Hepatitis C: Penyakit Berbahaya yang Bisa Sembuh

Hepatitis C

Tahukah kamu bahwa, dari semua jenis penyakit hepatitis, hepatitis C adalah jenis yang paling berbahaya? Hal ini karena hepatitis C menular melalui kontak darah dari jarum suntik atau alat kesehatan yang tidak steril.

Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Perlu diketahui, hepatitis C merupakan salah satu jenis penyakit hati yang bisa menular dari satu orang ke orang lainnya dengan mudah.

Meskipun menular, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa ada penanganan atau jenis pengobatan khusus. Sebagian orang menganggap bahwa penyakit ini merupakan jenis penyakit jangka panjang.

Dan tidak sedikit orang yang menganggap bahwa penyakit ini bisa berubah menjadi penyakit jangka panjang dan infeksi yang kronis. Yuk, cari tahu informasi selengkapnya seputar hepatitis C di bawah ini.

Penyakit Hepatitis C

Penyakit ini adalah sebuah kondisi peradangan pada organ hati akibat infeksi virus hepatitis C. Bahkan beberapa penderita penyakit ini bisa mengalami penyakit liver kronis hingga kanker hati.

Pada dasarnya penyakit ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Infeksi dari virus ini dapat menyebar ketika darah yang terkontaminasi memasuki aliran darah seseorang yang sehat.

Fakta uniknya, virus hepatitis C (HCV) terbagi ke dalam beberapa bentuk yang berbeda. Dalam dunia medis disebut dengan istilah genotype. Ada tujuh genotype HCV yang berbeda dan ada lebih dari 67 subtipe yang sudah diidentifikasi.

Selain dari jarum suntik atau alat kesehatan yang tidak steril, penyakit inimenular melalui darah penderita yang masuk ke pembuluh darah orang lain. Lalu, hubungan seksual yang tidak aman dengan penderita juga bisa menularkan penyakit ini.

Tidak hanya itu, penyakit ini menular melalui peralatan pribadi yang digunakan bersama dengan penderita. Seperti sikat gigi, gunting kuku, dan yang lain. Tidak hanya itu, ada faktor lain yang bisa menyebabkan penularan penyakit berbahaya ini. Di antaranya:

  • Terlahir dari ibu penderita penyakit ini
  • Memiliki infeksi HIV
  • Memiliki pasangan seksual yang menderita penyakit ini
  • Melakukan cuci darah bagi penderita gagal ginjal
  • Menyalahgunakan narkoba suntik
  • Pernah menderita penyakit menular seksual
  • Meskipun terdengar sebagai penyakit menular, hepatitis C tidak dapat ditularkan melalui air susu ibu (ASI), makanan dan minuman, bahkan bersentuhan seperti berjabat tangan, berpelukan, atau berciuman dengan penderitanya.

    Gejala Hepatitis C

    Orang yang mengalami penyakit ini cenderung tidak merasakan apa-apa pada awalnya. Pada satu sampai tiga bulan pertama, penderita hanya mengalami gejala ringan sejak terinfeksi virus.

    Berikut gejala yang perlu kamu waspadai:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Nyeri sendi
  • Nyeri perut
  • Mual dan muntah
  • Selera makan berkurang
  • Penyakit kuning
  • Urine berwarna kuning gelap
  • Feses berwarna pucat
  • Gejala akut penyakit ini bisa sembuh dalam rentang waktu dua minggu sampai tiga bulan lamanya. Namun, ada juga kasus dimana penderita tidak menyadari gejala dan membuat virus hepatitis C berada di dalam tubuh selama bertahun-tahun.

    Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada hati yang dinamakan dengan hepatitis C kronis. Jika sudah seperti ini, biasanya gejala yang akan muncul meliputi:

  • Mudah memar atau berdarah
  • Mengalami kelelahan sepanjang hari
  • Asites (penumpukan cairan di rongga antara selaput yang melapisi dinding perut dan organ dalam tubuh)
  • Kaki membengkak
  • Sulit berkonsentrasi
  • Penurunan berat badan secara signifikan
  • Muntah darah
  • Penurunan kesadaran
  • Jika kamu, keluarga, atau orang terdekat ada yang mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, harap segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk diambil tindakan.

    Pengobatan Hepatitis C

    Penyakit ini bisa dideteksi dengan melakukan tes darah, yaitu berupa tes antibodi dan tes genetic virus (HCV RNA). Jika hasilnya positif, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada kerusakan hati penderita.

    Meskipun berbahaya, nyatanya penyakit ini tidak selalu harus diobati. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya apabila sistem kekebalan tubuh penderita berfungsi dengan baik dan normal.

    Namun bukan berarti penderita bisa bersikap seenaknya setelah mengetahui bahwa ia menderita penyakit ini. Kondisi penderita dan jumlah virus dalam tubuh tetap harus menjalani pemeriksaan dan selalu dipantau.

    Pada kasus hepatitis C kronis, biasanya dokter akan memberikan beberapa kombinasi obat antivirus. Tujuannya adalah untuk meredakan gejala dan menghilangkan virus HCV hingga tidak terdeteksi lagi di dalam tubuh.

    Penyakit ini bisa sembuh dengan penggunaan obat antivirus. Para peneliti mengembangkan antivirus jenis direct acting antivirus seperti daclatasvir.

    Obat antivirus tersebut bisa menghilangkan virus hepatitis C dengan waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 12-24 minggu dan dengan tingkat keberhasilannya mencapai 90-97%.

    Selain obat antivirus, sebaiknya penderita penyakit ini juga harus mendapatkan vaksin hepatitis A dan B yang bertujuan untuk melindungi organ hati.

    Sebab, jika terdeteksi adanya virus hepatitis A dan hepatitis B, hal ini bisa memperburuk kondisi kerusakan hati akibat hepatitis C kronis, dan bahkan bisa menyebabkan komplikasi.

    Tips dari Lifepal! meskipun bisa sembuh, melakukan pencegahan tentu lebih baik dibandingkan harus mengobati. Oleh karena itu, selain melakukan pengobatan dengan antivirus, kamu juga harus merubah pola hidup.

    Biasakan untuk mengonsumsi makan sehat yang rendah lemak dan tinggi serat, olahraga secara teratur, hindari makanan dengan lemak trans dan lemak jenuh.

    Selain itu, hindari berbagi penggunaan alat pribadi, dan yang pasti hindari obat terlarang dan seks bebas!

    Jagalah selalu kesehatan tubuh, sebab biaya pengobatan kamu tidaklah murah. Oleh karena itu, mari mulai melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, kamu pun tetap harus menjaminnya dengan memiliki asuransi kesehatan.

    Semoga informasi ini bermanfaat!

    Uang pertanggungan dari asuransi

    Produk asuransi akan memberikan uang pertanggungan (UP), berupa sejumlah uang yang akan cair jika terjadi risiko meninggal dunia.

    Kita bisa mengetahui nilai UP dengan menghitung Nilai Hidup Manusia. Jika kamu ingin mengetahui berapa besarannya, manfaatkan kalkulator berikut ini untuk menghitungnya:

    Perlu diketahui, asuransi memiliki sejumlah risiko, terutama mengenai risiko kerugian investasi. Jika produk yang kamu pilih berbentuk unit link, maka ada risiko kerugian investasi di dalamnya.

    Artinya, ada kemungkinan kamu perlu membayar premi lebih lama dari ketentuan awal jika terjadi risiko kerugian tersebut. Kalau kamu tidak mengisi ulang saldo unit link yang kosong, bisa-bisa polis kamu lapse.

    Maka dari itu, pastikan sebelum memilih produknya kamu sudah membaca polisnya secara rinci. Mau cara yang lebih simple? Manfaatkan fitur perbandingan asuransi terbaik di Lifepal!

    Pertanyaan seputar Hepatitis C 

    Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Perlu diketahui, penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit hati yang bisa menular dari satu orang ke orang lainnya dengan mudah. Yuk, cek info selengkapnya disini.
    Perlindungan finansial asuransi penting, agar tidak terbebani pengeluaran mendadak yang menguras tabungan. Pilih produk asuransi sesuai kebutuhan, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan lainnya. Cari tahu di Lifepal.