Alternatif Pilihan Berinvestasi Kaum Muda, Segini Modal dan Keuntungannya

Alternatif Pilihan Berinvestasi Kaum Muda, Segini Modal dan Keuntungannya

Saat ini, berinvestasi merupakan hal tepat yang harus dilakukan untuk semua kalangan, baik tua atau muda. Pasalnya, berinvestasi bisa membangun masa depan lebih baik.

Demi menjadi penopang kehidupan di hari tua, generasi muda saat ini sudah mulai memikirkan beragam hal untuk simpanan mereka. Selain tabungan konvensional di bank, mereka juga mulai berinvestasi di instrumen-instrumen lain.

Beragam model dan produk investasi dapat dipilih generasi muda yang bisa disesuaikan kebutuhan, dan kepercayaan masing-masing. Berinvestasi di berbagai instrumen ini pun kini lebih mudah dilakukan. 

Untuk mereka yang masih meyakini emas sebagai investasi terbaik, kini bisa mencicil logam mulia (LM) alias emas batangan di tabungan emas Pegadaian.

Pun begitu dengan produk investasi di pasar modal, kini memiliki daya tarik luar biasa bagi generasi milenial hingga generasi Z. 

Selain itu, berinvestasi di bidang properti merupakan hal sangat menguntungkan. Tak heran, masih banyak generasi muda yang melek investasi memilih instrumen satu ini.

Meski begitu, generasi muda juga harus punya rencana jangka panjang untuk alokasi investasinya. Misalnya, untuk menikah, pendidikan anak, hingga dana pensiun. Jika semua itu dilakukan sedini mungkin, maka hasilnya bisa lebih menjanjikan.

Pasar modal

Praktisi pasar modal Nicky Hogan seperti dilansir dari Sindonews mengungkapkan, ada banyak pilihan dari investasi pasar modal. 

Untuk pemula misalnya, mereka bisa mencoba produk yang ditawarkan pemerintah untuk individu, yaitu Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) dan Suku Ritel (Sukuk). Kedua produk tersebut merupakan surat utang negara (SUN). 

Misalnya, jika kamu membeli Sukuk dengan tenor tiga tahun, setiap bulan investor akan mendapat imbal hasil. Setelah jatuh tempo, uang investor dapat dikembalikan seluruhnya. 

Di luar pemerintah, ada Manajer Investasi (MI) yang mengeluarkan reksa dana. Selain itu, generasi muda juga bisa berinvestasi saham atau memiliki rekening untuk membeli saham langsung. 

Saham

beberapa orang sedang main saham

Investasi bukan untuk trading atau langsung ditransaksikan dalam jangka pendek. Untuk itu, bagi investor pemula lebih baik membeli investasi jangka panjang. 

Mereka harus memiliki persepsi sebagai pemegang saham perusahaan sehingga menunggu minimal setahun untuk bisa mendapat dividen.

Para pemula memang lebih aman menjadi seorang investor, bukan spekulan. Berinvestasi saham, misalnya, dimulai dari memilih perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Pilih saham dari perusahaan yang dikenal investor, termasuk yang produknya ada di pasar. 

Mulai perbankan, telekomunikasi, otomotif, farmasi, konsumer, hingga produk-produk lain yang terkait dalam kehidupan sehari-hari.

Reksa dana

seorang pria sedang investasi reksa dana

Produk di pasar modal yang cocok juga untuk generasi muda adalah reksa dana. Seperti diketahui, reksa dana adalah instrumen investasi yang bisa bermain di pasar modal, pasar uang, deposito.

Investasi ini cocok bagi mereka yang baru belajar pasar modal karena sudah ada yang mengelola. Investor hanya perlu membandingkan sistemnya, berapa nilai indeks harga saham gabungan (IHSG), dan reksadana sahamnya.

Reksa dana dapat mulai dari Rp100.000 tanpa harus menambahnya secara rutin setiap bulan meskipun idealnya seperti itu. Selain itu, reksa dana dapat dicairkan kapanpun. Itu semua dapat disesuaikan dengan profil risikonya. 

Reksa dana juga merupakan produk investasi yang aman karena investor membeli reksa dana yang kemudian akan dikelola para MI. Namun, calon investor perlu berhati-hati memilih MI.

Logam mulia

investasi logam mulia

Di zaman modern ini, memilih investasi jangka panjang sangat dibutuhkan dalam menunjang keuangan pada saat masa pensiun atau pun hari tua. Salah satu investasi yang umum dan banyak diketahui masyarakat adalah menyimpan emas atau logam mulia (LM).

Emas atau logam mulia sejak dulu memang kerap jadi pilihan investasi. Selain stabil, ada beberapa keuntungan yang perlu diketahui agar kita tidak ragu lagi menyimpan dana untuk masa depan dalam bentuk logam mulia ini.

Investasi yang tidak mengenal pergeseran kualitas. Pun dengan nilainya, tidak ada pergerakan yang signifikan terhadap inflasi.

Dengan risiko yang relatif rendah, investasi emas cukup tepat bagi investor pemula. Termasuk kamu, kaum milenial maupun generasi Z.

Investasi properti

seseorang sedang investasi properti

Properti masih menjadi investasi yang paling menjanjikan dan banyak diminati masyarakat, termasuk kaum milenial dan generasi Z. 

Pasalnya, harga properti selalu naik setiap tahunnya. Selain itu, produk investasinya pun nyata atau bisa dilihat dan disentuh sehingga dinilai lebih aman karena pemilik bisa mengendalikan sendiri investasi tersebut.

Meski dinilai menguntungkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memutuskan berinvestasi properti. 

Kondisi lingkungan sekitar, pajak properti yang harus dibayarkan, fasilitas, hingga tingkat kejahatan di sekitar properti adalah beberapa di antaranya. Salah perhitungan di awal bisa membuat investasi tak menjadi untung, sebaliknya malah buntung.

Modal dan keuntungannya

seorang perempuan sedang menghitung

Dari berbagai penjelasan di atas, beragam alternatif investasi bisa dipilih kaum muda. Seperti yang dilakukan Lufi, seorang karyawan swasta berusia 25 tahun dengan gaji tetap Rp 20 juta per bulan, dan mendapat pendapatan tambahan hingga Rp 10 juta. Sehingga, total pendapatannya Rp 30 juta.

Lufi memilih berinvestasi di properti dan saham. Dia pun mengalokasikan dana untuk kredit rumah dan memiliki saham sebuah properti ternama di Bali.

Mengapa properti dan saham properti? Dia mengaku, karena dua instrumen investasi tersebut lebih aman, dan keuntungannya lebih jelas.

Selain itu, memilih properti di daerah Cimanggu, Bogor, selain untuk investasi juga menjadi salah satu tempat untuk liburan.

Dengan luas tanah 160 meter persegi dan luas bangunan 300 meter persegi, Lufi mencicil rumahnya dengan sistem KPR per bulan Rp 13 juta.

Sementara untuk saham, dia memilih saham apartemen Lavaya, Bali, seharga Rp 155 juta. Dana itu langsung dialokasikan ke saham properti tersebut.

Untuk instrumen elemen satu ini, dia memang mengurus manajemennya, sehingga untuk pengurusan biaya IPL, sink, listrik, air dan sebagainya diurus pihak manajemen. 

Yuk, kita hitung-hitungan di sini:

Perhitungan
Gaji pokokRp 20.000.000
Tambahan pendapatanRp 10.000.000
Tabungan 20%Rp   6.000.000
Biaya hidup dan gaya hidup untuk singleRp 10.000.000
KPR rumah per bulan selama 15 tahunRp 13.000.000
Saham properti Rp155.000.000
Sisa dialokasikan untuk tabungan dana daruratRp    1.000.000

Dengan hitungan di atas, Lufi yang mendapat pendapatan Rp 30 juta per bulan. Angka tersebut bisa mencukupi seluruh elemen investasi yang dipilihnya.

Meski pengeluaran yang dirogohnya tampak besar, tapi Lufi bisa mereguk keuntungan besar karena dua elemen investasi yang dipilihnya selalu naik di setiap tahun. Jadi, dia sudah memiliki tabungan masa depan yang baik untuk di hari tua nanti. 

Nah, contoh di atas merupakan langkah kaum muda yang sudah memiliki kesadaran penuh tentang pentingnya berinvestasi. Jika kamu masih bingung memilih elemen investasi apa yang bisa dipilih, Lifepal siap membantumu dengan berbagai artikel terkait.