Kenali Gejala Turun Berok dan Cara Mengobatinya

turun berok

Apakah kamu merasa tidak asing dengan istilah turun berok? Tahukah kamu bahwa turun berok bisa dialami oleh siapa saja. Bahkan bisa terjadi pada bayi dan orang dewasa yang sudah lanjut usia.

Kondisi ini tentulah menyebabkan rasa tidak nyaman untuk penderitanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan yang tepat agar turun berok bisa segera diatasi.

Tahukah kamu pria memiliki risiko hernia lebih tinggi dibandingkan pada wanita? Yuk, kenalan dengan kondisi hernia dan pahami ciri hernia yang sering dijumpai melalui penjelasan di bawah ini!

Apa itu penyakit turun berok?

Dalam dunia medis turun berok disebut hernia. Turun berok adalah munculnya benjolan akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah.

Jika cara mengobatinya salah, maka hal ini bisa menyebabkan aliran darah tersumbat sehingga bisa terjadi kematian jaringan.

Penyebab turun berok

Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab turun berok. Di antaranya adalah:

  • Pertambahan usia atau penuaan
  • Sering mengangkat beban berat berlebih
  • Menjalani operasi perut
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Batuk kronis
  • Sembelit
  • Sementara faktor yang dapat meningkatkan risiko hernia adalah:

  • Lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami hernia sebelumnya
  • Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan
  • Pernah menjalani operasi perbaikan hernia
  • Turun berok pria

    Turun berok pria menjadi momok yang menakutkan. Sebab beberapa orang percaya bahwa turun berok memiliki kaitannya dengan kesuburan. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang percaya bahwa turun berok pria tidak bisa memiliki anak.

    Betulkah demikian? Pada umumnya, hernia inguinalis terjadi akibat dinding perut yang belum menutup secara sempurna. Kondisi inipun banyak diderita oleh pria. Oleh karena itu ada turun berok pria.

    Beberapa faktor dapat menjadi penyebab turun berok pria seperti batuk lama yang tidak kunjung sembuh dan juga sering mengejan. Lalu benarkan hernia pria memiliki kaitan dengan kesuburan?

    Dilihat dari sisi medis dan umum, hernia pria tidak menyebabkan adanya masalah untuk memiliki keturunan. Hal ini karena bagian yang bermasalah dari kondisi hernia adalah usus dan dinding perut.

    Hanya saja, ada satu kasus di Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa usus yang keluar tersebut dapat menghambat aliran darah ke buah zakar (testis) sehingga bisa mengurangi sirkulasi darah dan mengganggu proses produksi sperma.

    Oleh karena itu cara mengobatinya harus dilakukan dengan tepat dan cepat agar tidak ada risiko masalah kesuburan. Beberapa penelitian menyebutkan operasi hernia bisa memperbaiki kesuburan pria.

    Turun berok wanita

    Lalu bagaimana dengan turun berok wanita? Umumnya, turun berok wanita dikenal dengan istilah turun peranakan. Sebuah kondisi dimana rahim turun hingga menonjol keluar vagina. Kondisi ini terjadi akibat otot dan jaringan di sekitar panggul lemah.

    Hernia wanita umumnya bisa dialami oleh setiap wanita di berbagai usia. Akan tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa menopause dan wanita yang melahirkan secara normal.

    Turun berok wanita memiliki empat tahapan, yaitu:

  • Tahapan pertama: leher rahim turun ke saluran vagina
  • Tahap kedua: leher rahim turun sampai ke bukaan vagina
  • Tahapan ketiga: leher rahim sudah berada di luar vagina
  • Tahap keempat: seluruh rahim sudah berada di luar vagina
  • Pada tahapan pertama dan kedua, biasanya tidak ada gejala yang dirasakan. Namun pada turun berok wanita, tahap ketiga dan keempat bisa menimbulkan gejala. Di antaranya adalah:

  • Konstipasi atau sembelit
  • Rasa tidak nyaman saat berjalan
  • Rasa nyeri saat berhubungan seksual
  • Adanya darah atau cairan atau jaringan rahim yang keluar dari vagina
  • Rasa penuh dan tertarik di panggul
  • Rasa nyeri di panggul, perut, dan punggung bagian bawah
  • Gangguan buang air kecil seperti sulit mengontrol buang air kecil atau sulit mengeluarkan urine
  • Infeksi kandung kemih yang berulang
  • Gejala tersebut semakin terasa di siang dan malam hari. Oleh karena itu cara mengobatinya harus secara tepat dan cepat agar tidak menimbulkan penyakit komplikasi lainnya.

    Jika cara mengobatinya bisa cepat, maka kamu bisa terhindar dari kondisi turun berok atau turun peranakan yang menjadi momok bagi wanita.

    Turun berok setelah caesar

    Turun berok setelah caesar juga bisa terjadi. Hernia menjadi salah satu efek samping dari operasi caesar. Ciri-ciri hernia yang dapat dilihat adalah adanya benjolan dekat atau menempel di tempat sayatan bedah.

    Meskipun begitu, turun berok setelah caesar tidak segera muncul setelah operasi. Melainkan baru muncul setelah bertahun-tahun lamanya. Benjolan ini akan terasa ketika kamu berdiri tegak, melakukan aktivitas fisik, dan batuk.

    Lalu apa yang menjadi penyebab turun berok wanita? Penyebab turun berok wanita bisa disebabkan oleh melemahnya otot dan jaringan penyangga rahim di panggul. Ada beberapa faktor yang bisa mengakibatkan hal ini terjadi. Di antaranya:

  • Menjalani persalinan secara normal (lahir dari vagina), terutama bila bayi yang dilahirkan beratnya lebih dari 4 kg atau melahirkan bayi kembar
  • Mengalami penurunan kadar hormon estrogen setelah memasuki masa menopause
  • Mengalami komplikasi akibat operasi panggul
  • Menderita bronkitis atau asma yang berlangsung lama (kronis)
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Mengalami sembelit kronis
  • Menderita tumor panggul
  • Sering mengangkat beban berat
  • Menua
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Turun berok setelah caesar dan turun berok wanita merupakan momok yang menakutkan bagi para wanita yang mengalaminya. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui ciri-ciri hernia yang umum dijumpai.

    Ciri turun berok

    Ciri-ciri turun berok atau gejalanya bisa berbeda-beda tergantung pada jenis kondisi yang dialami oleh penderita. Berikut jenis dan ciri-ciri hernia yang sering dijumpai:

    1. Hernia inguinalis

    Kondisi hernia inguinalis merupakan hernia pria yang sering dijumpai. Kondisi ini terjadi ketika usus atau jaringan di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga bisa menimbulkan gejala atau ciri-ciri:

  • Ada benjolan di selangkangan, tetapi menghilang ketika berbaring
  • Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat beban berat
  • Selangkangan terasa berat atau panas
  • Bengkak dan nyeri di kantung buah zakar
  • 2. Hernia femoralis

    Kondisi hernia selanjutnya adalah hernia femoralis. Kondisi ini merupakan hernia wanita yang terjadi ketika sebagian usus menonjol ke paha atas bagian dalam. Biasanya sering terjadi pada wanita yang memiliki berat badan berlebih.

    Ciri-ciri dari kondisi ini adalah:

  • Rasa nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat beban berat, batuk, atau berolahraga
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • 3. Hernia umbilikalis

    Kondisi hernia yang satu ini umumnya dialami oleh bayi akibat lubang tali pusat yang belum menutup sempurna. Hernia umbilikalis terjadi ketika sebagian usus menonjol melalui otot di dekat pusar.

    Kondisi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Benjolan berwarna kemerahan atau keunguan di pusar
  • Perut berbentuk bulat
  • Sembelit
  • Perut terasa penuh
  • Perut nyeri saat ditekan
  • Demam
  • Muntah
  • 4. Hernia hiatus

    Hernia hiatus atau hernia diafragma merupakan kondisi yang terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan ini masuk melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut.

    Ciri-ciri hernia jenis ini adalah:

  • Nyeri ulu hati
  • Penyakit asam lambung (GERD)
  • Kesulitan menelan
  • Sesak napas
  • Muntah darah
  • Dada nyeri
  • Sakit perut
  • Tinja berwarna kehitaman
  • 5. Hernia insisional

    Hernia insisional adalah kondisi yang terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui bekas luka operasi di perut. Ciri-cirinya adalah:

  • Sembelit
  • Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
  • Nyeri di sekitar benjolan
  • Jantung berdetak cepat
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • 6. Hernia epigastrik

    Merupakan kondisi yang terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian atas, dari ulu hati hingga pusar. Ciri-cirinya adalah:

  • Benjolan di atas pusar
  • Nyeri di sekitar benjolan hernia
  • Sakit perut terutama saat bersin, batuk, atau tertawa
  • 7. Hernia spigelian

    Hernia spigelian merupakan kondisi yang terjadi ketika usus menonjol dari jaringan ikat perut spigelian. Ciri-ciri hernia jenis ini umumnya meliputi:

  • Benjolan di bawah atau di samping pusar
  • Sakit perut yang hilang timbul atau menetap
  • Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat beban berat, atau ketika buang air besar
  • Sembelit
  • 8. Hernia otot

    Hernia otot merupakan kondisi yang terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung otot. Ciri-ciri hernia jenis ini umumnya terdapat benjolan di otot tulang kering kaki akibat cedera.

    Ciri-ciri hernia lainnya adalah rasa nyeri di kaki yang berkepanjangan dan bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat istirahat, namun bisa muncul kembali saat otot menegang.

    Turun berok dan cara mengobatinya

    Cara mengobati turun berok harus secara cepat dan tepat. Terutama jika kamu mengalami ciri-ciri hernia seperti di atas. Selain itu, pemeriksaan dan penanganan juga perlu dilakukan jika:

  • Nyeri muncul mendadak dan terasa parah
  • Benjolan hernia berubah warna menjadi ungu atau hitam
  • Benjolan hernia terasa sakit dan mengeras
  • Sulit buang air besar atau buang angin
  • Mual dan muntah hebat
  • Demam yang berulang
  • Cara mengobatinya bisa dengan pemberian obat-obatan dan operasi. Prosedur medis ini tentunya sesuai dengan jenis kondisi hernia pasien.

    Tips dari Lifepal! ada beberapa cara yang dapat mencegah terjadinya hernia. Seperti berhenti merokok, olahraga secara rutin, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bergizi, dan berhati-hati saat mengangkat beban berat.

    Intinya, jika kamu tidak ingin terkena suatu penyakit parah, lebih baik jalani pola hidup yang sehat dan hindari kebiasaan yang memberikan dampak buruk bagi tubuh.

    Jagalah selalu kesehatan tubuh, sebab biaya pengobatan kamu tidaklah murah. Oleh karena itu, mari mulai melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, kamu pun tetap harus menjaminnya dengan memiliki asuransi kesehatan.

    Semoga informasi ini bermanfaat!

    Uang pertanggungan dari asuransi

    Produk asuransi akan memberikan uang pertanggungan (UP), berupa sejumlah uang yang akan cair jika terjadi risiko meninggal dunia.

    Kita bisa mengetahui nilai UP dengan menghitung Nilai Hidup Manusia. Jika kamu ingin mengetahui berapa besarannya, manfaatkan kalkulator berikut ini untuk menghitungnya:

    Perlu kamu ketahui, asuransi memiliki sejumlah risiko, terutama mengenai risiko kerugian investasi. Jika produk yang kamu pilih berbentuk unit link, maka ada risiko kerugian investasi di dalamnya.

    Artinya, ada kemungkinan kamu perlu membayar premi lebih lama dari ketentuan awal jika terjadi risiko kerugian tersebut. Kalau kamu tidak mengisi ulang saldo unit link yang kosong, bisa-bisa polis kamu lapse.

    Maka dari itu, pastikan sebelum memilih produknya kamu sudah membaca polisnya secara rinci. Mau cara yang lebih simple? Manfaatkan fitur perbandingan asuransi terbaik di Lifepal!

    Pertanyaan seputar turun berok 

    Dalam dunia medis turun berok memiliki nama lain yaitu hernia. Turun berok adalah munculnya benjolan akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah.

    Jika cara mengobatinya salah, maka hal ini bisa menyebabkan aliran darah tersumbat sehingga bisa terjadi kematian jaringan. Yuk, cek info selengkapnya di artikel ini.

    Perlindungan finansial asuransi penting, agar tidak terbebani pengeluaran mendadak yang menguras tabungan. Pilih produk asuransi sesuai kebutuhan, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan lainnya. Cari tahu di Lifepal.