Konsep Profit Margin untuk Menentukan Kinerja Perusahaan
Salah satu konsep yang perlu diketahui oleh pelaku usaha adalah profit margin atau margin keuntungan. Konsep ini lazim dipakai untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Profit margin ditunjukkan oleh persentase. Angka persentase itu menunjukkan berapa rupiah keuntungan yang diperoleh suatu usaha dibandingkan dengan penjualan. Konsep ini dipakai secara luas oleh organisasi bisnis dalam berbagai skala.
Sebagai suatu ilustrasi, apabila sebuah usaha memiliki profit margin sebesar 30% pada 2018, maka perusahaan itu menghasilkan keuntungan Rp300 dari setiap penjualan barang atau jasa senilai Rp1.000.
Tujuan Berbisnis Adalah Meraih Profit
Pada dasarnya, tujuan utama dalam berbisnis adalah mendapatkan keuntungan. Terutama keuntungan bersih diperoleh setelah perusahaan membukukan pendapatan dikurangi beban. Tentu saja, keuntungan itu bisa diperoleh apabila pendapatan bisa lebih besar daripada beban secara keseluruhan.
Keuntungan yang diperoleh organisasi bisnis seperti perusahaan itu bisa digunakan untuk sejumlah keperluan seperti dibagi kepada pemegang saham atau untuk keperluan ekspansi usaha di masa depan.
Tentu keuntungan diharapkan dapat bertumbuh dari waktu ke waktu seiring perusahaan berkembang pula. Profit margin dapat digunakan untuk menganalisis keuntungan yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan pendapatan dan biaya yang dibukukan.
Terdapat sejumlah cara untuk menghitung profit margin dengan tujuan yang beragam. Yuk, simak cara menghitung profit margin berikut ini!
Gross Profit Margin
Bagian paling atas dalam laporan laba rugi pada umumnya adalah pendapatan dan harga pokok penjualan (HPP). Pendapatan adalah pemasukan yang diterima oleh perusahaan dari hasil menjual produknya. Sementara itu, Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya yang berkaitan langsung dalam proses produksi, seperti biaya tenaga kerja atau bahan mentah.
Pendapatan yang dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor. Laba kotor tersebut apabila dibagi dengan pendapatan akan menghasilkan gross profit margin atau margin laba kotor. Contohnya sebagai berikut.
PT Angin Ribut
Pendapatan – Harga Pokok Penjualan Rp10 juta-Rp2 juta= Rp8 juta |
Laba Kotor / Penjualan (Rp8 juta/Rp10 juta) x 100 = 80 persen |
Berdasarkan contoh di atas maka gross profit margin dari PT Angin Ribut adalah 80 persen.
Operating Profit Margin
Dalam struktur laporan laba rugi, laba kotor atau laba bruto yang dikurangi beban usaha menghasilkan laba operasi. Pada umumnya, beban usaha terdiri atas beban administrasi dan beban penjualan. Laba operasi juga dikenal dengan istilah EBIT atau laba sebelum pajak dan bunga (earnings before interest and taxes).
Laba operasi yang dibagi dengan pendapatan akan menghasilkan operating profit margin atau margin laba operasi. Contohnya sebagai berikut.
PT Angin Ribut
Laba Kotor – Beban Usaha Rp8 juta – Rp2 juta = Rp6 juta |
Laba Operasi / Pendapatan (Rp6 juta/Rp10 juta) x 100 = 60% |
Berdasarkan contoh di atas maka operating profit margin dari PT Angin Ribut adalah 80 persen.
Net Profit Margin
Salah satu bagian penting dalam laporan laba rugi adalah laba bersih. Laba bersih adalah pendapatan dikurangi seluruh beban atau biaya, termasuk harga pokok penjualan, beban usaha, sampai beban pajak. Laba bersih apabila dibagi dengan pendapatan akan menghasilkan net profit margin atau margin keuntungan bersih. Contohnya sebagai berikut.
PT Angin Lalu
Laba Operasi – Beban Keuangan – Beban Pajak Rp6 juta – Rp1 juta – Rp1,5 juta = Rp4,5 juta |
Laba Bersih / Pendapatan (Rp4,5 juta/Rp10 juta) x 100 = 45% |
Berdasarkan contoh di atas maka net profit margin dari PT Angin Ribut adalah 45 persen.
Pada umumnya, menilai kinerja perusahaan hanya dari angka penjualan, biaya atau laba kotor tidaklah cukup. Konsep profit margin menjadi salah satu media analisis untuk mengukur kinerja perusahaan dibandingkan dengan periode lampau atau dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri sejenis. Apabila profit margin pada tahun X lebih tinggi dibandingkan dengan tahun Y, maka kemungkinan besar kinerja perusahaan lebih baik pada tahun X dan sebaliknya. Profit margin dapat digunakan oleh perusahaan untuk membaca siklus pertumbuhan atau penurunan bisnis. Semoga dengan penjelasan ini kita bisa menganalisis kinerja usaha dengan lebih baik lagi, ya!Manfaat Penghitungan Profit Margin