Kenali Ciri-Ciri, Gejala, dan Pengobatan Asma Sesak Napas

asma sesak nafas

Asma sesak nafas merupakan suatu kondisi di mana penderitanya kesulitan bernapas sehingga tak jarang membuat penderitanya merasa seperti tidak mendapat cukup asupan oksigen. 

Kondisi ini tentu membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan gelisah, terutama jika berlangsung dalam jangka waktu lama dan disertai gejala lainnya. Oleh karena itu, untuk mencegah asma sesak nafas kambuh, sebaiknya kamu mengetahui faktor penyebab serta gejala yang ditimbulkan.

Selain itu, penting juga memahami perbedaan asma dan sesak nafas yang disebabkan penyakit lain. Sebab, sesak nafas yang muncul belum tentu menandakan gejala penyakit asma

Yuk, langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini. 

Ciri-ciri asma

Dilansir dari Mayo Clinic, asma adalah suatu kondisi di mana terjadinya penyempitan dan pembengkakan pada saluran pernapasan sehingga menghasilkan lendir berlebih. Inilah yang membuat penderitanya kesulitan bernapas, memicu batuk, dan mengi saat menarik napas. 

Namun, setiap individu memiliki ciri-ciri dan gejala asma yang berbeda-beda. Dengan mengenali berbagai ciri-ciri asma dapat membuat kamu lebih waspada karena penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini bisa kambuh kapan saja. 

Dilansir dari Ciputra Hospital berikut ciri-ciri utama asma.

Obstruksi saluran pernapasan

Pada kondisi normal, pita-pita otot yang mengelilingi saluran pernapasan dalam keadaan rileks sehingga udara dapat bergerak dengan bebas. 

Akan tetapi, pada penderita asma, pemicu penyakit ini, seperti alergi, pilek, dan virus pernapasan membuat pita-pita otot tersebut mengencang sehingga udara pun tidak bisa bergerak dengan bebas. 

Kondisi ini menyebabkan udara yang masuk ke dalam tubuh berkurang sehingga memicu sesak napas. Selain itu, udara yang keluar melalui saluran udara yang sempit menimbulkan mengi ketika penderita asma bernapas. 

Peradangan

Ciri-ciri asma sesak nafas berikutnya adalah adanya peradangan yang ditandai dengan bengkak dan kemerahan pada saluran bronkial. Peradangan ini berperan besar terhadap kerusakan jangka panjang pada paru-paru. 

Iritabilitas saluran pernapasan

Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang sangat sensitif sehingga ketika muncul alergen atau zat pemicu alergi, seperti bulu hewan, debu, asap, atau serbuk sari, meskipun hanya sedikit dapat menyebabkan saluran pernapasan bereaksi berlebihan. 

Akibatnya, muncul gejala asma kambuh, seperti sesak napas, batuk-batuk, hingga mengi. 

Penyebab dan gejala asma

Sebelum membahas gejala asma, apakah kamu sudah tahu apa saja penyebab asma? Tak hanya alergi, asma juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lainnya. 

Dilansir dari American Lung Association, asma bisa disebabkan oleh :

  • Genetika. Genetika memainkan peranan besar dalam menyebabkan asma. Jadi, ketika ayah atau ibu kamu menderita asma, besar kemungkinan kamu juga akan menderita penyakit yang sama.
  • Alergi. Memiliki alergi dapat meningkatkan risiko terkena asma.
  • Infeksi Pernapasan. Bayi atau anak-anak yang pernah terinfeksi penyakit saluran pernapasan tertentu dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan paru-paru. Kerusakan ini dapat berdampak pada fungsi paru-paru dalam jangka panjang. 
  • Lingkungan. Menghirup zat-zat kimia, asam rokok secara tak sengaja, dan infeksi virus tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asma. 
  • Itulah beberapa faktor yang dapat menyebabkan asma. Lalu, apa saja gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini?

    Secara umum, penyakit asma menimbulkan gejala, seperti :

  • Sesak nafas
  • Dada terasa sesak atau nyeri
  • Mengi saat menghembuskan napas
  • Sulit tidur akibat sesak napas, batuk, atau mengi
  • Batuk, terutama di malam hari
  • Setiap penderita asma memiliki gejala yang berbeda-beda. Bahkan, serangan asma awal dengan serangan berikutnya saja bisa berbeda-beda, tergantung faktor pemicu, kondisi fisik seseorang, dan tingkat keparahan penyakit asma. 

    Selain itu, bukan berarti seseorang yang mengalami sesak napas berarti menderita asma. Memang, salah satu gejala umum asma adalah sesak napas. 

    Namun, beberapa penyakit lain, seperti bronkitis, pneumonia, gagal jantung, tuberkulosis, hingga serangan panik atau panic attack dan asam lambung naik juga dapat menimbulkan gejala sesak napas. Lantas, apa saja perbedaan sesak nafas asma dan asam lambung?

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sesak nafas yang disebabkan oleh asma disertai dengan dada terasa sesak atau nyeri, mengi saat menghembuskan napas, hingga batuk-batuk. 

    Sementara itu, dikutip dari Medical News Today, sesak nafas yang disebabkan oleh asam lambung ditandai dengan timbulnya rasa nyeri pada dada atau panas seperti terbakar (heartburn), perut terasa tidak nyaman, sering bersendawa, sakit tenggorokan, hingga napas berbau tidak sedap. 

    Lalu, kapan waktu terbaik untuk memeriksakan diri ke dokter? Jika kamu merasakan beberapa gejala berikut ini, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter karena serangan asma parah dapat mengancam jiwa. Berikut beberapa gejalanya. 

  • Sesak napas atau mengi yang memburuk secara cepat
  • Gejala semakin memburuk, meskipun sudah menggunakan inhaler
  • Sesak napas saat melakukan aktivitas fisik ringan
  • Pengobatan asma sesak nafas

    Dilansir dari Healthline, penyakit asam sesak nafas tidak dapat disembuhkan. Namun, penderitanya tetap bisa menjalankan hidup normal dengan menjauhi faktor pemicu asma kambuh. 

    Beberapa pengobatan asma juga dapat dilakukan untuk meredakan sekaligus mencegah gejala asma semakin memburuk. 

    Sebagai contoh, untuk mengatasi sesak nafas karena asma ringan, kamu dapat menerapkan beberapa cara, seperti menghirup uap air panas, makan jahe segar, dan melakukan belly breathing untuk mengatasi sesak napas ringan karena asma.

    Cara ini juga bisa kamu terapkan untuk mengatasi sesak nafas tapi bukan asma penyebabnya. Lalu, apa saja pengobatan yang biasa dilakukan untuk meredakan gejala asma? 

    Dilansir dari Alodokter, tujuan pengobatan asma adalah mengendalikan gejala dan mencegah kembali timbulnya serangan asma. Berikut beberapa pengobatan asma yang biasanya dianjurkan oleh dokter seperti yang dikutip dari Healthline. 

    Penggunaan inhaler

    Inhaler merupakan obat yang diberikan langsung ke dalam saluran pernapasan dengan cara dihisap untuk mengatasi gejala asma, salah satunya adalah sesak napas. Ini merupakan cara mengatasi asma yang banyak dilakukan. 

    Alat sesak nafas asma ini dilengkapi dengan tabung berukuran kecil berisi obat dengan dosis tertentu dan corong di ujungnya  yang nantinya akan disalurkan ke saluran pernapasan. 

    Inhaler terdiri dari dua tipe, yaitu reliever inhaler atau inhaler pelega yang mengandung albuterol atau salbutamol dan preventer inhaler dengan kandungan kortikosteroid di dalamnya. 

    Nebulizer

    Nebulizer adalah seperangkat alat yang dapat mengubah obat cair menjadi uap untuk dihirup ke dalam paru-paru. Obat-obatan yang digunakan dalam nebulizer berfungsi untuk mengurangi pembengkakan dan iritasi pada saluran pernapasan sehingga penderita asma dapat bernapas dengan lega. 

    Obat-obatan oral

    Selain inhaler dan nebulizer, biasanya dokter juga meresepkan obat-obatan oral untuk diminum, seperti modular leukotrien untuk mengurangi peradangan dan teofilin untuk melegakan saluran pernapasan yang menyempit. Selain itu, pil kortikosteroid oral juga biasanya diresepkan dalam mengatasi asma sesak nafas. 

    Biologis

    Pengobatan ini dilakukan dengan cara menyuntikan obat-obatan tertentu, seperti omalizumab (Xolair), mepolizumab (Nucala), dupilumab (Dupixent), reslizumab (Cinqair) dan benralizumab (Fasenra) untuk meredakan gejala asma. Namun, pengobatan ini hanya diberikan pada penderita asma parah. 

    Tips dari Lifepal! Segera periksakan diri ke dokter jika muncul gejala asma dan hindari hal-hal yang dapat memicu asma kambuh. Penangan yang dilakukan sedini mungkin dapat meminimalisasi resiko yang lebih besar dan memperbesar kemungkinan sembuh. 

    Gunakan asuransi kesehatan yang mengcover penyakit kritis 

    Asuransi kesehatan dapat mengcover biaya pengobatan dan perawatan medis di fasilitas kesehatan jika tertanggung mengalami sakit. Adapun biaya yang dicover oleh perusahaan asuransi meliputi biaya rawat inap, biaya rawat jalan sampai pembedahan. 

    Salah satu pertimbangan yang perlu kamu perhatikan saat memilih asuransi kesehatan adalah apakah asuransi tersebut sudah mengcover penyakit kritis atau belum. Cari tahu di Lifepal, daftar asuransi penyakit kritis terbaik di Indonesia dan bandingkan sendiri harga premi serta manfaatnya. 

    Pertanyaan seputar asma sesak nafas

    Hal ini dikarenakan pada penderita asma, pita-pita otot yang mengelilingi saluran pernapasan mengencang akibat paparan alergi, pilek, atau pemicu asma lainnya sehingga udara tidak bisa bergerak dengan bebas dan tubuh pun kekurangan oksigen. Kondisi inilah yang memicu sesak napas pada penderita asma.
    Asuransi kesehatan menawarkan penggantian biaya pengobatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat. Salah satu jenisnya adalah asuransi kesehatan cashless yang memungkinkan pengguna berobat ke faskes hanya dengan menunjukkan kartu asuransi yang dimiliki.