Ascariasis: Penyebab, Gejala, Proses, dan Pengobatan

ascariasis

Meski pada dasarnya bisa terjadi di wilayah manapun, tetapi ascariasis pada umumnya muncul di wilayah dengan suhu hangat. Selain itu, penyakit ini juga banyak muncul di daerah pertanian yang banyak memanfaatkan feses sebagai pupuk. Itulah kenapa Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus penyakit ini terbanyak di Indonesia.

Apa itu ascariasis?

Ascariasis atau yang biasa disebut dengan askariasis adalah jenis infeksi akibat cacing gelang atau roundworm. Cacing ini adalah parasit yang menggunakan tubuh manusia sebagai inang untuk pertumbuhan dari larva atau telur hingga menjadi cacing dewasa.

Dalam tubuh manusia, cacing gelang dewasa yang berkembang biak bisa memiliki panjang hingga lebih dari 30 centimeter.

Ascariasis terjadi ketika cacing gelang (Ascaris lumbricoides) masuk ke dalam tubuh manusia. Cacing penyebab penyakit ini dapat menginfeksi paru-paru atau usus.

Jika dibiarkan tidak terobati, cacing ini akan terus berkembang biak dan menginfeksi organ lain, seperti hati dan pankreas.

Penyebab ascariasis

Pada prinsipnya, ascariasis tidak menyebar langsung dari orang ke orang. Sebaliknya, seseorang harus bersentuhan dengan tanah yang bercampur dengan kotoran manusia atau babi yang mengandung telur cacing ini atau air yang terinfeksi.

Ascariasis yang terjadi pada babi disebabkan oleh cacing yang disebut Ascaris suum. Telur cacing gelang bisa ditemukan di tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia.

Oleh sebab itu, seseorang dapat terserang ascariasis jika kerap langsung berkontak dengan tanah yang terkontaminasi tersebut, misalnya mengonsumsi bahan makanan yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi ataupun menyentuh mulut dengan tangan yang tidak dicuci terlebih dahulu setelah menyentuh tanah.

Faktor risiko ascariasis

Tinggal di wilayah tropis seperti Indonesia, kamu wajib mewaspadai terjangkitnya penyakit ini. Secara singkat, berikut sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang tertular parasit ini:

  1. Tinggal di tempat beriklim yang hangat.
  2. Tinggal atau bekerja di lingkungan yang memanfaatkan feses manusia sebagai pupuk.
  3. Berusia 10 tahun ke bawah, terutama jika tidak disiplin mencuci tangan.
  4. Menderita gangguan makan pica yang suka memakan tanah atau pasir.

Gejala umum ascariasis

Pada sebagian besar kasus, infeksi cacing ini memang tidak menimbulkan keluhan apa pun. Biasanya, gejala akan muncul jika cacing di dalam tubuh semakin bertambah. Gejala yang muncul akibat ascariasis tergantung pada organ tubuh yang sedang terinfeksi.

Ketika larva cacing gelang sedang menginfeksi paru-paru, gejala yang dialami penderita mirip dengan gejala asma atau pneumonia, antara lain:

  • Demam
  • Batuk terus-menerus
  • Mengi dan sesak napas
  • Sementara itu, ketika larva cacing menginfeksi usus, gejala yang dapat timbul di antaranya:

  • Lemas
  • Sakit perut hebat
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Muncul darah di feses
  • Hilang nafsu makan
  • Berat badan turun
  • Terkadang sampai muncul cacing pada muntahan atau feses.
  • Proses terjadinya infeksi ascariasis

    Di beberapa negara berkembang, kotoran manusia digunakan untuk pupuk, atau fasilitas sanitasi yang buruk memungkinkan kotoran manusia bercampur dengan tanah di pekarangan, parit, dan ladang. Seseorang juga bisa mendapatkannya dari makan babi atau hati ayam mentah yang terinfeksi.

    Anak kecil sering bermain di tanah dan infeksi dapat terjadi jika mereka memasukkan jari kotor ke dalam mulut. Buah atau sayuran yang tidak dicuci yang ditanam di tanah yang terkontaminasi juga dapat menularkan telur cacing ini.

    Sederhananya, berikut siklus hidup cacing gelang tersebut:

    1. Proses menelan

    Telur cacing kecil (mikroskopis) tidak dapat menjadi infektif tanpa bersentuhan dengan tanah. Orang dapat secara tidak sengaja menelan tanah yang terkontaminasi melalui kontak tangan ke mulut atau dengan memakan buah atau sayuran mentah yang ditanam di tanah yang terkontaminasi.

    2. Migrasi

    Larva menetas dari telur di usus kecil dan kemudian pergi melalui dinding usus untuk melakukan perjalanan ke jantung dan paru-paru melalui aliran darah atau sistem limfatik.

    Setelah matang selama sekitar 10 sampai 14 hari di paru-paru, larva masuk ke saluran napas dan naik ke tenggorokan.

    3. Pematangan

    Begitu larva kembali ke usus, parasit tumbuh menjadi cacing jantan atau betina. Cacing betina bisa lebih dari 40 centimeter panjangnya dengan diameter sekitar 6 milimeter. Sementara cacing jantan umumnya berukuran lebih kecil.

    4. Reproduksi

    Cacing betina dapat menghasilkan 200.000 telur sehari jika ada cacing betina dan jantan di usus, dan telur meninggalkan tubuh dalam tinja.

    Telur yang dibuahi harus berada di tanah setidaknya selama dua hingga empat minggu sebelum menjadi infektif. Jika tidak ditangani, cacing dewasa dapat bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia selama 1–2 tahun.

    Artinya, selama itu akan ada telur baru dan cacing dewasa yang baru pula sehingga ascariasis bisa berlangsung dalam waktu yang sangat lama.

    Komplikasi ascariasis

    Ascariasis umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan tidak berbahaya. Namun, cacing di dalam tubuh bisa terus berkembang biak dan menyebar ke organ tubuh lain. Akibatnya, dapat kerap muncul komplikasi, seperti:

    1. Kekurangan nutrisi dan penurunan berat badan akibat hilangnya nafsu makan dan terganggunya penyerapan makanan di usus.
    2. Gangguan tumbuh kembang pada anak karena kekurangan nutrisi.
    3. Penyumbatan usus oleh kumpulan cacing yang dapat menyebabkan robekan usus dan perdarahan.
    4. Peradangan usus buntu yang disebabkan oleh penyumbatan usus buntu.
    5. Penyumbatan saluran cairan empedu dan enzim pankreas yang dapat menyebabkan nyeri perut hebat.

    Diagnosis

    Untuk mendiagnosis infeksi ini, dokter akan meninjau gejala dan meminta seseorang melakukan beberapa tes. Pada infeksi berat, cacing dapat ditemukan setelah batuk atau muntah.

    Cacing bisa keluar dari lubang tubuh lain, seperti mulut atau lubang hidung. Jika ini terjadi, bawa cacing ke dokter sehingga ia dapat mengidentifikasi dan meresepkan pengobatan yang tepat.

    Pemeriksaan tinja

    Cacing betina dewasa di usus mulai bertelur. Telur-telur ini berjalan melalui sistem pencernaan dan akhirnya dapat ditemukan di tinja. Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan memeriksa tinja untuk mencari telur dan larva (mikroskopis) kecil.

    Namun, telur tidak akan muncul di tinja sampai setidaknya 40 hari setelah terinfeksi. Jika seseorang hanya terinfeksi cacing jantan, ia tidak akan memiliki telur.

    Tes darah

    Darah dapat dites untuk mengetahui adanya peningkatan jumlah jenis sel darah putih tertentu yang disebut eosinofil. Ascariasis dapat meningkatkan eosinofil, tetapi juga jenis masalah kesehatan lainnya.

    Tes pencitraan

    Ada beberapa tes pencitraan yang bisa dilakukan, di antaranya adalah:

    1. Sinar X

    Jika seseorang tubuhnya telah penuh dengan cacing, massa cacing mungkin terlihat pada rontgen perut. Bahkan dalam beberapa kasus, rontgen dada dapat mengungkapkan larva di paru-paru.

    2. USG (Ultrasonografi)

    Ultrasonografi dapat menunjukkan cacing di pankreas atau hati. Teknologi ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar organ dalam.

    3. CT Scan atau MRI

    Kedua jenis tes membuat gambar rinci dari struktur internal, yang dapat membantu dokter mendeteksi cacing yang menghalangi saluran di hati atau pankreas.

    CT scan menggabungkan gambar sinar-X yang diambil dari berbagai sudut. MRI menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat. Ketahui estimasi biaya MRI di beberapa rumah sakit.

    Pengobatan ascariasis

    Pada beberapa kasus, ascariasis dapat sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, kamu tetap disarankan untuk segera ke dokter bila mengalami gejala yang disebutkan di atas.

    Pengobatan pertama untuk ascariasis adalah dengan pemberian obat cacing, seperti pirantel pamoat, mebendazole, piperazine, atau albendazole, yang dikonsumsi 1–3 kali sehari.

    Pada ascariasis yang sudah berat atau menyebabkan komplikasi, dokter akan melakukan prosedur bedah untuk membuang cacing dari dalam usus dan memperbaiki kerusakan di usus pasien.

    Pencegahan ascariasis

    Pertahanan terbaik mencegah infeksi ini adalah kebersihan yang baik. Caranya adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

    Sebelum menyentuh makanan, biasakan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air. Selain itu, cuci pula buah dan sayuran segar secara menyeluruh.

    Saat bepergian, hindari minum dari air sembarangan, hanya gunakan air kemasan, serta hindari sayuran mentah kecuali kamu bisa mengupas dan mencucinya.

    Tips dari Lifepal! Menerapkan pola hidup sehat dan bersih bukan hanya dapat menghindarkan kamu dari penyakit satu ini, tapi juga banyak infeksi lain yang bisa disebabkan oleh parasit lainnya, virus, maupun bakteri.

    Kamu juga sebaiknya memperhatikan setiap gejala yang dialami tubuh. Apabila mengalami gejala yang menunjukkan masalah kesehatan dan gejala tersebut terus berulang, kamu harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan.

    Pentingnya asuransi kesehatan

    Banyak orang yang merasa takut untuk pergi ke dokter meskipun telah mengalami berbagai gejala penyakit. Salah satu yang menambah ketakutan biasanya adalah tentang biaya yang perawatan kesehatan yang tidak murah.

    Maka dari itu, kamu membutuhkan asuransi kesehatan. Asuransi akan menanggung biaya perawatan medis di fasilitas kesehatan mulai dari pemeriksaan, rawat jalan, rawat inap, bahkan hingga pembedahan jika dibutuhkan.

    Ingin pilih asuransi sesuai dengan penghasilanmu? Simak video berikut ini yuk!

    Lifepal adalah marketplace asuransi yang menyediakan berbagai asuransi sesuai dengan kebutuhanmu. Dapatkan asuransi kesehatan dengan premi mulai dari Rp50 ribu di sini.

    Pertanyaan seputar ascariasis

    Ascaris lumbricoides adalah nama latin dari cacing gelang yang hidup di perut atau usus manusia. Cacing gelang ini adalah penyebab penyakit ascariasis pada manusia.
    Penyakit sering kali tidak dapat dihindari. Supaya kamu tidak pusing memikirkan biaya perawatan medis di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, kamu bisa memanfaatkan asuransi kesehatan. Gunakan asuransi kesehatan cashless untuk klaim yang lebih mudah, kamu hanya perlu menunjukkan kartu peserta asuransi dan tidak perlu membayar apa pun ketika berobat.