Anemia Sel Sabit : Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

penyebab anemia sel sabit

Anemia sel sabit atau sickle cell anemia merupakan kelainan pada sel darah merah akibat kelainan genetik sehingga sel darah merah yang harusnya berbentuk bundar dan lentur justru berbentuk seperti sabit dan kaku. Kondisi ini tentunya akan berpengaruh pada kesehatan seseorang.

Lantas, apa saja gejala yang ditimbulkan dari penyakit sel sabit ini? Bagaimana cara mengobatinya? Berikut informasi selengkapnya. 

Apa itu anemia sel sabit?

Anemia sel sabit adalah kelainan pada sel darah merah yang diturunkan oleh orangtua ke anak sehingga menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang tidak normal. Anemia sel sabit dikenal juga dengan nama sickle cell anemia.

Pada kondisi normal, sel darah merah berbentuk bundar dan lentur sehingga dapat bergerak dengan mudah di pembuluh darah. 

Sementara pada anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit, kaku, dan lengket sehingga mudah tersumbat di pembuluh darah kecil. Akibatnya, tubuh kekurangan  pasokan darah dan oksigen. Padahal tubuh sangat membutuhkan pasokan darah sehat dan oksigen agar dapat menjalankan fungsinya.

Melansir dari National Health Service UK, penyakit ini sangat umum terjadi di Afrika dan Kepulauan Karibia. Anemia sel sabit dapat terjadi pada anak-anak dan berlangsung hingga dewasa. 

Penyakit ini juga termasuk penyakit serius, bahkan tak jarang membuat penderitanya harus dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, anemia sel sabit ini tidak bisa dianggap sepele dan membutuhkan perawatan yang tepat  untuk membantu mengurangi rasa sakit sekaligus mencegah terjadinya komplikasi. 

Apalagi dilansir dari Mayo Clinic, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan anemia sel sabit.

Penyebab anemia sel sabit

Penyebab anemia sel sabit adalah mutasi pada gen yang menyebabkan tubuh memproduksi sel darah merah (hemoglobin) secara berlebihan. Hemoglobin sendiri berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. 

Anemia sel sabit terjadi karena hemoglobin abnormal menyebabkan sel darah merah menjadi kaku, lengket dan berbentuk tidak normal.

Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit yang diwariskan dari kedua orang tua ke anak di mana keduanya harus memiliki kelainan genetik ini. 

Kondisi pewarisan genetik ini disebut resesif autosomal. Dilansir dari Mayo Clinic, jika hanya salah satu orang tua saja yang mewariskan gen sel sabit kepada anaknya, maka anemia sel sabit tidak akan terjadi. 

Namun, anak tersebut akan menjadi pembawa (carrier) mutasi gen anemia sel sabit dan dapat diwariskan kepada keturunannya nanti. 

Gejala anemia sel sabit

Seorang anak yang mengidap anemia sel sabit biasanya akan menunjukkan gejala pada usia sekitar 5 bulan. Namun, gejala pada setiap penderita biasa berbeda-beda dan dapat berubah seiring waktu. 

Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering ditimbulkan penyakit ini dilansir dari Mayo Clinic. 

Anemia

Dilansir dari Alodokter, dibandingkan sel darah merah normal, sel sabit dapat rusak 6-12 kali lebih cepat. Inilah yang dapat menyebabkan jumlah pasokan oksigen dan sel darah merah sehat ke seluruh tubuh berkurang dan memicu gejala anemia, seperti pusing, pucat, jantung berdebar, mudah lelah, dan sesak napas. 

Krisis sel sabit

Krisis sel sabit adalah gejala anemia sel sabit yang menimbulkan rasa nyeri pada dada, perut, dan persendian akibat aliran darah pada bagian tersebut tersumbat. Rasa nyeri juga bisa terjadi pada tulang. 

Selain itu, rasa nyeri yang ditimbulkan juga bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa minggu. Namun, pada beberapa kasus juga ada yang mengalami krisis sel sabit hingga setahun. 

Krisis sel sabit yang parah membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Mengutip dari Alodokter, gejala krisis sel sabit bisa dipicu oleh dehidrasi, olahraga berat, merasa tertekan, kehamilan, atau berada pada tempat dengan suhu yang rendah. 

Pembengkakan tangan dan kaki

Pembengkakan ini disebabkan oleh sel darah merah berbentuk sabit yang menyumbat aliran darah ke tangan dan kaki.

Infeksi

Penderita anemia sel sabit juga sering mengalami infeksi. Hal ini dikarenakan, sel darah merah berbentuk sabit ini dapat merusak organ limpa yang memiliki peranan besar dalam melawan infeksi. 

Oleh karena itu, rusaknya organ ini membuat penderitanya lebih rentan terhadap infeksi. Biasanya dokter akan memberikan bayi dan anak-anak dengan anemia sel sabit vaksinasi dan antibiotik untuk mencegah infeksi yang berpotensi mengancam jiwa, seperti pneumonia. 

Pubertas terlambat

Sel darah merah membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel-sel di tubuh. Tanpa adanya pasokan sel darah merah yang cukup, tubuh jadi tidak bisa menjalankan fungsinya secara maksimal. 

Pada bayi dan anak-anak, kurangnya pasokan sel darah merah yang sehat ini dapat memperlambat pertumbuhan mereka, sementara pada remaja menyebabkan masa pubertas yang terlambat. 

Gangguan penglihatan

Penderita anemia sel sabit juga dapat mengalami gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur. Kondisi ini disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah dalam mata.

Itulah, beberapa gejala anemia sel sabit. Lalu, kapan waktu terbaik untuk periksa ke dokter? 

Mengingat anemia sel sabit ini merupakan penyakit yang serius, maka harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. Selain beberapa gejala yang disebutkan sebelumnya,  segera periksakan diri jika kamu mengalami gejala lain, seperti : 

  • Demam tinggi
  • Perut bengkak dan terasa sangat sakit
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki
  • Kulit dan kuku terlihat pucat
  • Kulit dan bagian putih mata terlihat berwarna kuning
  • Menunjukkan gejala stroke, seperti sulit berbicara atau berjalan dan badan terasa mati rasa sebagian secara tiba-tiba. 
  • Anemia sel sabit yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. Mulai dari stroke, sindrom koroner akut, hipertensi pulmonal, hingga kebutaan. Pada ibu hamil, penyakit ini dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah.

    Pengobatan anemia sel sabit

    Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, belum ditemukan obat untuk menangani anemia sel sabit. Perawatan umumnya ditujukan untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan dan mencegah timbulnya komplikasi. 

    Selain itu, penderita anemia sel sabit juga harus menjalani perawatan ini seumur hidup. Dilansir dari Hello Sehat, adapun beberapa perawatan yang diberikan pada penderita anemia sel sabit, antara lain :

  • Pemberian obat hydroxyurea untuk membantu mengurangi jumlah sel darah merah berbentuk sabit di dalam darah sekaligus menurunkan risiko terjadinya komplikasi serta kondisi kesehatan yang lebih buruk.
  • Pada bayi dan anak-anak bisa dilakukan transfusi darah dan stem cell transplantation.
  • Tips dari Lifepal! Selain itu, penderita anemia sel sabit juga harus mengubah gaya hidup untuk mencegah penyakit ini bertambah parah, seperti : 

  • Perbanyak minum air untuk mencegah dehidrasi.
  • Mengonsumsi suplemen asam folat setiap hari dan pilih makanan yang sehat.
  • Hindari suhu ekstrem karena dapat meningkatkan risiko krisis sel sabit.
  • Berolahragalah secara teratur, tetapi jangan berlebihan.
  • Hindari penyalahgunaan obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen dan naproxen sodium. Sebaiknya obat tersebut hanya dikonsumsi sesuai resep dan selalu konsultasikan pada dokter mengenai dosisnya. 
  • Jangan merokok karena dapat meningkatkan krisis sel sabit.
  • Lindungi keluargamu dengan asuransi kesehatan terbaik 

    Seperti yang kita tahu, resiko kesehatan dapat menimpa siapa saja tanpa terkecuali dan terjadi kapan saja tanpa diduga. Untuk memberikan proteksi finansial dari risiko kesehatan, penting untuk kamu memiliki asuransi kesehatan. 

    Asuransi kesehatan dapat mengcover biaya pengobatan dan perawatan medis di fasilitas kesehatan jika tertanggung mengalami sakit. Adapun biaya yang dicover oleh perusahaan asuransi meliputi biaya rawat inap, biaya rawat jalan sampai pembedahan. 

    Dengan begitu, kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya berobat di rumah sakit yang mahal dan bisa menyimpan uang untuk kebutuhan lainnya. 

    Cari tahu di Lifepal daftar asuransi kesehatan terbaik di Indonesia dan bandingkan sendiri pilihan polis dan manfaat pertanggungan yang ditawarkan. Dapatkan diskon hingga 20% dan cashback 10% jika kamu membeli asuransi kesehatan di Lifepal. 

    Pertanyaan seputar anemia sel sabit

    Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit anemia sel sabit. Namun, beberapa perawatan dapat mengurangi gejala anemia sel sabit sekaligus mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi.
    Asuransi kesehatan menawarkan penggantian biaya pengobatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat. Salah satu jenisnya adalah asuransi kesehatan cashless yang memungkinkan pengguna berobat ke faskes hanya dengan menunjukkan kartu asuransi yang dimiliki.