Ciri-Ciri Pubertas pada Laki-Laki dan Perempuan, Yuk Kenali!

pubertas

Pubertas adalah tahap transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Ini adalah tahapan normal yang akan dialami seluruh manusia ketika tumbuh dewasa. Masa ini adalah fase yang unik dan setiap orang mungkin punya pengalaman yang berbeda-beda.

Masa ini bisa menjadi masa yang menantang dan membingungkan. Mengetahui apa yang diharapkan dan mengapa perubahan ini terjadi dapat membantu seseorang merasa lebih memegang kendali saat mereka melewatinya.

Masa pubertas disebut juga sebagai tahap kehidupan yang melibatkan banyak perubahan fisik dan psikologis, yang diakibatkan oleh perubahan kadar hormon. Pubertas pada manusia paling pesat terjadi pada masa remaja, yaitu dimulai antara usia 8 dan 14 tahun. Selain itu, perempuan juga cenderung mengalaminya lebih dahulu ketimbang laki-laki.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana pubertas pada laki-laki, pubertas perempuan, serta bagaimana ciri-ciri pubertas, simak ulasan berikut ini, ya.

Apa itu pubertas?

Pubertas artinya kondisi saat tubuh anak mulai berkembang dan berubah saat mereka menjadi dewasa. Selama masa pubertas remaja, tubuh mengalami banyak perubahan internal dan eksternal.

Misalnya tinggi badan dan proporsi tubuh anak jadi lebih tinggi dan besar, lalu ada pengembangan karakteristik seksual, menjadi mampu bereproduksi, dan lain-lain.

Perubahan fisik dan psikologis pubertas terjadi perlahan seiring waktu. Biasanya, pubertas terjadi pada masa remaja, mulai antara usia 8-13 pada wanita dan 9-14 pada pria. Tetapi ada juga orang yang mungkin sudah berusia 20 tahun pada saat semua perubahan ini terjadi.

Pubertas laki-laki dan perempuan memang sangat berbeda. Terlebih, setiap orang mungkin mengembangkan ciri-ciri dengan cara dan waktu yang berbeda juga. 

Apa yang terjadi selama masa pubertas?

Pubertas dimulai ketika area otak yang disebut hipotalamus mulai memberi sinyal ke seluruh tubuh bahwa sudah waktunya untuk mengembangkan karakteristik orang dewasa.

Proses ini mengirimkan sinyal-sinyal melalui hormon, yang menyebabkan organ reproduksi -ovarium pada wanita dan testis pada pria- untuk menghasilkan berbagai hormon lainnya.

Hormon-hormon ini menyebabkan pertumbuhan dan perubahan di berbagai bagian tubuh, antara lain:

  • Organ reproduksi luar
  • Jaringan payudara
  • Kulit
  • Otot
  • Tulang
  • Rambut
  • Otak
  • Kulit menjadi berminyak dan tubuh memproduksi lebih banyak keringat. Banyak orang yang mengalami beberapa bentuk jerawat selama masa pubertas. Mereka yang sedang di masa pubertas juga mungkin membutuhkan deodoran untuk mengatasi keringat berlebih di sekitar lipatan ketiak.

    Perubahan hormon juga mempengaruhi emosi dan pikiran seseorang. Pubertas biasanya memiliki efek psikologis seperti berikut:

  • Emosi yang meningkat
  • Emosi yang sering berubah
  • Mulai ada pikiran dan keinginan seksual
  • Awal ketertarikan seksual kepada orang lain
  • Selama masa pubertas, banyak orang mulai mengeksplorasi seksualitas mereka dan mulai mencari tahu apakah mereka homoseksual, biseksual, heteroseksual, atau memiliki identitas lain. Ini benar-benar normal dan pengalaman setiap orang berbeda-beda.

    Tidak semua orang akan memiliki perasaan tertarik pada orang lain, dan ini juga tidak perlu dikhawatirkan. Orang yang tidak mengembangkan ketertarikan seksual dapat memilih untuk mengidentifikasi diri sebagai aseksual.

    Selama masa pubertas, beberapa orang juga mungkin mulai menyadari bahwa identitas gender mereka tidak cocok dengan tubuh mereka. Jika ini terjadi, perubahan fisik pada masa pubertas dapat menyebabkan tekanan emosional yang dikenal sebagai disforia gender.

    Perubahan hormon selama masa pubertas

    Banyak perubahan yang terjadi selama masa pubertas terkait dengan pergeseran kadar hormon. Beberapa hormon utama yang berhubungan dengan fase ini adalah:

    1. Testosteron

    Ini adalah hormon seks utama pada pria, dan itu memunculkan ciri-ciri pria, seperti suara yang lebih dalam, rambut wajah, dan perkembangan otot. Testosteron juga berperan dalam perubahan wanita, namun pada tingkat yang lebih rendah daripada pria.

    2. Dihidrotestosteron

    Hormon ini disebut juga DHT, yaitu hormon yang lebih kuat daripada testosteron dan hadir dalam jumlah yang jauh lebih tinggi selama masa pubertas. Ini memulai pubertas pada pria dan juga dapat membantu memulai pubertas pada wanita.

    3. Estrogen

    Estrogen adalah hormon seks utama pada wanita. Ini berfungsi untuk mendukung pertumbuhan rahim dan jaringan payudara. Selain diproduksi oleh tubuh, sumber estrogen juga bisa berasal dari makanan.

    4. Hormon pertumbuhan

    Tingkat hormon pertumbuhan dalam tubuh meningkat selama masa pubertas, menyebabkan lonjakan pertumbuhan pada tulang dan otot, bersamaan dengan peningkatan tinggi badan yang cepat. 

    5. Estradiol

    Hormon ini ada pada pria dan wanita. Pada wanita, kadar estradiol meningkat lebih awal dan tetap lebih tinggi setelah pubertas.

    Ciri-ciri pubertas laki-laki dan perempuan

    Tentu perubahan-perubahan pada laki-laki dan perempuan pada fase ini berbeda. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

    Ciri-ciri pubertas wanita

    Pubertas pada perempuan ditandai dengan beragam perubahan, namun yang paling terlihat adalah pertumbuhan payudara dan menstruasi. Payudara perempuan mungkin awalnya terlihat menguncup yang kemudian akan membesar seiring berjalannya waktu.

    Sementara menstruasi biasanya dimulai sekitar 2 tahun setelah perkembangan payudara, rata-rata pada usia sekitar 12,5 tahun. Seiring dengan menstruasi, orang mungkin mengalami gejala sindrom pramenstruasi, yang dikenal sebagai PMS.

    Saat mengalami PMS, emosi dapat berfluktuasi lebih banyak di sekitar waktu suatu periode karena variasi alami dalam kadar hormon selama siklus menstruasi.

    Tanda-tanda pubertas pada wanita lainnya termasuk mengalami keputihan, bau badan, tumbuhnya rambut di area kemaluan, di bawah lengan, dan di kaki.

    Sering kali, pinggul melebar, pinggang menjadi lebih kecil secara proporsional, dan lemak ekstra berkembang di sekitar perut dan bokong. Tetapi semua tubuh berkembang secara berbeda selama waktu ini, dan tidak ada yang “normal”. Setiap orang mengembangkan ukuran dan bentuknya yang unik.

    Ciri-ciri pubertas laki-laki

    Pada pria, tanda-tanda awal pubertas adalah pertumbuhan testis, kemudian penis. Kulit yang mengelilingi testis, yang disebut skrotum, menjadi lebih tipis dan lebih merah.

    Rambut tubuh mulai tumbuh, biasanya di wajah, dada, ketiak, punggung, dan area kemaluan. Beberapa orang mulai mencukur, dan ini dapat menyebabkan ruam, terutama pada kulit sensitif. Menggunakan busa atau gel cukur dapat membantu dan menggunakan pisau cukur listrik dapat mengurangi risiko sayatan.

    Sementara itu, suara mulai menjadi lebih rendah dan lebih dalam. Suara seseorang terkadang bisa pecah. Ini normal dan akan hilang seiring waktu. Jakun, yang merupakan tonjolan yang terlihat di tenggorokan juga menjadi lebih besar.

    Beberapa pria juga mengalami pembengkakan di sekitar puting mereka selama masa pubertas. Ini biasanya hilang dengan sendirinya. Pada sekitar setengah dari laki-laki, itu bisa berlangsung beberapa bulan atau beberapa tahun.

    Lalu dada dan bahu cenderung menjadi lebih lebar, dan kebanyakan orang mengalami lonjakan pertumbuhan yang sangat cepat. Jumlah total lemak tubuh biasanya mulai turun saat otot berkembang.

    Seorang pria di masa pubertas juga mungkin mulai mengalami ereksi yang tidak disengaja dan mimpi basah atau ejakulasi saat tidur. Mereka mungkin terbangun dengan seprai basah. Hal ini dapat terjadi secara otomatis dan belum tentu akibat dari mimpi seks atau menyentuh penis, meskipun hal ini juga normal.

    Masa pubertas yang waktunya kurang umum

    Ternyata masa ini dapat terjadi lebih tepat maupun terlambat. Kondisi ini jarang terjadi dan terkadang tidak membutuhkan penanganan khusus. Berikut penjelasannya:

    Pubertas dini

    Meskipun biasanya pubertas terjadi pada usia remaja, ada juga beberapa orang yang mungkin mengalaminya lebih cepat atau dikenal sebagai pubertas dini. Ini adalah saat pubertas dimulai pada wanita di bawah 8 tahun atau pria di bawah 9 tahun.

    Dalam kebanyakan kasus, ini tidak menjadi masalah dan tidak memerlukan perawatan medis. Apa yang oleh para ahli dianggap sebagai pertumbuhan dan perkembangan normal sangat bervariasi, dan itu dapat bergantung pada faktor-faktor seperti gen, lingkungan, pola makan, dan berat badan seseorang.

    Tanda-tanda umum kondisi ini adalah munculnya rambut kemaluan dan bau badan. Seorang wanita mungkin memiliki perkembangan payudara awal, tetapi ini sering berupa jaringan lemak dan mungkin tidak mengarah pada pertumbuhan yang progresif.

    Dalam beberapa kasus, pubertas dini dapat menandakan masalah kesehatan, seperti kondisi genetik, kondisi hormonal, kelainan otak, masalah dengan testis, ovarium, atau kelenjar adrenal.

    Untuk mengatasi masalah ini, dokter dapat merekomendasikan perawatan untuk menghentikan sementara efek hormon yang terlibat, terutama jika ketidakseimbangan hormon yang mendasarinya dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti tulang yang lemah atau kurangnya pertumbuhan.

    Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa pubertas dimulai lebih awal sekarang dibandingkan generasi sebelumnya.

    Misalnya, sebuah studi 2018 melaporkan bahwa wanita mulai mendapatkan menstruasi pada usia rata-rata 13 tahun, yaitu 3,6 bulan lebih awal daripada orang tua wanita mereka. Hal ini dapat menambah kebingungan tentang waktuterjadinya pubertas yang tepat.

    Pubertas terlambat

    Selain terlalu dini, pubertas juga bisa terlambat. Pada wanita, pubertas terlambat mengacu pada perkembangan payudara yang tidak dimulai pada usia 13 tahun atau tidak menstruasi setelah usia 16 tahun. Pada pria, ini mengacu pada pembesaran testis yang tidak dimulai pada usia 14 tahun.

    Kondisi ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Para ahli menyebut kalau pertumbuhan dan perkembangan normal dipengaruhi oleh banyak faktor seperti gen, lingkungan, pola makan, dan berat badan seseorang.

    Terkadang, kekurangan nutrisi atau penyakit jangka panjang di awal kehidupan dapat menunda pubertas. Latihan fisik yang intens, seperti senam, pada usia dini dapat memiliki efek yang sama. Kebanyakan orang dengan pubertas terlambat masih melalui tahap-tahap yang khas, hanya lebih lambat dari banyak teman sebaya mereka.

    Dalam beberapa kasus, pubertas yang terlambat dapat mengindikasikan suatu kondisi kesehatan. Organ seks dapat menghasilkan lebih sedikit hormon, suatu kondisi yang disebut hipogonadisme yang dapat diakibatkan oleh faktor genetik, gangguan perkembangan, atau tumor di otak.

    Tes darah dapat mengungkapkan masalah hormonal apa pun, dan pemindaian MRI atau ultrasound dapat menunjukkan apakah kelenjar yang terlibat berfungsi dengan baik atau tidak. Perawatan hormon juga mungkin akan disarankan untuk mendapat hasil yang optimal.

    Tips dari Lifepal! Masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa adalah fase yang berat bagi sebagian orang. Pasalnya, ada banyak sekali perubahan yang terjadi pada tubuh remaja pada fase ini.

    Bukan hanya berpengaruh pada kondisi fisik, tapi ada juga perubahan psikologis yang pasti terjadi. Apabila kamu sedang dalam fase ini atau memiliki anggota keluarga yang sedang dalam fase ini, pastikan memberikan perhatian khusus.

    Sangat penting untuk mengetahui apa saja perubahan yang terjadi agar setiap perubahan dapat dianggap normal dan diterima dengan baik.

    Pentingnya memiliki asuransi kesehatan

    Mengingat masa pubertas setiap orang berbeda-beda dan tidak dapat diprediksi, kita juga tidak tahu hal apa yang bisa terjadi pada tubuh kita. Untuk jaga-jaga dari kemungkinan terburuk, kamu bisa menyiapkan dana untuk konsultasi dan perawatan.

    Tetapi beda ceritanya jika kamu memiliki asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan dapat membantumu meng-cover biaya konsultasi, perawatan, obat-obatan, hingga rawat inap. Jadi, kamu bisa lebih fokus pada kesehatanmu tanpa harus bingung dengan urusan biaya.

    Pertanyaan seputar pubertas

    Masa pubertas anak perempuan biasanya selesai setelah 4 tahun setelah perubahan fisik pertama kali muncul. Sementara anak laki-laki biasanya mulai puber di usia 11-12 dan selesai di usia 16-17.
    Asuransi kesehatan memberikan pertanggungan apabila yang tertanggung sakit. Ini dapat termasuk biaya rawat jalan, rawat inap, bahkan hingga operasi. Temukan asuransi sesuai kebutuhanmu di Lifepal sekarang juga!