Tuberkulosis – Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya
Penyakit Tuberkulosis (TBC) saat ini masih menjadi persoalan kesehatan yang harus terus mendapat perhatian lebih. Hal ini karena tingginya jumlah pengidap TBC dan berpotensi menyebabkan kematian.
Walaupun penyakit TBC di Indonesia dinyatakan oleh WHO berada pada urutan ke-3 terbesar di dunia setelah India dan Cina, tetapi kebanyakan orang masih belum menyadari apakah ia mengidap TBC dan kerap bingung membedakannya dengan penyakit lain.
Padahal bisa jadi gejala TBC sudah dimulai bertahap kemudian berkembang dalam jangka waktu beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
Berikut ini informasi mengenai penyakit TB, gejala, penyebab, dan berbagai pengobatannya.
Apa itu tuberkulosis?
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke tubuh seseorang kemudian menjadi TBC laten. Bagian tubuh yang diserang adalah paru-paru, tetapi bagian tubuh lainnya juga bisa menjadi sasaran, seperti sistem peredaran darah, sistem saraf pusat, sistem kelenjar getah bening, tulang, dan lainnya.
Sementara itu Kementerian Kesehatan menargetkan penurunan angka kasus baru Tuberkulosis hingga 65 kasus per 100 ribu penduduk. Strategi yang akan dilakukan Kemenkes, meliputi 3 hal yakni melakukan Preventif, Deteksi, dan Terapi.
Untuk Preventif, dilakukan dengan imunisasi BCG pada anak-anak yang sudah berlangsung puluhan tahun. Deteksi, mulai dari fasilitas kesehatan, tracing target per desa, kecamatan hingga provinsi dan utilisasi mesin tes cepat molekuler (TCM).
Strategi terakhir adalah terapi, baik terapi sensitif TBC maupun TBC yang sudah resisten yang sulit diobati.
Jenis-jenis penyakit tuberkulosis
Penyakit ini bersifat menular karena seseorang yang terkena TBC jarang menyadari bahwa tubuhnya telah terinfeksi dan kuman TBC telah berkembang biak.
Alih-alih melakukan pemeriksaan, sebagian pengidapnya tetap beraktivitas tanpa alat pengaman, seperti masker. Hal ini membuat batuk dan bersin akan terbawa oleh butiran debu atau titik air yang berterbangan di udara dan mengenai orang lain.
Berikut adalah jenis-jenis penyakit tuberkulosis.
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru adalah penyakit yang menyerang paru-paru dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Gejala paling umum pada tuberkulosis paru adalah demam, biasanya pasien juga merasakan sangat lelah dan penurunan berat badan secara tiba-tiba.
Tuberkulosis kelenjar
Di antara kasus TBC yang menyerang kelenjar, kasus terbanyak terjadi pada kelenjar getah bening. Kondisi ini umumnya menular saat seseorang menghirup udara yang terkontaminasi.
Dari paru-paru, kuman TB dapat berpindah ke kelenjar getah bening terdekat, termasuk kelenjar getah bening di leher.
Kondisi ini dapat menyerang orang dewasa, lansia, maupun anak-anak, terlebih mereka yang mengalami kelemahan sistem kekebalan tubuh
Tuberkulosis tulang
Pada tuberkulosis tulang, bakteri tuberkulosis mempengaruhi tulang belakang. Gejala utamanya adalah nyeri di sepanjang tulang belakang. Saat infeksi mempengaruhi tulang belakang, otot-otot di dekatnya mulai teriritasi dan bisa menjadi kejang.
Hal ini dapat menyebabkan banyak kekakuan di punggung. Jika tidak diobati, dapat memperburuk kesehatan tulang belakang dan mulai mempengaruhi sumsum tulang belakang itu sendiri. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan kelumpuhan.
Tuberkulosis otak
Tuberkulosis otak biasa juga disebut tuberkulosis meningitis. Dalam kondisi ini, pasien mengalami berbagai derajat sakit kepala yang terkait dengan kondisi kesehatan mental yang berubah.
Jika infeksi tuberkulosis berlanjut dan tidak segera diobati, mereka mungkin mengalami koma yang sulit diobati.
Tuberkulosis kulit
Kuman Mycobacterium tuberculosis, diketahui bisa menyerang hampir semua sistem organ manusia, termasuk kulit. Tuberkulosis kulit jadi salah satu jenis TBC yang tidak kalah bahayanya dengan TBC paru atau tulang.
Kuman mycobacterium tuberculosis menginfeksi kulit dengan cara menjalar langsung ke kulit dari organ di bawah kulit yang terkena TBC sebelumnya. Lalu, infeksi langsung pada kulit dan infeksi melalui peredaran darah.
Tuberkulosis usus
TB usus dapat mempengaruhi bagian manapun dari saluran pencernaan mulai dari saluran makanan hingga bagian terakhir dari usus.
Hal ini dapat menyebabkan sejumlah gejala yang berbeda seperti kesulitan menelan, diare, penyerapan nutrisi yang buruk, sakit perut dan bahkan bisul di perut.
Tuberkulosis milier
Pada penyakit TB jenis ini, paru-paru terlibat secara ekstensif dimana ada beberapa bercak yang terlihat di seluruh paru-paru setelah melakukan pada rontgen dada.
Gejala tuberkulosis
Secara fisik terdapat gejala-gejala tuberkulosis diantaranya:
Jika melihat banyaknya gejala tersebut, penting untuk kamu agar mengetahui faktor penyebab tuberkulosis.
Penyebab tuberkulosis
Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke tubuh seseorang kemudian menjadi TBC laten.
Kuman TBC tersebut masuk ke paru-paru akan terjadi perlawanan dari sistem pertahanan tubuh, yaitu sel-sel darah putih akan mengepung bakteri-bakteri TBC.
Bakteri TBC sendiri berukuran kecil dan ulet sehingga kebanyakan dapat lolos serta dilapisi oleh zat seperti lilin dan dapat tetap hidup.
Cara pengobatan tuberkulosis
Jika kamu atau keluarga kamu terdapat gejala yang disebutkan, sebaiknya segera periksa ke dokter spesialis paru dan penyakit dalam. Jika dibiarkan dapat merusak jaringan paru dan menularkan ke orang lain.
Bagi yang memiliki sistem imunitas yang lemah dan pernah melakukan kontak dengan penderita TBC juga disarankan untuk melakukan tes tuberkulosis.
Pasien harus disiplin menjalani pengobatan, jangan sampai tidak teratur dan berhenti. Minum obat di bawah pengawasan dokter hingga tuntas.
Ketidakkonsistenan pasien dapat mengakibatkan pasien TBC menjadi resisten pada obat.
Bahkan ketika dinyatakan sembuh, pasien haruslah tetap melakukan pemeriksaan ulang untuk menguji apakah pengobatan berhasil.
Sebaliknya, jika dalam waktu 6 bulan tidak kunjung sembuh maka dokter akan melakukan uji resistensi pada obat yang diberikan.
Pentingnya asuransi bagi yang punya riwayat tuberkulosis
Mengingat penyakit tuberkulosis ini jadi salah satu penyakit yang berbahaya dan membutuhkan perawatan yang panjang, penting bagi kamu miliki asuransi yang tepat untuk melindungi segala pengobatan.
Dengan asuransi kesehatan, kita dapat meminimalisir risiko jika terjadi hal tak terduga.
Mengingat TB tergolong penyakit kritis, maka sebaiknya lengkapi perlindungannya dengan asuransi penyakit kritis.
Jangan lupa juga untuk memiliki dana darurat, ya! Coba hitung berapa jumlah dana darurat yang kamu butuhkan menggunakan kalkulator dari Lifepal berikut ini.
Tips mencegah TBC
Ada banyak cara untuk mencegah tuberkulosis. Pada anak-anak, vaksin TBC diberikan untuk mencegah infeksi TBC di masa depan.
Vaksin tersebut disebut vaksin BCG atau vaksin Bacille Calmette Guerin. Selain itu, jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut, pastikan kamu mengikuti saran yang tepat agar tidak tertular penyakit tersebut karena mereka yang menderita TBC paru-paru dapat menularkan infeksi dari satu orang ke orang lain melalui dahak yang terinfeksi.
Selain itu terapkan gaya hidup sehat dan bersih untuk mendukung sistem pertahanan tubuh untuk memusnahkan kuman yang masuk melalui saluran pernafasan karena bakteri dapat bersarang dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala kemudian akan aktif bila sistem imunitas melemah.
Pertanyaan seputar tuberkulosis
Yuk, simak penjelasannya pada artikel berikut.
Temukan produk asuransi kesehatan terbaik di Indonesia lebih hemat di Lifepal.