Batu Empedu, Berbahayakah? Kenali Gejala dan Penyebabnya

batu empedu

Batu empedu atau bisa disebut juga cholelithiasis adalah endapan cairan yang mengeras di bagian kantung empedu. Kantung empedu sendiri berperan sebagai organ tubuh yang menyimpan dan mengeluarkan empedu atau cairan yang mencerna lemak makanan.

Ukuran batu empedu cukup beragam, mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf. Menariknya, batu empedu pun terbagi menjadi dua jenis, yaitu batu empedu kolesterol dan pigmen.

Kondisi kesehatan satu ini sangat umum dialami oleh masyarakat. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sekitar 25 juta orang di Amerika Serikat menderita penyakit batu empedu. Parahnya, seperempat dari hampir satu juta orang harus melakukan perawatan sampai operasi.

Lantas, apakah batu empedu termasuk penyakit berbahaya? Jawabannya tidak selalu. Pada beberapa kasus, batu empedu tidak menyebabkan masalah, apabila tak ada keluhan sakit.

Sebaliknya, jika seseorang mengeluhkan nyeri di bagian perut tengah atau kanan atas, maka ini bisa menjadi tanda awal batu empedu. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini.

Gejala batu empedu

Cholelithiasis atau batu empedu adalah salah satu penyakit yang gejalanya dapat diketahui berdasarkan ukuran batunya. Di samping itu, terdapat gejala paling umum yang biasa diderita orang dengan batu empedu, diantaranya:

  • Merasakan nyeri pada dada, bahu kanan, perut kanan atas dan perut tengah atas
  • Sering mual atau muntah
  • Mengalami penyakit kuning (kulit dan mata berubah warna kuning)
  • Untuk kasus batu empedu parah, gejala lain yang dapat kamu alami adalah peradangan pada kantung empedu atau kolesistitis akut. Kondisi ini sangat memungkinkan penderitanya untuk melakukan rawat inap hingga operasi darurat.

    Penyebab munculnya batu empedu

    Sampai saat ini, belum ada penelitian atau jurnal yang bisa membuktikan penyebab awal dari batu empedu. Namun, beberapa ahli meyakini kondisi di bawah ini dapat memicu munculnya batu empedu.

    Empedu terlalu banyak bilirubin

    Munculnya batu empedu yang pertama disebabkan oleh banyaknya bilirubin. Bilirubin merupakan zat yang berasal dari sel darah merah terurai dan berada di dalam tubuh.

    Ketika tubuh, tepatnya hati memiliki terlalu banyak bilirubin, keseimbangan tubuh pun akan terganggu dan berakhir menyebabkan masalah lain seperti pembentukan batu empedu.

    Empedu mengandung kolesterol berlebih

    Untuk membuat kolesterol dapat dialirkan ke seluruh tubuh, empedu mempunyai caranya sendiri untuk memecah kolesterol.

    Akan tetapi, jika hati mengandung lebih banyak kolesterol hingga tidak dapat dipecah, kolesterol berpotensi berubah menjadi kristal. Kristal inilah yang nantinya akan berakhir menjadi batu empedu.

    Kantung empedu tidak sepenuhnya kosong

    Mengapa kantung empedu harus sepenuhnya kosong? Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pembentukkan batu empedu.

    Kantung empedu yang tak sepenuhnya kosong dapat menjadi sumber penumpukkan kolesterol, lemak, atau hal lain. Kondisi ini berisiko menimbulkan pengendapan batu empedu.

    Komplikasi akibat batu empedu

    Batu empedu bukan hanya menimbulkan rasa nyeri dan penyakit kuning saja, tetapi juga beberapa komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, contohnya seperti berikut ini:

    Saluran pankreas tersumbat

    Saluran pankreas merupakan tabung yang terhubung langsung ke saluran empedu ketika sebelum dan sesaat memasuki duodenum.

    Batu empedu yang memang berada di kantung atau saluran empedu dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pankreas. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan peradangan pada pankreas atau biasa disebut pankreatitis.

    Pankreatitis bisa menimbulkan efek nyeri perut berulang dan bahkan jika gejalanya parah, penderita sampai harus memerlukan rawat inap.

    Peradangan pada kantung empedu

    Kantung empedu yang tersangkut oleh batu empedu bisa menyebabkan peradangan yang disebut kolesistitis. Kolesistitis menyebabkan rasa sakit yang teramat di bagian kanan perut atas. 

    Tak hanya itu, kolesistitis juga mampu memicu kondisi kesehatan lain, seperti infeksi rongga perut yang berakibat kantung empedu pecah. Oleh karena itu, jika kamu merasakan gejala demam, mual, sakit perut, atau berubahnya warna tinja agak pucat, segera periksa ke dokter.

    Kanker kantung empedu

    Komplikasi terakhir akibat batu empedu adalah timbulnya risiko kanker kantung empedu. Walaupun termasuk jenis kanker yang langka, namun kanker kantung empedu bisa berbahaya karena gejalanya terlalu umum, sehingga tidak dapat diketahui dengan jelas.

    Beberapa gejala dari kantung empedu yang sangat umum diantaranya demam, kulit terasa gatal, dan nafsu makan menurun.

    Gejala lain yang tidak umum dan dapat kamu kenali sebagai tanda kanker kantung empedu adalah berubahnya warna urine maupun feses menjadi lebih gelap dan berminyak.

    Faktor risiko terjadi batu empedu

    Batu empedu dapat mengalami peningkatan risiko pada beberapa orang yang memiliki kondisi tertentu. Hal tersebut dapat kamu ketahui dari rincian berikut ini:

  • Perempuan
  • Memiliki riwayat keluarga dengan batu empedu
  • Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes dan penyakit crohn
  • Usia di atas 40 tahun
  • Obesitas
  • Sering mengonsumsi makanan tinggi lemak
  • Sedang minum obat penurun kolesterol
  • Mempunyai kelainan darah
  • Keturunan asli Amerika atau Meksiko
  • Cara mencegah batu empedu

    Bagi orang yang mempunyai riwayat keluarga dengan batu empedu, penyakit ini memang tidak bisa sepenuhnya dicegah. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan guna meminimalisir risiko terkena batu empedu.

  • Memperbanyak konsumsi makanan sehat dan bergizi, contohnya minyak ikan
  • Menghindari makanan cepat saji, mengandung banyak gula, atau lemak tidak sehat
  • Berhenti melakukan diet yang membuat tubuh kehilangan berat badan dalam waktu singkat
  • Jika kamu ingin menurunkan berat badan dengan cara cepat, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu bersama dokter gizi. Hal ini bertujuan agar perubahan berat badan tidak menimbulkan efek samping negatif pada kesehatan tubuh.

    Cara pengobatan batu empedu

    Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala apa pun tidak membutuhkan pengobatan khusus. Sebab, nantinya batu empedu akan melewati saluran empedu lalu mengalir ke seluruh tubuh dengan sendirinya.

    Berbeda lagi, jika batu empedu menyebabkan nyeri dan penyakit kuning. Dua pengobatan di bawah ini kemungkinan akan menjadi pilihan untuk menghilangkan batu empedu.

  • Kolesistektomi laparoskopi. Jenis pengobatan paling umum ini melibatkan tabung yang dimasukan ke dalam perut. Tabung tersebut dinamai laparoskop.
  • Kolesistektomi terbuka. Cara pengobatan ini lebih besar dari pilihan pertama, karena dokter akan membuat sayatan besar untuk mengeluarkan kantung empedu.
  • Jika orang dengan batu empedu memiliki kondisi kesehatan lain, biasanya dokter tidak harus menjalani operasi. Sebagai gantinya, dokter akan memberikan resep obat untuk dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.

    Pengobatan batu empedu dengan asuransi kesehatan

    Pengobatan batu empedu memerlukan biaya yang tidaklah sedikit. Sebab, selain prosesnya yang cukup panjang, alat yang digunakan untuk membantu proses pengobatan pun sangat berkualitas. Tak heran harga operasi pun ikut naik.

    Jika sudah begini, apa yang harus dilakukan? Kamu bisa menyiasati kondisi tersebut dengan pemakaian asuransi kesehatan. Melalui bantuan dari asuransi kesehatan, biaya pengobatan maupun perawatan bisa ditangani.

    Tips dari Lifepal! Batu empedu atau cholelithiasis tidak selalu berbahaya. Pada beberapa kasus, batu empedu bisa hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan gejala nyeri pada bagian perut.

    Akan tetapi, bukan berarti kamu jadi lupa bahwa kondisi ini mempunyai faktor risiko yang perlu kamu hindari. Melakukan sesi pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter menjadi jalan terbaik untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh.

    Tidak ada salahnya juga untuk menyiapkan dana darurat yang bisa digunakan tidak hanya untuk keperluan mendadak, tetapi juga untuk pengeluaran tidak terduga yang berhubungan dengan kesehatan. 

    Kamu bisa gunakan kalkulator dana darurat di bawah ini untuk menghitung dana darurat sesuai dengan usia. 

    Pertanyaan seputar batu empedu

    Batu empedu atau cholelithiasis tidak selalu berbahaya. Pada beberapa kasus, batu empedu bisa hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan gejala nyeri pada bagian perut.

    Akan tetapi, bukan berarti kamu jadi lupa bahwa kondisi ini mempunyai faktor risiko yang perlu kamu hindari. Baca selengkapnya di sini.

    Perlindungan finansial dari asuransi penting untuk dimiliki agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. Pilihan produk asuransi yang ada di Lifepal bervariasi sesuai kebutuhan keuanganmu, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan referensi produk asuransi terlengkap, cari tahu di Lifepal.