Fix Juara Liga 1, Gimana Performa Saham Bali United di Bursa?

bali united

Klub sepak bola Bali United memastikan gelar juara Liga 1 pasca meraih hasil positif menghadapi klub Semen Padang tanggal 2 Desember 2019 di stadion H. Agus Salim Padang, Sumatera Barat. Tim asuhan pelatih Stefano Cugurra alias Teco ini berhasil menang dengan skor 2-0 tanpa balas.

Kedua gol tersebut disumbangkan oleh penyerang Ilija Spasojevic pada menit ke-50 dan ke-83. Sebetulnya, dengan hasil imbang pun mereka udah bisa mengunci juara piala Liga 1 karena berjarak cukup jauh dengan posisi kedua yakni Borneo FC dalam perolehan poin. 

Keduanya kini terpaut 17 poin dan hanya menyisakan 4 laga. Klub Bali United meraih gelar juara liga sepak bola terbesar di Indonesia untuk pertama kalinya semenjak dibentuk tahun 2015.

Sebelumnya, pada pertengahan tahun 2019, perusahaan pengelola tim berjuluk Jalak Bali ini sukses melantai di bursa saham Indonesia. Pasca menjadi kampiun, gimana kondisi saham Bali United  sampai hari ini?

Baca juga: Prestasi Shin Tae-yong, Calon Pelatih Timnas yang Dipersiapkan Bawa Indonesia Juara Piala Dunia

Saham Bali United udah naik lebih dari 2 kali lipat

bali united
Ilustrasi pergerakan harga saham. (Shutterstock)

Saat pertama kali melakukan penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) tanggal 17 Juni 2019, harga saham klub berjuluk Jalak Bali tersebut ditawarkan sebesar Rp 175 perak per lembarnya. Di hari pertama, banyak peminat yang membeli sehingga harganya langsung meningkat hingga Rp 296 perak atau setara 69 persenan.

Puncaknya terjadi pada tanggal 21 Juni ketika harga per lermbarnya menyentuh Rp 386 perak, atau sekitar 2 kali lipat lebih dari harga penawaran awal. Kini, di tanggal 3 Desember 2019 harganya ditutup sebesar Rp 360 per lembarnya..

Baca juga: Sempat Ditolak Timnas, Begini Karier Cucu Habibie yang Jadi Pemain Bola

Setelah menjuarai Liga 1, sahamnya meroket lebih dari 5 persen

bali united
Ilustrasi pergerakan harga saham. (Shutterstock)

Satu hari pasca kepastian Bali United menjuarai kompetisi Liga 1, harga sahamnya berhasil melesat lebih dari 5 persen pada sesi perdagangan 3 Desember 2019. Pada sesi pembukaan berada di angka Rp 340 dan menjelang sore hari sempat berada di angka Rp 362, namun ditutup sebesar Rp 360.

Tentu ini menjadi sinyal baik bagi klub tersebut maupun klub sepak bola Tanah Air lainnya yang belum menjejakan kaki di bursa saham.

Sebelumnya, klub besar Persib Bandung juga dirumorkan bakal mengikuti jejak Bali United, namun sampai saat ini isu tersebut masih belum terealisasi.

Baca juga: Punya Jet hingga Helikopter, Begini Cara Neymar Jr Habiskan Uang Rp 1,4 Triliun

Bali United menjadi klub pertama di Asia Tenggara yang kepemilikannya diperdagangkan

bali united
Stadion I Wayan Dipta kandang Bali United. (Shutterstock)

Gak hanya di Indonesia, klub yang bermarkas di stadion Kapten I Wayan Dipta ini juga menjadi tim pertama di Asia Tenggara yang melantai di bursa saham. 

Bisa dikatakan Bali United mengambil langkah yang sama dengan klub sepak bola dunia seperti Manchester United, Juventus dan Borussia Dortmund yang udah duluan melakukan langkah serupa di lantai perdagangan. Walaupun, valuasi yang dimiliki terbilang masih jauh dibandingkan ketiga tim tersebut.

Nah gimana nih, melihat fakta tersebut apakah kamu berniat untuk membeli saham Bali United? Jangan tergesa-gesa dulu. Pastikan kamu melakukan analisis fundamental terhadap saham tersebut. Lihat bagaimana performa perusahaannya. 

Cara paling mudah adalah melihat laporan keuangan si perusahaan di tahun lalu, apakah mendulang profit atau justru merugi. Kalaupun untung, lihat pula laporan keuangan di tahun sebelumnya, apakah mengalami kenaikan atau malah turun. (Editor: Ruben Setiawan)