Menghitung Biaya Hidup di New York, Apa yang Perlu Disiapkan?
Banyak dari kita mungkin penasaran dengan bagaimana rasanya tinggal di negeri orang. Salah satu yang paling sering diidamkan adalah New York City, jantung kota Amerika Serikat. Berapa ya biaya hidup di New York City?
Seperti diketahui, New York merupakan kota metropolitan terpadat di Amerika Serikat. Saking padatnya, kota dengan ciri khas Patung Liberty ini dijuluki The City that Never Sleeps.
Bahkan biaya hidup di New York City dikenal cukup mahal. Tak heran, New York diketahui telah memberi pengaruh besar terhadap banyak hal.
Mulai dari perdagangan, keuangan, media, budaya, seni, mode, riset, penelitian hingga hiburan dunia. Banyak penyanyi dan artis Hollywood berbakat berasal dari sini lho.
Namun, hidup di kota besar tidaklah mudah. Butuh biaya lebih besar, dibanding dengan hidup di sebuah pedesaan atau kota kecil.
Apalagi untuk tinggal di New York, salah satu kota metropolitan terbesar di dunia yang lekat dengan gaya hidup mewah.
Di mana New York juga dianggap sebagai kota yang memiliki biaya hidup mahal. Jadi, apa saja sih yang perlu diperhatikan kalau ingin tinggal di New York?
Biaya tempat tinggal
Namanya juga berencana tinggal, sudah tentu yang jadi prioritas utama untuk dicari adalah tempat tinggal.
Sama seperti di negara lain, untuk tinggal di New York kamu bisa menyewa sebuah kamar, rumah atau bahkan membelinya. Tergantung budget yang kamu miliki.
Tapi jangan kaget, biaya untuk sewa rumah di New York bisa mencapai sepuluh kali lipat dari sewa rumah di Indonesia.
Bahkan berdasarkan riset situs meta-search daring, biaya hidup di New York terbukti 106 persen jauh lebih mahal dibandingkan dengan Jakarta.
Kebayang dong harus menyiapkan berapa banyak uang untuk menyewa satu kamar di ibukota dunia ini.
Harga rumah rata-rata di New York sekitar 527 ribu dolar AS (sekitar Rp 7,6 miliar), yang mana 51 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional AS yaitu 349 ribu dolar AS (sekitar Rp 5,1 miliar).
Sementara untuk sewa bulanan apartemen dengan dua kamar tidur, hampir 29 persen lebih tinggi daripada rata-rata nasional sebesar 1.200 dolar AS (Rp 18 juta) per bulannya.
Tarif di atas sebenarnya masih wajar, mengingat New York memiliki rata-rata gaji per bulan mencapai Rp 52 juta. Jauh dengan Jakarta yang memiliki UMR sekitar Rp 4,4 juta.
Biaya Makan
Kebutuhan yang tak kalah penting adalah makan. Jangan sampai sudah dapat tempat tinggal namun sulit membeli makan.
New York memiliki hampir semua makanan tradisional khas Amerika. Tak terkecuali dengan junk food seperti pizza, hot dog, dan burger.
Untuk satu porsi makanan di restoran pun harganya bisa bervariasi. Mulai dari 15 hingga 40 US dollar.
Kalau ingin harga lebih murah, kamu bisa datang ke restoran cepat saji. Di mana satu porsi menunya berharga 8-10 US dolar.
Sebenarnya kebutuhan makan bisa ditekan lebih murah jika kamu bersedia masak makananmu sendiri.
Hal itu tentunya membutuhkan usaha untuk datang ke pasar tradisional dan membeli bahan makanan. Yang mana nantinya memerlukan uang lebih untuk biaya transportasi.
Biaya Transportasi
Tinggal di manapun, penting untuk memperhitungkan biaya transportasi. Apalagi jika kamu ingin tinggal di New York yang memiliki banyak tujuan menarik untuk dikunjungi.
Untuk berhemat, sebaiknya gunakan transportasi publik. Biasanya mereka yang memiliki mobilitas tinggi akan memilih untuk berlangganan kartu bulanan yang harganya mencapai 127 Us dollar atau sekitar Rp 1.9 juta.
Harga di atas mencakup akses bus lokal dan kereta bawah tanah. Jangan lupa untuk mempelajari cara menavigasi sistem transportasi publik kota jika ingin menghemat banyak uang.
Selain transportasi publik, sebagian besar penduduk New York bepergian dengan bersepeda atau berjalan kaki.
Jadi, tak ada salahnya menjadikan keduanya sebagai alternatif lain untuk berhemat ya.
Biaya utilitas
Biaya utilitas di sini mencakup hal dasar seperti gas untuk keperluan rumah tangga, listrik, air, telepon, dan internet.
Mengingat biaya hidup yang tinggi, tak heran jika biaya utilitas rata-rata di New York City mencapai 273 US dolar per bulan (setara Rp 4 juta).
Tarif di atas mencakup yang sudah disebutkan sebelumnya, kecuali biaya internet dan telepon.
Komunikasi termasuk yang perlu diperhitungkan matang-matang soal biayanya. Pasalnya dalam beberapa kondisi darurat, menghubungi bantuan profesional mungkin diperlukan.
Nah di New York, ada dua sistem dalam penggunaan ponsel.
Yang pertama, adanya sistem kontrak. Di mana selama dua tahun kamu akan dikenakan biaya sebesar 100 US dolar untuk paket data unlimited.
Itu belum termasuk ponselnya ya. Kalau sekaligus ponsel, kamu perlu menambahkan biaya 20-30 US dollar. Nanti setelah 2 tahun, ponselnya jadi hak milikmu.
Pilihan kedua adalah menggunakan ponsel sendiri dan hanya membayar paket data sesuai kebutuhan. Paket data paling murah di sini 10 US dolar, itu sudah unlimited.
Kalau ingin menghemat, tentu bisa memanfaatkan wifi di tempat umum. Kamu juga bisa pasang wifi sendiri dengan biaya sekitar 50-60 US dollar.
Biaya Asuransi
Selama tinggal di negeri orang, sebaiknya memiliki tiga jenis asuransi: asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi kecelakaan kerja.
Ketiganya dibutuhkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sama seperti di Indonesia, biaya asuransi berbeda-beda pada setiap perusahaan. Tergantung dari tanggungannya.
Berikut penjelasannya:
Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan jadi yang paling wajib dimiliki kalau kamu ingin bepergian atau tinggal di luar negeri.
Hal ini karena biaya layanan dan fasilitas kesehatan di Amerika Serikat terbilang sangat mahal.
Apalagi mengingat Amerika Serikat memiliki perbedaan iklim yang cukup ekstrim daripada di Indonesia.
Kalau sampai sakit, adanya asuransi kesehatan akan sedikit membantu menekan biaya berobat yang diperlukan.
Belum lagi kalau sampai membutuhkan perawatan jangka panjang. Jangan sampai jadi bocos ya!
Berikut beberapa pilihan asuransi yang bisa jadi referensi untuk kamu yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri:
Asuransi Sinar Mas | Nama polis: Simas Travel |
Asuransi perjalanan untuk visa schengen | |
Usia nasabah pemegang polis: 17-80 tahun | |
Usia nasabah: 1-80 tahun | |
Cocok untuk yang berencana bepergian bersama keluarga | |
Pertanggungan keterlambatan bagasi (minimal selama 6 jam) (domestik) | |
Nilai pertanggungan keseluruhan mulai dari Rp 50 hingga Rp 400 juta (domestik) | |
Ganti rugi atas risiko kehilangan bagasi dan harta benda pribadi hingga Rp 1.250 juta (internasional) | |
Ganti rugi atas keterlambatan perjalanan Rp500 ribu untuk setiap 12 jam (internasional) | |
Santuan atas pengurangan perjalanan akibat sakit atau sebab lainnya yang tertulis dalam polis (internasional) | |
Santunan atas risiko kehilangan dokumen perjalanan (internasional) | |
Santunan atas perawatan medis akibat kecelakaan atau sakit selama perjalanan (internasional) | |
Ganti rugi atas risiko keterlambatan bagasi (12 jam) hingga Rp 1 juta (internasional)1,250 juta (internasional) |
Asuransi Zurich | Nama polis: Asuransi Perjalanan Zurich Password |
Asuransi perjalanan visa schengen | |
Cocok untuk yang berencana bepergian ke luar negeri sebab limitnya tinggi | |
Pertanggungan biaya atas risiko pembatalan atau penundaan perjalanan, keterlambatan bagasi, pengurangan perjalanan, kecelakaan diri, kerugian kartu kredit. | |
Santunan harian rawat inap di luar negeri | |
Kehilangan dokumen perjalanan, tiket, atau kartu kredit |
Asuransi Allianz Indonesia | Nama polis: New TravelPRO |
Usia nasabah dewasa: 18-64 tahun | |
Asuransi perjalanan untuk visa schengen | |
Usia nasabah anak: 14 hari-17 tahun | |
Cocok untuk yang berencana bepergian ke luar negeri sebab limitnya tinggi | |
Pertanggungan pembatalan dan perubahan perjalanan mulai dari Rp15 hingga Rp70 juta | |
Pertanggungan biaya medis tidak terbatas | |
Pertanggungan untuk rawat inap RS luar negeri: 10 hingga 60 hari | |
Biaya pengobatan lanjutan di negara asal hingga Rp21 juta | |
Pertanggungan biaya gangguan perjalanan: Rp3,5 hingga Rp15 juta | |
Pertanggungan biaya penundaan perjalanan hingga Rp1 juta | |
Penundaan bagasi hingga Rp1 juta |
Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa diperlukan sebab hampir 80 persen warga Indonesia yang tinggal dan menetap di luar negeri merupakan tulang punggung keluarga.
Sehingga, asuransi jiwa akan sangat berguna untuk pemegang polis sekaligus memberikan manfaat bagi keluarga yang ada di Indonesia yang menjadi ahli waris.
Ya, asuransi jiwa akan memberikan dana pertanggungan pada hak waris yang sudah dipilih dan terdaftar dalam polis jika pemegang polis mengalami kecelakaan atau kematian.
Asuransi Kecelakaan Kerja
Bagi mereka yang tinggal dan menetap di luar negeri karena pekerjaan, asuransi kecelakaan kerja adalah hal wajib.
Nah biasanya asuransi kecelakaan kerja tersebut diberikan secara resmi oleh perusahaan tempat kalian bekerja.
Umumnya, perusahaan luar negeri juga membedakan jenis pertanggungan pada setiap karyawan yang bekerja di perusahaan.
Hal ini karena potensi resiko tiap karyawan tidaklah sama.
Berikut beberapa resiko yang ditanggung asuransi kecelakaan kerja:
Berikut yang tidak ditanggung:
Untuk asuransi kecelakaan kerja, premi yang perlu dibayar pun besarnya tergantung pada beberapa faktor. Seperti usia, jabatan, dan sektor kerja.
Apabila masih bingung, kamu bisa bertanya pada ahlinya di Tanya Lifepal. Jangan lupa juga untuk menyiapkan dana darurat untuk berjaga-jaga. Kamu bisa menghitung besaran dana darurat dengan kalkulator ini.
FAQ Seputar Hidup di New York
Rata-rata, biaya parkir di New York bersifat bulanan. Sekitar 570 US dolar per bulan atau 6.840 US dolar per tahun.
Angka di atas belum termasuk bayar pajak tambahan sebesar 8 persen untuk parkir, garasi, atau penyimpanan mobil di Manhattan ya.
New York memungut tarif pajak penghasilan pada skala geser, yang artinya bergantung pada penghasilanmu.
Kamu bisa membayar mulai dari 4 hingga 10,90 persen dalam pajak penghasilan.
Selain itu, kamu perlu membayar pajak penghasilan yang dikenakan pemerintah kota sebesar 3,078 hingga 3,876 persen. Tergantung besarnya penghasilanmu.
Selama tinggal di negeri orang, sebaiknya memiliki tiga jenis asuransi: asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi kecelakaan kerja. Ketiganya dibutuhkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.