Apa Itu Window Dressing dan Bagaimana Cara Kerjanya?

window dressing dalam investasi

Dalam dunia bisnis, dikenal istilah window dressing. Istilah ini adalah suatu tindakan untuk melebih-lebihkan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan. 

Hal ini dikarenakan keadaan finansial perusahaan menjadi pertimbangan utama bagi seorang investor saat mempertimbangkan penanaman modal.

Window dressing adalah tindakan yang mengacu pada manipulasi data atau aktivitas pada perusahaan, investor yang tidak mengetahui hal ini tentu akan terjebak dan mempercayai apa yang ada dalam laporan keuangan.

Istilah ini juga ada di dunia investasi. Manajer investasi dapat menjual saham berperforma rendah dengan saham dengan nilai tinggi sebelum laporan portofolio kuartal IV dibuat. 

Hasilnya? Investor pemula mungkin akan terbuai dan berpikir bahwa manajer investasi tersebut memiliki rekam jejak baik. 

Penasaran bagaimana cara kerjanya dan apa saja dampaknya bagi investor? Pada artikel kali ini, Lifepal sudah merangkumnya untuk kamu, simak selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian window dressing

Beberapa dari kamu mungkin pernah bertanya-tanya apa itu window dressing. Nah, pengertiannya adalah upaya mempercantik laporan keuangan pada sebuah perusahaan. 

Jika kamu menebak bahwa window dressing adalah tindakan curang oleh perusahaan kepada kliennya, maka kamu benar.

Ada banyak perusahaan yang melakukan pemolesan laporan keuangan demi menggaet investor atau klien kepadanya, tetapi dengan cara tidak jujur. 

Sayangnya, window dressing adalah tindakan yang tidak mudah diketahui apalagi oleh investor yang kurang cermat. Metode kecurangan ini menyebabkan buruknya pengambilan keputusan karena dasar penentuannya sudah salah dari awal. 

Selain itu, istilah ini juga terdapat pada dunia investasi. Pengelola portofolio atau manajer investasi dapat memanipulasi portofolio dengan melakukan penjualan dan pembelian saham tertentu tepat sebelum laporan portofolio diterbitkan. Namun, metode ini bukanlah sejenis investasi bodong.

Pembahasan mengenai metode ini dalam investasi akan dijelaskan lebih dalam pada bagian selanjutnya. 

Cara kerja window dressing

Nah, setelah mengetahui apa itu window dressing, yang penting untuk diketahui selanjutnya adalah cara kerjanya. Metode ini biasanya dilakukan perusahaan ketika mengetahui laporan kinerja mereka akan memburuk pada akhir periode. 

Guna menutupi hal tersebut, perusahaan lalu menjual saham sebelumnya dan menggantikannya dengan saham yang memberikan imbal hasil besar pada jangka pendek. Upaya ini dapat memperbaiki laporan kinerja perusahaan. 

Selain dari segi pendanaan, metode kecurangan ini juga digunakan untuk merekayasa laporan keuangan seperti nilai keuntungan maupun volume penjualan produk. Window dressing biasa dimanfaatkan dengan cara-cara berikut ini.

  1. Mengobral barang-barang modal yang mengalami depresiasi agar total nilai aset seolah bertambah dengan adanya aset baru.
  2. Memberikan diskon lebih awal kepada pelanggan agar meraup untung lebih cepat
  3. Memasukkan pembayaran tagihan ke periode selanjutnya 
  4. Menunda pengeluaran seperti pembagian laba agar saldo akhir lebih tinggi

Dampak window dressing bagi investor

Laporan kinerja atau portofolio umumnya digunakan investor guna menentukan langkah selanjutnya dalam kegiatan pembiayaan yang dilakukan. 

Selain untuk menentukan perpanjangan penanaman modal, dari laporan tersebut juga dapat diketahui return maupun potensi return pada masa mendatang. 

Sayangnya, dengan adanya window dressing, keputusan investor tidak akan seakurat jika dibandingkan dengan laporan kinerja asli. Dalam hal ini, investor harus lebih cermat dan kritis dalam membaca laporan kinerja atau portofolio apalagi ketika memasuki akhir periode bisnis. 

Sikap investor terhadap window dressing

Strategi kecurangan ini membuat beberapa nilai saham naik. Akibatnya, banyak investor mungkin tergiur untuk membeli saham yang nilainya bergerak ke atas disebabkan adanya permintaan dalam jumlah besar. 

Satu hal yang patut diperhatikan adalah apakah kenaikan nilai saham tersebut hanya berlangsung saat akhir periode bisnis ataukah berpotensi mengalami penurunan setelahnya. Investor seharusnya tidak mendasarkan keputusannya kepada kenaikan akhir tahun, melainkan juga menggunakan analisis dan banyak pertimbangan saat melakukan transaksi. 

Lebih lanjut, beberapa hal ini dapat dilakukan investor agar tidak terjebak window dressing.

  • Analisis teknikal dan fundamental
  • Analisis teknikal dilakukan dengan cara mempelajari pergerakan saham dari waktu ke waktu sedangkan analisis fundamental didapat dari data laporan keuangan perusahaan.

  • Ketelitian membaca laporan keuangan
  • Satu hal yang dapat dicermati dari laporan keuangan adalah pembayaran pajaknya. Lihat apakah pengeluaran pajak sesuai dengan PPH yang berlaku. Bila tidak, kemungkinan laba pada laporan keuangan tidak mencerminkan nilai sesungguhnya. 

    Pelaku yang biasa terlibat dalam window dressing

    Window dressing adalah upaya yang dilakukan guna menutup cela perusahaan. Nah, siapakah pelaku di balik kecurangan ini? 

    Secara umum, pelaku metode ini adalah manajer yang baru-baru ini mencatatkan rekaman pengelolaan buruk. 

    Jika pihak tersebut tiba-tiba memperbaiki track recordnya dengan cepat apalagi bila kemajuannya signifikan, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa manajer tersebut melakukan window dressing.

    Selain itu, kecurangan ini dapat dilihat dari dana yang memiliki perputaran cepat. Apalagi bila dana tersebut memiliki rekam jejak yang berbeda sebelumnya atau meningkat drastis pada masa akhir periode saja. 

    Dua kriteria tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur awal mengenai praktik kecurangan ini di industri manapun termasuk di industri retail.

    Di samping itu, satu hal yang dapat dilihat dari praktik kecurangan ini adalah adanya diskon atau penawaran besar-besaran agar profit melonjak naik sebelum laporan keuangan periode tersebut dibuat.

    Hal ini lebih masuk akal guna dilakukan daripada melakukan manipulasi seperti disebutkan sebelumnya. 

    Window dressing dalam reksadana

    Window dressing banyak dilakukan di pasar reksadana. Biasanya, para manajer investasi akan menjual saham berkinerja buruk dan membeli saham-saham lain yang dapat mendongkrak nilai tambah pada portofolio klien pemegang saham

    Hal ini dilakukan agar seakan mereka tidak salah pilih dalam mengalokasikan dana investor. 

    Oleh karena itu, penghujung tahun kerap dianggap sebagai bulan paling baik sebab transaksi saham akan ramai dengan kegiatan para manajer investasi yang memoles portofolio sahamnya. 

    Saham dengan kapitalisasi bernilai besar akan menjadi primadona yang banyak diincar pada akhir tahun guna menutup rekam jejak yang kurang baik pada bulan-bulan sebelumnya.

    Window dressing artinya strategi untuk memperindah portofolio saham pada akhir periode, tetapi tidak serta merta semua aktivitas kecurangan ini hanya mempertimbangkan kebutuhan tersebut. 

    Keadaan pandemi dan bagaimana pemerintah mengarahkan kebijakannya dalam penekanan laju infeksi juga menjadi bahan konsiderasi. 

    Dilansir dari Kontan, upaya pemerintah memerangi pandemi ditambah dengan adanya varian Omicron masih dinilai bagus, terbukti dengan tidak terpengaruhnya volume aktivitas jual-beli saham menjelang tahun baru. 

    Meskipun metode ini memiliki konotasi buruk, tetapi beberapa metodenya yang terbukti tidak dilakukan dengan curang, seperti pemberian diskon dan penawaran besar-besaran akhir tahun.

    Selain itu, metode ini juga dikenal dapat meningkatkan nilai saham karena saat permintaan saham naik, nilainya juga otomatis naik.

    Itulah pembahasan mengenai apa itu window dressing hingga aktivitasnya dalam pasar reksadana. Jangan lupa untuk selalu membuat pertimbangan matang sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi keuangan. 

    Tips mencegah risiko window dressing

    Tips dari Lifepal! Window dressing merupakan salah satu risiko dan trik dalam investasi. Meski praktik ini terkadang dilakukan oleh beberapa oknum, bukan berarti kamu harus takut untuk berinvestasi, ya.

    Sebab, untuk mencapai kebebasan finansial, salah satu cara yang harus dilakukan adalah investasi. Kamu bisa berinvestasi di instrumen apa saja sesuai dengan kondisi finansial dan keinginan kamu. 

    Hitung jumlah yang diperlukan untuk bisa mencapai kebebasan finansialmu di sini, ya!

    Selain investasi, jangan lupa juga untuk membeli asuransi sebagai proteksi finansial kamu dari risiko-risiko yang tak terduga, ya.

    Kamu bisa mencoba asuransi jiwa yang bisa kamu anggap investasi untuk anak atau keluargamu tercinta. Atau, berinvestasi dengan asuransi kesehatan agar tak perlu keluar uang saat sakit juga cukup membuat kondisi finansialmu terjaga, lho!

    Pertanyaan seputar window dressing

    Window dressing adalah strategi mempercantik portofolio investasi yang dilakukan perusahaan maupun manajer investasi.
    Efek Window Dressing biasanya ditandai naiknya sejumlah saham dengan kenaikan diatas 5 – 10% hanya dalam satu hari perdagangan bursa. Untuk memperoleh cuan saat fenomena ini terjadi, pastikan Anda cermat dalam memilih saham, biasanya saham pendorong utama indeks.