Kenali Perbedaan Servisitis dan Kanker Serviks Serta Pengobatannya 

perbedaan servisitis dan kanker serviks

Servisitis dan kanker serviks adalah dua penyakit yang menyerang area serviks. Perbedaan servisitis dan kanker serviks dilihat dari penyebabnya. 

Kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau disingkat HPV. Sementara servisitis muncul karena infeksi bakteri atau virus yang ditularkan ketika berhubungan intim.

Keduanya sama-sama penyakit yang perlu diwaspadai oleh wanita. Terutama, kanker serviks yang menjadi kanker nomor dua yang paling banyak menyerang wanita Indonesia setelah kanker payudara. 

Jika kamu tahu apa saja perbedaannya, maka bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin dan menghindari salah diagnosis. Yuk, cari tahu apa saja perbedaan servisitis dan kanker serviks berikut ini. 

Apa itu servisitis dan kanker serviks?

Cara membedakan servisitis dan kanker serviks yang pertama yaitu dengan mengetahui pengertian dan juga penyebab keduanya. Berikut ini penjelasan mengenai apa itu servisitis dan kanker serviks: 

Pengertian servisitis dan penyebabnya

Servisitis adalah peradangan pada serviks (mulut rahim) yang disebabkan oleh infeksi menular seksual dari  herpes, gonorrhea, chlamydia, dan bakteri lainnya. Infeksi juga dapat terjadi akibat masuknya bakteri staphylococcus atau streptococcus ke dalam rahim.

Selain dari penularan hubungan seksual, servisitis juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperiti:

  • Penggunaan IUD sebagai KB.
  • Penyakit menular seksual klamidia dan gonore juga merupakan penyebab signifikan servisitis. 
  • Virus herpes simpleks, trikomonas, dan mycoplasma genitalium yang ditularkan melalui hubungan seksual.
  • Iritasi kimia dari spermisida atau douche atau lateks yang terkandung dalam kondom.
  • Reaksi terhadap diafragma, tutup serviks, tampon atau pessarium yang dimasukkan.
  • Terapi radiasi atau penyakit inflamasi sistemik.
  • Bakteri yang normal di vagina tidak seimbang sehingga memicu pertumbuhan berlebih bakteri-bakteri yang normal berada di vagina (bacterial vaginosis).
  • Hormon tidak seimbang akibat rendahnya kadar estrogen atau tingginya kadar progesteron.
  • Riwayat sering berganti pasangan seksual, hubungan seks di usia muda.
  • Pengertian kanker serviks dan penyebabnya

    Sementara itu, kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada area leher rahim yaitu bagian rahim yang menghubungkan rahim bagian atas dengan vagina. Penyebab utama kanker serviks yaitu Human Papilloma Virus (HPV), sebagian besar disebabkan oleh HPV-16 dan HPV-18. 

    Selain itu, infeksi menular seksual juga berperan dalam menyebabkan sebagian besar kanker serviks.

    Saat terkena HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus agar tidak membahayakan. Namun, pada sebagian kecil orang, virus bertahan selama bertahun-tahun, berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker.

    Adapun sejumlah faktor yang meningkatkan risiko ini yaitu:

  • Terinfeksi HPV (Human Papillomavirus)
  • Melakukan hubungan seksual di usia muda di bawah 16 tahun.
  • Riwayat berganti-ganti pasangan seksual.
  • Memiliki kehamilan atau jumlah anak yang banyak.
  • Kebiasaan merokok.
  • Konsumsi pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama lebih dari 5 tahun.
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.
  • Perbedaan gejala servisitis dan kanker serviks

    Jika dilihat dari gejalanya, sebenarnya hampir sulit membedakan keduanya. Mereka baru tahu perbedaan gejala servisitis dan kanker serviks usai menjalani pemeriksaan dokter. 

    Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan servisitis dan kanker serviks jika dilihat dari gejalanya:

    Gejala servisitis 

    Umumnya, servisitis tidak menimbulkan gejala. Adapun gejala yang biasanya terjadi pada sebagian orang dengan servisitis adalah sebagai berikut:

  • Keputihan tidak normal, yang mungkin berwarna kuning, putih, atau abu-abu dan memiliki bau yang tidak sedap. Biasanya keputihan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
  • Hubungan seksual yang terasa menyakitkan.
  • Iritasi vulva atau vagina.
  • Namun, servisitis seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun. Servisitis yang tidak segera diobati bisa berlanjut pada munculnya kanker serviks.

    Gejala kanker serviks

    Sama seperti servisitis, kanker serviks stadium awal umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala. Tetapi tanda dan gejala kanker serviks yang lebih lanjut antara lain:

  • Pendarahan vagina setelah hubungan seksual, antara periode atau setelah menopause
  • Keputihan berair dan berdarah yang mungkin berat dan berbau tidak sedap
  • Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan intim 
  • Tubuh jadi lebih mudah lelah dan lemas 
  • Nafsu makan hilang
  • Berat badan menurun padahal tidak sedang menjalani diet.
  • Siklus menstruasi tidak teratur.
  • Mengalami pembengkakan pada kaki   .
  • Metode pengobatan servisitis  

    Cara menangani servisitis yaitu mencari tahu apa yang menjadi penyebab dari cervicitis. Jika kamu sudah mengalami gejala servisitis, maka sebaiknya segera menemui dokter untuk pemeriksaan panggul lengkap.

    Pada pemeriksaan ini, dokter dapat melakukan tes termasuk pap smear. Dalam tes ini, digunakan untuk mengumpulkan sel-sel dari leher rahim dan rahim untuk mencari kelainan.

    Dokter juga akan mengambil sampel keputihan untuk menguji bakteri, seperti vaginosis bakteri di bawah mikroskop. Dokter dapat menentukan pengobatan terbaik untuk servisitis yang disesuaikan dengan penyebab, usia, kebiasaan, tes diagnostik, dan lamanya gejala muncul.

    Jika ternyata kamu memang menderita servisitis, biasanya pasien servisitis akan diberi resep antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang mungkin menyebabkan kondisi tersebut. 

    Wanita di bawah usia 25 atau yang terlibat dalam perilaku berisiko tinggi dapat diobati dengan antibiotik bahkan jika bakteri tidak terdeteksi dalam diagnosis. 

    Beberapa bakteri mungkin sulit dideteksi tetapi mungkin masih ada. Untuk itulah, kamu akan dihimbau untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai pengobatan selesai. 

    Jika servisitis tidak berhasil diobati dengan antibiotik, terapi laser atau pembedahan mungkin diperlukan. 

    Pilihan metode pengobatan kanker serviks

    Sementara itu, cara mengobati kanker serviks juga memiliki perbedaan dengan servisitis. Mengingat kondisinya yang lebih parah, maka pengobatannya pun lebih kompleks. 

    Kanker serviks tidak cukup dengan pengobatan antibiotik. Setelah kanker serviks didiagnosis, tes dilakukan untuk mengetahui apakah sel kanker telah menyebar di dalam serviks atau ke bagian tubuh lainnya.

    Proses yang digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar di dalam serviks atau ke bagian tubuh lainnya disebut staging. Informasi ini kemudian dikumpulkan untuk menentukan stadium penyakit. 

    Sejumlah rangkaian prosedur yang mungkin akan kamu lakukan dalam proses perawatan kanker serviks antara lain:

  • CT scan (CAT scan) 
  • PET Scan (positron emission tomography scan)  
  • MRI (magnetic resonance imaging) 
  • USG 
  • Rontgen dada 
  • Biopsi kelenjar getah bening 
  • Sistoskopi  
  • Laparoskopi 
  • Operasi
  • Kemoterapi
  • Radioterapi
  • Tips dari Lifepal! Servisitis dan kanker serviks adalah dua penyakit yang menyerang area serviks. Perbedaan servisitis dan kanker serviks dilihat dari penyebabnya. 

    Kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau disingkat HPV. Sementara servisitis muncul karena infeksi bakteri atau virus yang ditularkan ketika berhubungan intim.

    Keduanya sama-sama penyakit yang perlu diwaspadai oleh wanita. Terutama, kanker serviks yang menjadi kanker nomor dua yang paling banyak menyerang wanita Indonesia setelah kanker payudara. 

    Jika kamu tahu apa saja perbedaannya, maka bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin dan menghindari salah diagnosis.

    Jagalah selalu kesehatan tubuh, sebab biaya pengobatan kamu tidaklah murah. Oleh karena itu, mari mulai melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, kamu pun tetap harus menjaminnya dengan memiliki asuransi kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat!

    Pengobatan servisitis dan kanker serviks mahal, atasi dengan asuransi

    Servisitis dan kanker serviks merupakan penyakit yang membutuhkan penanganan dokter. Keduanya juga bisa dicegah dengan cara merawat kelamin dengan menghindari risiko dan pemicunya. 

    Kamu juga disarankan melakukan tes pap smear dan pemeriksaan panggul secara rutin ke dokter kandungan. Jangan lupa untuk melakukan vaksinasi HPV agar terhindar dari risiko.

    Sebab, jika sudah terinfeksi, maka harus menyiapkan biaya pengobatan yang jumlahnya tidak sedikit. Mulai dari konsultasi, penentuan jenis terapi yang digunakan, sampai proses penyembuhan membutuhkan perawatan yang panjang.

    Hal ini tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, penting untuk memberikan perlindungan asuransi kesehatan dengan manfaat tambahan penyakit kritis.

    Produk asuransi akan memberikan uang pertanggungan (UP), berupa sejumlah uang yang akan cair jika terjadi risiko meninggal dunia.

    Kita bisa mengetahui nilai UP dengan menghitung Nilai Hidup Manusia. Jika kamu ingin mengetahui berapa besarannya, manfaatkan kalkulator berikut ini untuk menghitungnya:

     

    Pertanyaan seputar perbedaan servisitis dan kanker serviks

    Apa perbedaan servisitis dan kanker serviks?

    Kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau disingkat HPV. Sementara servisitis muncul karena infeksi bakteri atau virus yang ditularkan ketika berhubungan intim. Penjelasan lebih dalam bisa kamu simak pada artikel berikut.

    Kenapa penting untuk memiliki asuransi?

    Perlindungan finansial asuransi penting, agar tidak terbebani pengeluaran mendadak yang menguras tabungan. Pilih produk asuransi sesuai kebutuhan, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan lainnya. Cari tahu di Lifepal.