Polip Rahim – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

polip rahim

Apa itu polip rahim? Polip rahim adalah kondisi di mana terdapat pertumbuhan jaringan tak normal berupa benjolan kecil, lunak, rata atau bertangkai mirip jamur pada lapisan dinding rahim. Kondisi ini juga bisa meluas hingga ke rongga rahim.

Meski pada banyak kasus bersifat jinak, tak jarang polip rahim juga dapat berkembang menjadi ganas atau kanker, lho.

Ukurannya pun bervariasi, mulai dari milimeter hingga memiliki ukuran sebesar bola golf. Jadi jangan abai, ya!

Penyebab polip rahim

Beberapa kondisi kesehatan dapat menjadi penyebab polip rahim. Kendati dapat menyerang usia berapapun, polip rahim banyak ditemui pada wanita berusia di atas 40 tahun atau dalam fase pre-menopause dan post-menopause.

Kondisi ini juga dapat menyerang mereka yang mengkonsumsi obat untuk terapi kanker, khususnya kanker payudara.

Kendati demikian, secara medis sampai saat ini belum ada penyebab pasti wanita mengalami polip rahim.

Hanya saja perubahan hormon estrogen yang berperan dalam menyebabkan endometrium menebal setiap bulan dianggap jadi salah satu faktor pemicunya.

Fakta-fakta Tentang Polip Rahim

Berikut ini fakta terkait polip rahim yang wajib kamu ketahui agar lebih paham. 

1. Rentan dialami wanita dewasa

Polip uteri atau rahim dapat terjadi setelah wanita mengalami menopause. Oleh karenanya jarang ditemui kasus pada wanita berusia di bawah 20 tahun.

Peluang mengalami kondisi ini pun dapat meningkat saat kelebihan berat badan atau obesitas serta memiliki riwayat darah tinggi.

2. Penyebab polip rahim

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyebab polip terbentuk tidak diketahui pasti.

Namun, perubahan hormon estrogen yang berperan dalam menyebabkan endometrium menebal setiap bulan dianggap jadi salah satu faktor pemicunya.

3. Gejala polip rahim

Pendarahan atau bercak diantara periode menstruasi jadi salah satu gejala paling umum dari polip rahim.

Mereka yang memiliki kondisi ini juga akan kesulitan memiliki anak.

Selain itu jika kamu mengalami masa menstruasi yang tidak teratur, patut diwaspadai. Bisa jadi itu juga pertanda adanya polip rahim.

Biasanya, wanita dengan polip rahim akan mengalami pendarahan vagina setelah menopause.

4. Berbeda dengan polip serviks

Pemahaman masyarakat tentang polip rahim dan polip serviks sering tertukar.

Lalu, apa itu polip serviks? Polip serviks berwarna kemerahan, keabuan ataupun keunguan yang tumbuh di saluran serviks, tepatnya pada penghubung rahim dan vagina.

Polip serviks tumbuh secara tunggal atau berkelompok dan berbentuk seperti umbi atau batang tipis yang panjangnya kurang lebih sekitar 1-2 cm.

Jika polip rahim tak diketahui penyebab pastinya, polip serviks justru terjadi karena kadar estrogen yang tinggi atau saat tubuh merespon estrogen secara abnormal.

Biasanya, polip jenis ini terjadi pada wanita berusia di atas 20 tahun dan sudah pernah melahirkan lebih dari satu kali.

Utamakan asuransi kesehatan dengan sistem klaim cashless. Keuntungan asuransi kesehatan cashless akan memudahkan kamu saat mengajukan klaim. Kamu cuma perlu memberikan nomor asuransi pribadi saja dan bisa langsung dapat layanan medis saat itu juga tanpa melalui proses pemeriksaan administrasi lebih lama.

Benarkan polip rahim dapat menyebabkan sulit hamil?

Pada gambar polip rahim yang dapat diketahui lewat hasil USG polip rahim, akan terlihat jika jaringan endometrium menebal.

Kondisi ini menghalangi sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada rahim.

Oleh karenanya, polip rahim berisiko mempersulit kehamilan atau memicu keguguran akibat pendarahan yang parah.

Pada beberapa penelitian, menghilangkan polip diketahui dapat membantu wanita untuk hamil.

Sayangnya, tidak ada bukti yang jelas bahwa langkah ini efektif untuk penderita polip.

Tindakan medis seperti aliran listrik atau laser dapat dilakukan untuk menghilangkan polip.

Apabila ukurannya besar, maka pengangkatan harus dilakukan dengan pembedahan di ruang operasi menggunakan anestesi umum.

Selama dan setelah operasi, umumnya akan terjadi perdarahan dan kram dalam waktu singkat.

Setelah diangkat, polip biasanya tidak tumbuh kembali. Namun ini tidak selalu berlaku pada semua pengidap polip ya, jadi jangan tenang dulu.

Diagnosis dan pengobatan untuk polip rahim

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendiagnosis polip rahim, seperti USG transvaginal, histeroskopi, biopsi dinding rahim, kuret, dan sonohisterografia. Berikut penjelasannya:

1. USG Transvaginal

Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat kondisi dari lapisan dinding dalam rahim atau endometrium dengan menggunakan alat berbentuk tongkat (ultrasound inducer) yang dimasukkan ke dalam vagina.

Seperti diketahui, polip dapat terlihat sebagai penebalan pada dinding dalam rahim yang abnormal.

2. Histeroskopi

Prosedur ini menggunakan alat berbentuk selang tipis yang dilengkapi lampu dan kamera di bagian ujung bernama histeroskop.

Sama seperti USG transvaginal, alat ini juga dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina.

3. Biopsi

Sementara pada prosedur ini, dokter hanya akan mengambil sampel jaringan dari dinding rahim untuk diuji lebih lanjut di laboratorium dan memastikan jenis jaringan.

Termasuk untuk mengetahui berpotensi kanker atau tidak.

4. Kuret

Sama seperti biopsi, kuret dilakukan untuk mengambil sampel jaringan.

Namun prosedur ini dilakukan dengan memasukkan tongkat logam yang memiliki ujung berkait ke rahim melalui vagina.

5. Sonohisterografi

Prosedur terakhir, yakni sonohisterografi dilakukan dengan bantuan USG dan cairan khusus yang dimasukkan ke rahim lewat kateter.

Sementara itu, untuk pengobatan polip dapat dilakukan saat pasien mengalami gejala berat yang dirasa mengganggu.

Pada polip tanpa gejala yang berukuran kecil, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun pasien tetap diwajibkan menjalani pemeriksaan rutin guna mengetahui perkembangan polip.

Nah jika polip yang diderita mulai membuat tidak nyaman karena gejala yang ditimbulkan, berikut penanganan yang dapat dilakukan:

6. Penggunaan obat-obatan

Biasanya, obat yang diberikan adalah obat untuk menyeimbangkan hormon sekaligus meredakan gejala. Bisa progestin atau gonadotropin releasing hormone agonist.

Sayangnya penggunaan obat hanya bersifat sementara. Jika berhenti mengkonsumsi, ada kemungkinan gejala akan muncul kembali.

7. Histeroskopi atau kuretase

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kedua prosedur ini dilakukan untuk mengangkat polip rahim.

Keduanya memiliki efek samping seperti kram perut atau pendarahan ringan.

Pengobatan ini cukup efektif untuk mengangkat polip berukuran kecil dan biasanya dipilih oleh pasien yang merupakan wanita hamil atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan.

8. Histerektomi

Histerektomi merupakan prosedur bedah untuk mengangkat rahim sekaligus langkah terakhir yang dipakai bila polip tak bisa diangkat dengan metode lain.

Prosedur ini juga digunakan saat polip diketahui sebagai jaringan kanker.

Operasi polip rahim dengan BPJS Kesehatan

Saat ini, peserta BPJS Kesehatan memiliki kesempatan untuk memeriksakan diri guna deteksi dini kanker serviks di fasilitas kesehatan tingkat pertama serta lembaga yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Yayasan Kanker Indonesia.

Deteksi dini kanker serviks ini masuk dalam skema pembiayaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga peserta tidak perlu membayar biayanya.

Seperti diketahui, biaya operasi polip rahim berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta.

Nominal tersebut belum termasuk biaya rawat inap dan obat lho. 

Namun kamu tidak perlu khawatir, karena biaya operasi polip rahim sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Oleh karenanya, pastikan kamu sudah melakukan pemeriksaan fisik dari faskes pertama dan mendapat rujukan dari dokter sebelum memutuskan melakukan prosedur pengangkatan polip rahim ya.

Bisakah menghilangkan polip rahim tanpa operasi?

Seperti diketahui, polip rahim dapat muncul dalam bentuk tunggal maupun lebih dari satu.

Ukurannya pun bervariasi, mulai dari milimeter hingga memiliki ukuran lebih dari 6 sentimeter atau sebesar bola golf.

Nah polip rahim yang berukuran kecil biasanya dapat hilang dengan sendirinya tanpa terapi atau pengobatan khusus.

Namun pada kasus polip yang berukuran kecil ini tetap harus dimonitor oleh dokter.

Hal tersebut untuk memastikan ukuran polip tidak bertambah besar.

Penting punya asuransi kesehatan

Sudah jadi rahasia umum jika kesehatan mahal harganya. Tak heran, kesehatan merupakan prioritas bagi semua orang.

Lalu, apa sih yang jadi pertimbangan seseorang membeli asuransi kesehatan?

Salah satu alasannya tentu untuk mendapatkan perlindungan dari risiko seperti sakit yang tiba-tiba dan kematian.

Hal ini lantaran menjaga kesehatan diri sendiri juga memerlukan komitmen dan tanggung jawab besar lho.

Apalagi mengingat biaya berobat yang tidak murah. Salah perhitungan sedikit, resikonya tabunganmu bisa ikut ludes terkuras.

Selain itu, memiliki asuransi kesehatan juga bisa membantumu memproteksi finansial. Kok bisa?

Dengan membeli asuransi, kamu hanya perlu menyiapkan sejumlah dana untuk mengcover seluruh resiko sesuai besaran premi yang kamu bayarkan. Termasuk resiko kematian.

Oleh sebab itu, tak ada salahnya memproteksi finansialmu dengan menggunakan asuransi kesehatan, bukan?

Asuransi kesehatan juga dapat melindungimu dari biaya-biaya tak terduga selama berobat akibat kondisi yang juga tak terduga.

Dengan memproteksi finansial menggunakan asuransi kesehatan, kamu bisa menghemat banyak pengeluaran nih.

Jadi, finansial kamu akan ikut aman karena perusahaan asuransi menanggung biaya-biaya atas resiko yang sudah disebutkan sebelumnya.

Tips dari Lifepal! Meskipun polip rahim umumnya jinak, sebaiknya jangan dianggap sepele, ya. Sebab, pada beberapa kasus polip rahim menyebabkan kamu jadi sulit hamil. 

Oleh sebab itu, jika kamu mengalami gejala seperti ada bercak darah pada masa menstruasi, sebaiknya segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, ya.

Selain asuransi kesehatan, jangan lupa juga untuk menyiapkan dana darurat. Berikut ini dana darurat yang harus kamu kumpulkan.

FAQ seputar polip rahim

Bagaimana mencegah terjadinya polip rahim?

Beberapa hal ini bisa dilakukan agar tidak mengalami polip rahim, seperti: menjaga berat badan tetap ideal, menerapkan gaya hidup sehat dengan pola makan yang benar guna menghindari terkena tekanan darah tinggi, dan mencatat siklus haid setiap bulan.

Mencatat siklus haid untuk mengetahui jika ada perubahan tak wajar seperti haid tidak teratur, darah haid lebih banyak dari biasanya, atau terjadi perdarahan di luar siklus haid maupun setelah berhubungan seksual.

Apa tanda-tanda seseorang memiliki polip serviks?

Polip serviks biasanya tidak memiliki gejala yang terlihat pasti. Namun, kamu perlu segera menghubungi dokter dan memeriksakan diri saat mengalami hal-hal sebagai berikut:

  • Mengalami bercak atau pendarahan vagina saat melakukan hubungan seksual
  • Mengalami bercak atau pendarahan vagina saat menstruasi
  • Mengalami bercak atau pendarahan vagina setelah melakukan douching (membersihkan vagina)
  • Mengalami bercak atau pendarahan vagina setelah memasuki waktu menopause

Apa itu polip endometrium?

Polip endometrium merupakan nama lain dari polip rahim, suatu kondisi adanya pertumbuhan jaringan yang tidak normal di lapisan dinding rahim atau endometrium.

Bentuk polip rahim dapat menyerupai bulat atau lonjong dengan ukuran mulai dari sebesar biji wijen hingga sebesar bola golf.

Beberapa hal ini bisa dilakukan agar tidak mengalami polip rahim, seperti: menjaga berat badan tetap ideal, menerapkan gaya hidup sehat dengan pola makan yang benar guna menghindari terkena tekanan darah tinggi, dan mencatat siklus haid setiap bulan.

Mencatat siklus haid untuk mengetahui jika ada perubahan tak wajar seperti haid tidak teratur, darah haid lebih banyak dari biasanya, atau terjadi perdarahan di luar siklus haid maupun setelah berhubungan seksual.

Polip serviks biasanya tidak memiliki gejala yang terlihat pasti. Namun, kamu perlu segera menghubungi dokter dan memeriksakan diri saat mengalami hal-hal sebagai berikut:

  • Mengalami bercak atau pendarahan vagina saat melakukan hubungan seksual
  • Mengalami bercak atau pendarahan vagina saat menstruasi
  • Mengalami bercak atau pendarahan vagina setelah melakukan douching (membersihkan vagina)
  • Mengalami bercak atau pendarahan vagina setelah memasuki waktu menopause

Polip endometrium merupakan nama lain dari polip rahim, suatu kondisi adanya pertumbuhan jaringan yang tidak normal di lapisan dinding rahim atau endometrium.

Bentuk polip rahim dapat menyerupai bulat atau lonjong dengan ukuran mulai dari sebesar biji wijen hingga sebesar bola golf.