Rekomendasi dan Karakteristik Reksadana Campuran Terbaik

reksadana campuran

Investasi menjadi hal yang mulai ngetren dilakukan para millenials. Hal ini seiring dengan semakin tingginya literasi atau pengetahuan mengenai keuangan yang diterima masyarakat luas. Alhasil, semakin banyak orang menyadari pentingnya manajemen keuangan, termasuk menanamkan sejumlah aset mereka ke dalam instrumen investasi. 

Salah satu instrumen investasi yang paling populer adalah reksadana. Reksadana adalah alternatif investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil ataupun besar. Umumnya, investor yang berinvestasi di reksadana tidak memiliki banyak waktu atau keahlian untuk menghitung secara rinci risiko atas investasi mereka. 

Cara kerja reksadana dimotori oleh manajer investasi. Manajer investasi (MI) ini bertugas menghimpun dana dari pada investor untuk selanjutnya akan diinvestasikan di berbagai produk. 

Reksadana sendiri ada beberapa jenis, tergantung dari produk penempatan dana investasi. Khusus untuk reksadana campuran, manajer investasi akan menanamkan dana investasi dari para investor ke dalam instrumen seperti deposito, obligasi atau surat utang, hingga saham. 

Sesuai namanya, reksadana campuran bertujuan untuk mendapat pertumbuhan harga produk investasi demi mendapat keuntungan. Risiko reksadana campuran bersifat moderat alias ‘sedang’ dengan tingkat potensi pengembalian ‘return’ yang lebih tinggi ketimbang reksadana pendapatan tetap (RDPT) atau reksadana pasar uang (RDPU). 

Tapi tentu saja, karena di dalam reksadana campuran ada penempatan investasi di instrumen berisiko tinggi seperti saham, maka kamu perlu memahami bahwa tetap ada risiko yang perlu ditanggung. 

Pilihan reksadana campuran terbaik

Kali ini Lifepal akan mengulas rekomendasi reksadana campuran terbaik 5 tahun. Opsi-opsi produk reksadana campuran terbaik ini mengacu pada pemeringkatan yang dilakukan oleh Bareksa, salah satu marketplace reksadana di Indonesia. Data di-update terakhir pada Juli 2021. 

NoManajer InvestasiNABMinimum InvestasiReturn 5 Tahun
1Schroder Dana KombinasiRp 4.246,35Rp 100.00032,75%
2Schroder Dana Terpadu IIRp 4.004,85Rp 100.00022,34%
3Syailendra Balanced Opportunity FundRp 3.348,5Rp 100.00055,06%
4Sucorinvest Flexi FundRp 5.496,72Rp 100.000108,46%
5Manulife Dana Campuran IIRp 2.693,65Rp 100.0004,80%
6TRIM Syariah BerimbangRp 2.879,64Rp 100.00018,58%
7 Schroder Dynamic Balanced FundRp 1.458,04Rp 100.00022,35%
8Manulife Dana Tumbuh BerimbangRp 1.921,27Rp 100.000-2,44%
9Schroder Syariah Balanced FundRp 2.358,48Rp 100.0000,39%
10Simas Satu PrimaRp 1.440,78Rp 100.00021,20%
11Simas SatuRp 6.881,72Rp 100.00024,57%
12BNP Paribas Equitra Campuran HarmoniRp 3.751,39Rp 100.0005,45%
13Prospera BalanceRp 3.590,78Rp 100.0000,97%
14STAR BalancedRp 3.685,77Rp 100.00049,06%
15HPAM Flexi PlusRp 1.678,82Rp 100.0008,66%

Karakteristik reksadana campuran

Setelah memahami daftar rekomendasi reksadana campuran terbaik di atas, kamu juga perlu mengetahui karakteristik dari reksadana campuran. Pemahaman terkait hal ini tentu akan membantumu untuk memilih produk reksadana mana yang terbaik untuk dijadikan sebagai pilihan investasi. 

Berikut ini adalah sejumlah karakteristik reksadana campuran:

  • Dana investasi disalurkan ke sejumlah instrumen investasi yang bervariasi (campuran) yang terdiri dari saham, obligasi, dan pasar uang. Masing-masing alokasinya tidak lebih dari 75 persen. 
  • Risiko moderat, dengan keuntungan yang lebih tinggi dibanding reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. 
  • Return yang dihasilkan berkisar 10-12 persen per tahun, tapi tergantung kondisi pasar.
  • Ada penempatan dana di instrumen saham. Hal ini membuat reksadana campuran cukup berisiko, bergantung pada performa pasar saham. 
  • Lebih cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang, 3-5 tahun.
  • Modal awal kecil, rata-rata manajer investasi mengharuskan minimal investasi Rp100.000. 
  • Pengalihan efek reksadana campuran

    Seperti sudah dijelaskan di atas, dana yang dikumpulkan oleh manajer investasi melalui reksadana campuran selanjutnya akan ditempatkan di sejumlah instrumen investasi. Ada tiga efek penempatan investasi reksadana campuran, yaitu:

  • Obligasi, surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau instansi pemerintah sebagai bentuk pendanaan (utang) yang nantinya akan dikembalikan sebesar harga pokok utang beserta bunga yang sudah ditetapkan, dalam hal ini berwujud kupon. 
  • Saham, sebagai bukti kepemilikan atas sebuah entitas perusahaan publik atau badan usaha. 
  • Pasar uang, adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat berharga yang memiliki tenor satu tahun atau kurang. Biasanya disalurkan lewat perbankan. Salah satunya adalah deposito. Risiko investasi di dalam deposito terbilang sangat rendah. 
  • Keuntungan dan risiko investasi reksadana campuran

    Berinvestasi lewat reksadana campuran memang menguntungkan. Tapi ternyata ada risiko yang membayangi. Berikut adalah rangkuman keuntungan dan risiko yang dihadapi dalam berinvestasi melalui reksadana campuran:

    KeuntunganRisiko
    Modal kecilAda penempatan di saham, berisiko fluktuatif
    Risiko moderatTidak cocok untuk investasi jangka pendek
    Return lebih tinggi dibanding reksadana lain
    Cocok untuk investasi jangka menengah-panjang

    Bagi kamu yang bimbang, isi Kuis Profil Risiko Investasi berikut ini untuk memilih investasi yang sesuai:

    Tanya jawab

    Asuransi mobil all risk dibutuhkan investor pemula yang telah memiliki kendaraan roda empat untuk mengamankan pengeluaran berlebih dari risiko berkendara.
    Reksadana campuran adalah salah satu jenis reksadana, yang modalnya ditempatkan di berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
    Salah satu parameter paling jelas untuk menentukan reksadana campuran terbaik adalah melihat performa return dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, return dalam waktu 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun, hingga 5 tahun. Return yang lebih tinggi tentu memberikan keuntungan yang lebih tinggi pula.