Menentukan Nilai Perusahaan dan Manfaatnya bagi Bisnis

menentukan nilai

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi keberlangsungan bisnis sebab hal ini akan menjadi persepsi bagi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan tinggi juga. Tingginya nilai saham dapat meningkatkan kepercayaan pasar, tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini, namun juga pada prospek perusahaan di masa mendatang.

Nilai perusahaan tercermin dalam nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan dan nilai pasar utang. Peluang investasi di masa mendatang juga akan mendorong kenaikan nilai perusahaan. Peluang investasi membutuhkan tambahan dana sehingga keputusan perusahaan untuk menambah modal dalam bentuk saham baru dan/atau utang akan meningkatkan nilai perusahaan.

Artinya keputusan pendanaan, kebijakan pembagian dividen, keputusan investasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap pergerakan nilai perusahan.

Menilai Perusahaan dari Lima Metode

Tidak ada nilai perusahaan yang sama, setiap investor memiliki cara pandang yang berbeda dalam merespons informasi-informasi terkait dengan kinerja perusahaan ataupun perubahan kondisi perekonomian. Dalam hal itu, terdapat lima jenis nilai perusahaan berdasarkan metode penghitungan yang digunakan.

1. Nilai nominal

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis secara jelas dalam surat saham kolektif.

2. Nilai pasar

Nilai pasar sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar-menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.

3. Nilai intrinsik

Nilai intrinsik merupakan konsep yang paling abstrak karena mengacu kepada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.

4. Nilai buku

Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana dihitung dengan membagi selisih antara total aset dan total utang dengan jumlah saham yang beredar.

5. Nilai likuidasi

Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai likuidasi dapat dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.

Bagaimana Cara Mengukur Nilai Perusahaan?

Banyak cara yang dapat digunakan untuk menilai perusahaan, antara lain Price Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Tobin’s Q. Ini dia keterangan lengkapnya.

1. Price Earning Ratio (PER) 

Price earning ratio (PER) menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap laba yang dilaporkan. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh oleh para pemegang saham.

Kegunaannya adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh earning per share. Price earning ratio menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa dengan earning per share.

PER berfungsi mengukur kemampuan membuat laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Nilai PER berfluktuasi seiring dengan kemampuan perusahaan menciptakan keuntungan bagi pemegang saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah tingkat pertumbuhan laba, Dividend Payout Ratio (DPR), dan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukurnya adalah sebagai berikut.

2. Price to Book Value (PBV) 

Price to Book Value atau PBV adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham yang diperdagangkan overvalued (di atas) atau undervalued (di bawah) nilai buku saham tersebut.

PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV juga menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan

Untuk perusahaan-perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio ini mencapai di atas satu yang mana menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukurnya adalah sebagai berikut.

3. Tobin’s Q 

Alternatif lain yang digunakan dalam mengukur nilai perusahaan adalah dengan menggunakan metode Tobin’s Q yang dikembangkan oleh James Tobin. Tobin’s Q dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan.

Rasio Q lebih unggul daripada rasio nilai pasar terhadap nilai buku karena rasio ini fokus pada berapa nilai perusahaan saat ini secara relatif terhadap berapa biaya yang dibutuhkan untuk menggantinya saat ini. Rumus Tobin’s Q sebagai berikut.

Keterangan

  • Q = nilai perusahaan
  • EMV = nilai pasar ekuitas
  • EBV  = nilai buku dari total aktiva
  • D = nilai buku dari total utang

EMV diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan pada akhir tahun (closing price) dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun sedangkan EBV diperoleh dari selisih total aset perusahaan dengan total kewajibannya.Memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan tujuan utama perusahaan, yakni mendapatkan keuntungan atau profit. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, bisnis akan menjadi lebih menguntungkan dan memberikan manfaat baik bagi manajemen maupun karyawannya.