Ini Cara Mudah Biar Gak Tertipu Investasi Properti Bodong yang Bikin Miskin!

Tips hindari investasi properti bodong. (Shutterstock)

Semua orang tentu tahu kalau investasi properti merupakan salah satu instrumen yang dijamin dapat membuat hidup kamu sejahtera sampai tua.

Pasalnya, harga tanah setiap tahun akan mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan, orang semakin banyak yang mencari tanah atau hunian, sedangkan tanah semakin sedikit.

Kalau gak percaya, coba kamu perhatikan harga rumah di kawasan tempat tinggal kamu, pasti harganya terus meningkat drastis. Apalagi kalau daerah tersebut sudah dipenuhi dengan berbagai fasilitas, seperti pusat perbelanjaan, sekolah dan lainnya.

Itulah sebabnya banyak orang yang mulai melirik properti sebagai investasi. Sayangnya, untuk terjun ke investasi yang satu ini diperlukan modal yang cukup besar.

Beda dengan reksadana yang hanya bermodalkan ratusan ribu rupiah, kalau properti setidaknya kamu harus menyiapkan bujet ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Kalaupun kamu investasi properti lewat crowdfunding, juga perlu modal puluhan juta rupiah. Ya, sebenarnya sih tergantung dari harga properti yang ingin kamu investasikan. Jadi, minimal investasinya itu sebesar 1 persen.

Walaupun cuma 1 persen, tapi tahu sendiri kalau harga properti itu mahal-mahal banget sekarang. Tetap aja harus keluar bujet gede.

Faktor itulah yang menjadi salah satu penyebab banyak orang yang tertipu investasi properti bodong. Tergiur dapat untung gede, tapi gak punya cukup modal buat investasi. Saat ada yang menawarkan investasi properti dengan bujet ramah di kantong, langsung tergiur tanpa pikir panjang dan ujung-ujungnya miskin mendadak karena kena tipu.

Nah, supaya terhindar dari kejadian tak menyenangkan itu, MoneySmart.id ingin memberikan beberapa tips agar tak tertipu investasi properti bodong.

Gak usah berlama-lama, langsung simak aja yuk tipsnya di bawah ini.

Baca juga: Berkekayaan Rp 120 Triliun, Ini Kerajaan Bisnis yang Diwariskan Eka Tjipta Widjaja

1. Jangan tergiur godaan untung gak masuk akal

Jangan tergiur godaan untung investasi properti yang gak masuk akal. (Shutterstock)
Jangan tergiur godaan untung investasi properti yang gak masuk akal. (Shutterstock)

Tips pertama yang harus kamu lakukan agar terhindar dari investasi properti bodong adalah dengan tidak tergiur dengan penawaran keuntungan yang gak masuk akal.

Meskipun investasi properti itu sangat menjanjikan, tapi kalau keuntungan yang ditawarkan sangat tidak masuk akal mending pikirkan lagi.

Pasalnya, salah satu “senjata” para pelaku penipuan investasi itu adalah dengan menjanjikan keuntungan yang menggiurkan untuk menggaet para investor.

Sayangnya, janji-janji keuntungan yang ditawarkan hanya angan-angan semata. Karena itu, sebaiknya gunakanlah logikamu dan pahami dengan betul berapa sih kisaran keuntungan wajar yang seharusnya kamu peroleh dari investasi properti.

Misalnya, kamu mengikuti skema crowdfunding dengan modal Rp 20 juta untuk properti seharga Rp 2 miliar. Berarti kamu memiliki saham sebesar 1 persen.

Dengan jumlah 1 persen yang kamu miliki, apakah masuk akal kalau para pelaku penipuan itu menjanjikan kamu mendapatkan keuntungan sekitar Rp 50 juta setiap bulan yang at least lebih besar dari modalmu? Bisa aja sih, tapi pasti setelah beberapa waktu kemudian. Gak di bulan pertama sejak kamu menggelontorkan uang kan? Ayo, coba dipikir lagi deh.

2. Cek legalitas dan reputasi pengelola investasi

Cek legalitas dan reputasi pengelola investasi. (Shutterstock)
Cek legalitas dan reputasi pengelola investasi. (Shutterstock)

Cara selanjutnya adalah dengan mengecek legalitas dan reputasi si pengelola investasi itu. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari berbagai masalah dan juga kerugian yang akan terjadi pada kamu kapan saja.

Pastikan bahwa reputasi pihak pengelola investasi properti itu baik. Kamu bisa mengeceknya di internet atau bertanya pada kenalanmu yang pernah menggunakan jasa pengelola tersebut.

Intinya, kamu harus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait perusahaan dan juga produk investasi serta sistem kerja yang mereka tawarkan.

Baca juga: Ciputra, Atlet Lari yang Jatuh Miskin Lalu Sukses Jadi Raja Properti

3. Pahami konsep yang ditawarkan

Pahami konsep investasi propertinya. (Shutterstock)
Pahami konsep investasi propertinya. (Shutterstock)

Setiap perusahaan tentu memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjalankan bisnisnya. Karena itu, kamu diharuskan untuk memahami konsep yang ditawarkan oleh si pengelola investasi properti itu.

Cari tahu informasi soal minimal modal yang harus kamu setorkan, berapa potensi keuntungan yang didapatkan hingga berbagai risiko yang harus kamu tanggung.

Tujuannya adalah untuk menghindari berbagai masalah dan juga kerugian yang bisa terjadi di masa datang. Pastikan kamu menanyakan secara detail dan mendalam perihal konsep yang ditawarkan.

Dari situ, kamu juga bisa melihat apakah investasi properti yang ditawarkan benar atau tidak. Kamu bisa melihatnya dari cara mereka menjelaskan. Nah, saat menanyakan hal tersebut, sebaiknya ajak orang yang benar-benar mengerti tentang investasi properti ya.

4. Kenali sumber informasi

Kenali sumber informasi soal investasi properti. (Shutterstock)
Kenali sumber informasi soal investasi properti. (Shutterstock)

Tips agar terhindar dari investasi properti bodong lainnya adalah dengan mengenali sumber informasi yang memberitahu kamu. Bisa jadi, itu adalah bagian dari strategi dari para pelaku penipuan.

Karena itu, jangan mudah percaya dengan berbagai informasi apalagi jika kamu tidak mengenalnya. Itulah alasannya mengapa penting sekali agar kamu mengenali dengan baik sumber informasi yang kamu dapatkan. Sebab, hal itu secara gak langsung dapat memengaruhi keputusanmu untuk berinvestasi atau tidak.

Hindari berbagai informasi yang gak akurat dan gak terpercaya, karena dapat menimbulkan berbagai masalah dan kerugian nantinya.

Nah, itu dia empat tips simpel yang bisa kamu lakukan agar tak tertipu investasi properti bodong yang bikin keuanganmu kacau. Kalau sampai tertipu, yang ada bukan untung tapi buntung. Karena itu, harus lebih waspada dan jangan mudah tergiur dengan penawaran yang gak masuk akal ya. (Editor: Ruben Setiawan)