapat membantu kamu agar tidak pusing memikirkan biaya perawatan, baik untuk obat, rawat jalan, rawat inap, hingga operasi akibat komplikasi.

    Untuk pengobatan diabates, kamu juga mungkin akan membutuhkan asuransi penyakit kritis, yang umumnya menjadi rider atau manfaat tambahan dari asuransi kesehatan.

    Pertanyaan seputar diabetes di usia muda

    Iya, kandungan nikotin pada rokok dapat merusak sel pankreas yang berfungsi memproduksi insulin. Sehingga resiko terkena diabetes usia muda menjadi meningkat untuk perokok.
    Asuransi kesehatan dapat menanggung berbagai perawatan kesehatan mulai dari obat, biaya rawat jalan, hingga biaya rawat inap. Adanya asuransi ini dapat melindungi kondisi finansial kamu sehingga biaya pengeluarannya tidak menguras uang tabunganmu.