Menghitung Biaya Bayi Tabung di Indonesia, Seberapa Mahal?

biaya bayi tabung

Tidak semua pasangan beruntung bisa memiliki buah hati setelah menikah. Untungnya masalah kehamilan tersebut bisa terselesaikan dengan mengikuti program bayi tabung. Kira-kira berapa besar ya biaya bayi tabung di Indonesia?

Program bayi tabung biasa dilakukan bagi pasangan yang mengalami kesulitan atau tak kunjung berhasil dengan program kehamilannya ataupun memiliki masalah ketidaksuburan (infertilitas).

Proses bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dilakukan dengan pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi di luar tubuh (di laboratorium). Setelah sel telur berhasil dibuahi dan menjadi embrio, ia akan dikembalikan ke dalam rahim ibu. 

Alasan memilih program bayi tabung sebagai solusi

Ada beberapa kondisi yang apabila dialami pasangan menjadi alasan mereka mengikuti program bayi tabung. Berikut adalah beberapa kondisi yang memungkinkan pasangan mengikuti program bayi tabung.

  • Usia ibu tidak lagi muda
  • Adanya masalah di tuba falopi
  • Siklus ovulasi tidak teratur
  • Endometriosis
  • Miom
  • Masalah ketidaksuburan yang belum diketahui penyebabnya
  • Kelainan genetik
  • Kondisi lainnya
  • 1. Usia ibu tidak lagi muda

    Semakin tua usia calon ibu, maka potensi kehamilan pun semakin menurun. Ini yang menjadi alasan mereka yang berusia lebih dari 40 tahun melakukan program kehamilan. 

    2. Adanya masalah di tuba falopi

    Pembuahan sering gagal jika ada masalah pada tuba falopi calon ibu. Tuba falopi yang merupakan penghubung antara rahim dan indung telur (ovarium) sekaligus menjadi tempat bertemunya sel telur dan sperma memiliki peran yang sangat penting dalam program kehamilan.

    Apabila terjadi masalah seperti sumbatan maupun kerusakan padanya, maka pembuahan sulit untuk berhasil maupun telur yang sudah dibuahi (embrio) sulit untuk menuju rahim. 

    3. Siklus ovulasi tidak teratur

    Ovulasi adalah proses keluarnya sel telur yang sudah matang dari ovarium. Sel telur pun siap untuk dibuahi. Siklus ovulasi yang tidak teratur dapat menjadi masalah tersendiri dalam proses kehamilan karena jumlah sel telur untuk proses pembuahan pun berkurang karenanya.

    Ini juga yang membuat pasangan sulit untuk mendapatkan keturunan sehingga membutuhkan bantuan dengan program bayi tabung. 

    4. Endometriosis

    Endometriosis merupakan sebuah kondisi dimana adanya jaringan rahim yang tumbuh di luar rahim. Kondisi ini tak jarang mengganggu fungsi ovarium, rahim dan tuba falopi sehingga proses pembuahan sulit terjadi. 

    5. Miom 

    Miom adalah tumor jinak pada dinding rahim. Ia kerap disebut sebagai polip rahim. Miom dapat mengganggu proses perlengketan sel telur yang dibuahi di dalam rahim.

    Ini juga yang membuat potensi kehamilan menjadi lebih kecil. Kondisi miom ini umumnya terjadi pada wanita yang berusia 30 – 40 tahun. 

    6. Masalah ketidaksuburan yang belum diketahui penyebabnya

    Tak kunjung mengetahui penyebab dan akar masalah dari infertilitas yang dialami pasangan yang menjalani program kehamilan tidak jarang menjadi alasan mereka melakukan program bayi tabung. Hal ini tidak lain karena tidak bisanya menyelesaikan penyebab tersebut demi melancarkan program kehamilan. 

    7. Kelainan genetik

    Jika kamu atau pasangan memiliki kelainan genetik yang dikhawatirkan akan menurun kepada anak, program bayi tabung bisa dilakukan untuk mengurangi potensi tersebut.

    Dengan melakukan pembuahan di luar rahim, dokter memiliki akses lebih leluasa untuk mendeteksi kemungkinan kelainan tersebut sedini mungkin. Apabila tidak ditemukan adanya kelainan genetik, embrio dapat dipindahkan ke dalam rahim calon ibu. 

    8. Kondisi lainnya

    Program bayi tabung pun disarankan untuk memudahkan proses pembuahan dan kehamilan bagi:

  • Wanita berusia kurang dari 43 tahun yang berhubungan seksual secara teratur tanpa alat kontrasepsi apapun selama dua tahun, tapi belum memiliki anak.
  • Wanita yang sudah menjalani prosedur inseminasi buatan selama 12 siklus tetapi belum mengalami kehamilan.
  • Hitung-hitungan biaya bayi tabung di Indonesia

    biaya program bayi tabung

    Jika kamu dan pasangan telah melakukan konsultasi dengan dokter sehingga sampai pada sebuah rekomendasi untuk melakukan program bayi tabung, kamu pun perlu mulai menyiapkan diri untuk menjalaninya.

    Tidak hanya soal fisik dan mental, tetapi juga soal biaya yang harus ditanggung. Biaya program bayi tabung pun meliputi beberapa hal, antara lain: 

  • Registrasi keikutsertaan
  • Analisa sperma untuk mengetahui kesiapan dan kesehatan sperma 
  • Tindakan bayi tabung 
  • Penggunaan obat-obatan
  • Pemeriksaan laboratorium
  • Pemeriksaan penunjang semisal USG
  • Konsultasi dengan dokter spesialis kandungan.
  • Selain itu, terdapat pula layanan penunjang program bayi tabung yang mungkin tersedia di rumah sakit, yaitu: 

  • Penyimpanan sperma/embrio (sperm/embryo deposit)
  • Pembekuan sperma/embrio (sperm/embryo freezing)
  • Frozen Embryo Transfer (FET), meliputi IMSI treatment 
  • Preimplantation Genetic Screening (PGS)
  • Assisted hatching
  • Pengambilan sel telur (ovum pick up)
  • Preparasi sperma
  • Pembuahan dan kulturisasi telur (ICSI), dan
  • Transfer embrio
  • Mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk program bayi tabung, biasanya pasien akan diberi tahu di awal mengenai rinciannya secara keseluruhan.

    Sistem pembayarannya pun berbeda-beda tergantung rumah sakit kamu melakukan program tersebut. Bisa dibayarkan di muka untuk satu paket program bayi tabung maupun dibayar per tindakan yang dilakukan.

    Untuk sistem paket, kamu akan dijelaskan mengenai apa saja tindakan yang termasuk dalam program paket bayi tabung tersebut beserta dengan tindakan lain yang tidak termasuk di dalamnya sehingga dikenakan biaya tambahan.

    Klinik dan rumah sakit di Indonesia yang melayani program bayi tabung dan biayanya

    Jika kamu ingin melaksanakan program bayi tabung di Indonesia, kamu bisa melakukannya di klinik atapun rumah sakit di bawah ini sebagaimana yang dikutip dari Alodokter.

  • Klinik Teratai Rumah Sakit Gading Pluit
  • Sammarie Basra
  • Rumah Sakit Telogorejo
  • 1. Klinik Teratai Rumah Sakit Gading Pluit 

    Klinik Teratai Rumah Sakit Gading Pluit adalah salah satu klinik di Jakarta yang bisa membantu kamu mendapatkan keturunan melalui program bayi tabung.

    Berapa biaya bayi tabung di Klinik Teratai Rumah Sakit Gading Pluti? Biaya yang ditawarkan terjangkau, mulai dari Rp39 – 80 juta.

    Besaran biaya program bayi tabung yang dikenakan satu pasien dengan yang lainnya pun akan berbeda karena tergantung dengan kondisi kesehatan masing-masing. 

    Biaya tersebut merupakan biaya yang perlu dikeluarkan untuk program bayi tabung yang meliputi biaya konsultasi dokter, tes penunjang, prosedur bayi tabung, dan biaya perawatan pasca tindakan bayi tabung dilakukan.

    Sementara jika ingin dihitung per tindakan, maka rinciannya adalah sebagai berikut: 

  • Konsultasi dokter: Rp300.000
  • USG: Rp150.000 – Rp250.000
  • Paket bayi tabung IVF/ICSI: Rp31.500.000
  • Biaya di atas pun melingkupi tindakan pengambilan sel telur (OPU), jasa dokter untuk tinggalan OPU yaitu dokter obgyn dan anestesi, anestesi saat tindakan OPU, proses washing sperma, tindakan laboratorium embriologi IVF atau ICSI, embrio transfer, test pack kehamilan dan tes βHcG apabila pasien positif hamil. 

    Namun, biaya yang telah disebutkan belum termasuk screening awal sebelum program IVF dilakukan, biaya administrasi, obat-obatan, pemantauan perkembangan folikel (USG dan pemeriksaan hormonal), pembekuan embrio dan sperma, penyimpanan embrio dan sperma beku, operasi MESA/TESE jika diperlukan, maupun perawatan atau tindakan medis lainnya, seperti komplikasi, keguguran atau kehamilan di luar kandungan. 

    Biaya di luar paket yang ditawarkan memiliki rincian sebagai berikut:

  • Assisted hatching: Rp2.200.000
  • Embryo/sperm freezing gratis 3 bulan: Rp1.850.000
  • Penyimpanan embrio/sperma beku per 6 bulan: Rp1.650.000 
  • Frozen embryo transfer: Rp3.250.000
  • Thawing embryo: Rp1.500.000
  • Analisa sperma: Rp325.000
  • Intrauterine insemination: Rp2.400.000
  • Biaya obat-obatan sendiri diperkirakan minimal Rp 15.000.000 untuk satu siklus program bayi tabung yang kamu jalankan. Namun, hal ini tergantung dengan kesehatan pasien dan biayanya dapat berbeda antara satu dengan yang lain. 

    2. Sammarie Basra

    Sammarie Basra merupakan sebuah rumah sakit yang didirikan Sammarie Healthcare Group, sebuah perkumpulan perusahaan swasta nasional di bidang kesehatan. Rumah sakit ini didirikan untuk membantu pasangan mendapatkan keturunan melalui program bayi tabung.

    Rumah sakit yang berlokasi di Pondok Duren, Duren Sawit, Jakarta Timur ini menyediakan layanan obstetri dan ginekologi yang unggul.

    Lalu, berapa biaya program bayi tabung di Sammarie Basra? Program bayi tabung yang ditawarkan pun memiliki biaya berkisar Rp53 juta.

    3. Rumah Sakit Telogorejo

    Satu lagi rumah sakit di Indonesia yang menawarkan program bayi tabung untuk kamu yang memiliki keturunan. Namun, kali ini tidak berada di Jakarta, melainkan di Semarang, Jawa Tengah.

    Rumah Sakit Telogorejo yang memiliki peralatan medis dengan teknologi terkini menyediakan program bayi tabung dengan kisaran harga mulai dari Rp60 juta. 

    Pentingnya memiliki asuransi melahirkan

    Setelah melewati proses yang panjang dengan menjalankan program bayi tabung, calon bayi yang ditunggu pun hadir. Proses bayi tabung mengalami keberhasilan dan sedang memasuki masa kehamilan.

    Namun, upaya yang dilakukan tidak berhenti di sana. Kamu tetap perlu melindungi ibu dan calon anakmu dengan perlindungan maksimal. 

    Memiliki asuransi melahirkan menjadi hal penting dalam memastikan keduanya terhindar dari beragam risiko. Meski asuransi melahirkan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi bagian dari manfaat tambahan atau rider dari asuransi utama, seorang ibu tetap perlu memilikinya.

    Dengan asuransi melahirkan, biaya yang terjadi sebelum dan sesudah proses melahirkan bisa menjadi pertanggungan perusahaan asuransi. Setelah biaya program bayi tabung yang perlu dikeluarkan dengan nominal yang tidak kecil, asuransi melahirkan bisa menjadi angin segar untuk meringankan biaya persalinan nantinya. 

    Dengan biaya rata-rata biaya melahirkan normal di Indonesia sekitar Rp 5 – 17 juta, tentunya asuransi melahirkan sedikit membantu meringankan beban keuangan.

    Apalagi, untuk kasus persalinan rumit, biaya yang perlu dikeluarkan bisa mencapai hampir 10 kalinya, sebesar Rp100 jutaan. Belum lagi dengan biaya tak terduga untuk menanggung risiko yang selalu mungkin terjadi, seperti: 

  • Placental abruption, sebuah kondisi dimana plasenta terlepas dari rahim sebelum bayi dilahirkan. Biaya perawatan diperkirakan bisa mencapai Rp16,7 juta. 
  • Diabetes gestasional, kondisi di mana kurangnya produksi insulin pada ibu hamil. Biaya perawatan diperkirakan bisa mencapai Rp18,6 juta. 
  • Operasi persalinan kompleks akibat kondisi medis tertentu, seperti cacat lahir, posisi kurang ideal dan sebagainya. Biaya perawatan diperkirakan bisa mencapai Rp100 juta. 
  • Dengan segala risiko yang bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi, memberikan perlindungan dengan memiliki asuransi melahirkan adalah langkah yang tepat.

    Kamu pun berkontribusi mengurangi angka kematian ibu dan anak saat proses melahirkan. Namun, hal yang lebih penting adalah anak yang selama ini didambakan pun bisa lahir dengan selamat dan sehat.

    Bagaimana memilih asuransi melahirkan yang tepat?

    asuransi melahirkan di lifepal.co.id

    Setelah memutuskan untuk melindungi anak dan istri dengan asuransi melahirkan, kamu pun kebingungan untuk memilih asuransi mana yang tepat.

    Sebenarnya, tidak perlu bingung karena asuransi yang tepat untukmu dan keluarga pastilah asuransi melahirkan yang baik dan memberikan keuntungan.

    Berikut ini tips-tips memilih asuransi melahirkan yang tepat.

  • Pilih asuransi yang memberikan pilihan klaim secara cashless dan reimbursement.
  • Pastikan pihak asuransi menanggung biaya rawat jalan pra dan pasca persalinan
  • Cek apakah plafon asuransi sebanding dengan biaya persalinan
  • Cari tahu jaringan rumah sakit rekanan
  • 1. Pilih asuransi yang memberikan pilihan klaim secara cashless dan reimbursement

    Asuransi yang menyediakan layanan klaim secara cashless dan reimbursement adalah asuransi yang memberikan pilihan metode klaim secara lengkap.

    Dilihat dari layanan ini pun dapat dipastikan secara tidak langsung bahwa penyedia asuransi melahirkan tersebut cukup perhatian kepada nasabahnya.

    Semakin banyaknya pilihan, terutama cashless dan reimbursement, semakin penyedia memberikan kemudahan bagi nasabah.

    Metode klaim yang beragam ini pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Misalnya, saat persalinan dilakukan di rumah sakit yang bukan rekanan dari perusahaan asuransi, kamu tetap bisa melakukan reimbursement sehingga tidak perlu membayar dua kali.

    Membayar premi asuransi melahirkan setiap bulan tetapi masih perlu membayar biaya persalinan sendiri? Buat apa? 

    Sementara, metode klaim cashless menjadi favorit semua kalangan saat ini. Semuanya menjadi mudah karena teknologi dan internet.

    Tak perlu membawa uang tunai banyak dengan jumlah banyak atau mondar-mandir ke ATM untuk melakukan pembayaran dengan metode klaim cashless kamu pun tidak perlu semakin direpotkan. Pembayaran bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat. 

    2. Pastikan pihak asuransi menanggung biaya rawat jalan pra dan pasca persalinan

    Tidak hanya biaya persalinan itu sendiri, biaya konsultasi dan perawatan selama masa pra dan pasca persalinan pun cukup besar, tidak sedikit.

    Sebut saja salah satu tes yang diperlukan untuk mengantisipasi infeksi pada ibu dan janin (TORCH). Satu tes ini saja sudah membutuhkan biaya sekitar Rp400.000 – Rp2.000.000.

    Oleh karena itu, carilah perusahaan asuransi yang memberikan pelayanan menyeluruh termasuk untuk biaya rawat tersebut sehingga kamu tidak perlu repot maupun khawatir untuk mencari sumber dana lainnya. 

    3. Cek apakah plafon asuransi sebanding dengan biaya persalinan

    Plafon atau besaran manfaat yang kamu dapatkan dari asuransi haruslah sebanding dengan anggaran program melahirkan dan persalinan yang kamu jalankan.

    Kamu pun harus mengetahui dan memutuskan sejak awal jenis persalinan apa yang akan kamu lakukan sehingga produk asuransi melahirkan pun akan disesuaikan.

    Pemilihan asuransi melahirkan yang memiliki plafon yang sebanding dengan biaya persalinan dapat mencegah kamu mengeluarkan biaya tambahan. Tentunya, kamu tidak ingin itu terjadi, kan? 

    Untuk persalinan secara normal, kamu bisa memilih asuransi dengan plafon sekitar Rp15 juta karena biaya persalinan setidaknya sekitar Rp13,9 juta.

    Sementara untuk persalinan caesar, kamu perlu memilih asuransi dengan plafon lebih besar, minimal Rp25 juta. Ini dikarenakan biaya persalinan caesar sendiri paling tidak membutuhkan dana sekitar Rp21,9 juta. 

    4. Cari tahu jaringan rumah sakit rekanan

    Mencari tahu apakah asuransi melahirkan yang kamu inginkan memiliki jaringan rumah sakit rekanan yang luas atau tidak sangatlah penting.

    Semakin banyaknya layanan kesehatan maupun jaringan rumah sakit yang dimiliki, semakin mudah dan menenangkan untuk kamu menghadapi proses persalinan.

    Dengan kemungkinan bahwa persalinan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, kamu pun tidak perlu jauh-jauh mencari rumah sakit yang menerima pembayaran dengan asuransi yang dimiliki. 

    Demikianlah program bayi tabung beserta rincian biayanya untuk kamu yang menginginkan kehadiran buah hati di rumah. Tidak lupa dengan perlindungan asuransi kehamilan yang perlu diberikan agar ia tetap sehat dan selamat saat lahir di dunia.

    Tak perlu khawatir untuk asuransi melahirkan mana yang perlu kamu miliki, Lifepal dapat membantu kamu untuk lindungi buah hati dan ibu dengan asuransi melahirkan terbaik.