Jenis Leukemia Akut, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Leukemia merupakan penyakit kanker yang ditemukan pada sel darah putih dan sumsum tulang. Leukemia sendiri dapat dibedakan menjadi leukemia akut dan leukemia kronik yang tergantung pada kecepatan muncul dan berkembangnya penyakit.
Pada leukemia terdapat gangguan dalam pengaturan sel leukosit. Leukosit dalam darah berproliferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali sehingga fungsinya pun menjadi tidak normal.
Sel darah putih yang menjadi sasaran kanker darah ini berfungsi untuk menghasilkan antibodi. Apabila sel darah putih yang dihasilkan abnormal, tentu akan dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
Apa itu leukemia akut?
Leukemia akut adalah leukemia yang dapat berkembang cepat jika tidak segera ditangani dan dapat berakibat fatal dalam beberapa bulan.
Biasanya, leukemia akut mampu berkembang pesat dan menjadi lebih buruk hanya dalam jangka waktu beberapa minggu saja.
Dalam kondisi normal, sumsum tulang mengandung sedikit sel darah putih yang belum matang (sel blast). Sel darah putih yang belum matang ini kemudian akan berkembang menjadi sel darah putih matang dan sel darah merah yang akan dilepaskan ke aliran darah.
Sumsum tulang orang yang mengalami leukimia akut akan memproduksi sel-sel darah belum matang dalam jumlah yang sangat banyak.
Jenis leukemia akut
Penentuan klasifikasi leukemia akut dilihat berdasarkan kecepatan perkembangan sel kanker dan jenis sel yang terlibat.
Ada dua jenis leukemia akut berdasarkan jenis sel yang terpengaruh, yaitu leukemia limfoblastik akut dan leukemia mieloid akut.
1. Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)
Leukemia limfoblastik akut, disebut juga dengan leukemia limfositik akut (LLA) merupakan kondisi ketika sumsum tulang memproduksi sel limfosit yang belum matang.
LLA lebih sering terjadi pada anak-anak dan merupakan leukemia yang paling umum diderita oleh anak-anak. Namun, LLA dapat menyerang usia berapa saja.
Kasus paling sering ditemukan terjadi pada anak-anak berusia 2-10 tahun. Anak Laki-laki lebih berisiko terserang LLA daripada anak perempuan.
2. Leukemia Mieloid Akut (AML)
Leukemia mieloid akut (AML) merupakan kondisi ketika sumsum tulang memproduksi sel mieloid yang belum matang. Jenis leukemia ini paling umum terjadi pada orang dewasa.
Tingkat pertumbuhan sel kanker ini biasanya cepat dan mempengaruhi produksi sel darah normal pada awalnya.
Pasien biasanya akan mengalami gejala seperti anemia, infeksi karena jumlah sel darah putih yang rendah, dan pendarahan abnormal.
Gejala leukemia akut
Leukemia akut memiliki gejala yang bervariasi tergantung dari jumlah sel abnormal dan tempat berkumpulnya sel abnormal tersebut.
Tips dari Lifepal! Segera konsultasikan dengan dokter spesialis apabila kamu mengalami atau merasakan gejala-gejala berikut.
Penyebab dan faktor risiko leukemia akut
Leukemia diduga dipicu oleh satu sel yang tidak normal pada sumsum tulang akibat mutasi DNA. Sel yang abnormal menyebabkan gen penting yang mengendalikan bagaimana sel harus berkembang biak, bertumbuh, dan mati menjadi berubah.
Namun, penyebab pasti dari leukemia akut sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Berdasarkan penelitian, faktor-faktor risiko berikut bisa meningkatkan risiko terkena penyakit leukemia.
Seseorang yang salah satu atau lebih anggota keluarganya memiliki riwayat leukemia akan lebih berisiko terserang penyakit ini.
Penderita penyakit genetik tertentu seperti down syndrome lebih berisiko terserang leukemia akut. Kelainan pada kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia akut.
Zat-zat kimia seperti benzena, arsen, dan pestisida diduga dapat meningkatkan risiko terkena leukemia. Paparan benzena kadar tinggi dapat menyebabkan aplasia sumsum tulang, kerusakan kromosom dan leukemia.
Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak sehat. Rokok memiliki kandungan leukemogen yang berpotensi untuk menyebabkan leukemia akut terutama AML.
Orang dewasa diketahui 10 kali lebih berisiko terserang leukemia daripada anak-anak. Kasus leukemia ditemukan lebih banyak pada pria dibandingkan pada wanita.
Diagnosis leukemia akut
Sebelum menjalankan pemeriksaan, biasanya dokter akan menanyakan riwayat penyakit pasien dan keluarganya.
Jika ditemukan adanya potensi leukemia akut, dokter kemudian akan memeriksa seberapa parah kondisi leukemia yang ada. Tesnya dapat meliputi hal-hal di bawah ini.
1. Tes pemeriksaan fisik
Diagnosis leukemia akut diawali dengan pemeriksaan fisik, termasuk gejala-gejala yang dirasakan. Tujuannya, agar dokter mendapatkan gambaran menyeluruh terkait kondisi fisik pasien.
2. Tes darah
Tes darah yang umum dilakukan adalah hitung darah lengkap. Sampel darah dikumpulkan dan diperiksa untuk mengetahui jumlah sel darah merah, trombosit, sel darah putih, dan adanya sel leukemia.
3. Aspirasi dan biopsi sumsum tulang
Prosedur ini dilakukan untuk mengumpulkan darah sumsum tulang dan potongan kecil bagian tulang dengan memasukkan jarum khusus ke dalam tulang pinggul pasien.
Prosedur ini umumnya dilakukan dengan bantuan anestesi lokal dan akan memakan waktu sekitar 30 menit. Sampel sumsum tulang yang diperoleh akan dievaluasi oleh ahli patologi untuk menentukan adanya sel-sel leukemia dan klasifikasinya.
4. Uji kromosom
Prosedur ini dilakukan pada perifer darah dan sampel darah sumsum tulang untuk mendeteksi adanya perubahan yang tidak normal pada kromosom atau DNA yang berkaitan dengan adanya leukemia.
Pilihan pengobatan leukemia
Meskipun termasuk penyakit mematikan, leukemia berpotensi untuk disembuhkan. Leukemia memiliki tingkat kesembuhan tertinggi di antara semua jenis kanker yang ganas.
Bagi pasien leukemia akut yang sel kankernya berkembang dengan cepat, penanganan secara medis sangat dibutuhkan. Secara umum, ada lima jenis pengobatan yang umum dilakukan untuk penderita leukemia.
Biaya pengobatan leukemia mahal, berikan proteksi asuransi
Tak jauh berbeda dengan penyakit kanker lainnya, pengobatan untuk leukemia akut juga membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Sebab, biaya yang ditanggung tidak hanya biaya pengobatan saja melainkan juga biaya rawat inap.
Kisaran biaya untuk pengobatan leukemia di Indonesia mungkin akan membuat penderitanya tercengang. Pasalnya, biaya rawat inap bagi penderita kanker leukemia tarif kelas 1 bisa mencapai angka lebih dari Rp 17 juta.
Sebagai salah satu penyakit mematikan, biaya kemoterapi pengobatan kanker dimulai dari Rp 1 juta hingga menyentuh Rp 11 juta untuk satu kali kemoterapi. Sementara biaya radioterapi bahkan bisa mencapai Rp 20 jutaan.
Biaya pengobatan leukemia pada masing-masing rumah sakit memang bervariasi. Kamu bisa menyesuaikannya sesuai dengan kemampuan finansialmu.
Jika dirasa terlalu memberatkan, kamu bisa mengambil asuransi penyakit kritis untuk menanggung risiko finansial yang diakibatkan oleh penyakit kanker.
Memiliki asuransi penyakit kritis bukan berarti menginginkan munculnya penyakit, melainkan sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan.
Manfaat yang dapat diperoleh ketika menjadi pemegang polis asuransi penyakit kritis mencakup pertanggungan biaya perawatan selama menjalani pengobatan.
Agar tidak sampai salah pilih asuransi penyakit kritis, cari tahu tentang daftar asuransi penyakit kritis hanya di Lifepal!
Pertanyaan seputar leukemia akut
Selengkapnya bisa dibaca pada artikel Lifepal berikut.