Berbagai Terapi Asma Serta Rekomendasi Pengobatannya

terapi asma

Terapi asma merupakan baik salah satu metode pengobatan asma. Terapi asma ada banyak variannya, mulai dari minum obat sampai teknis pernapasan. Olahraga tertentu juga bisa jadi terapi asma yang bisa jadi pilihan juga.

Terapi pengobatan asma dinilai bisa mengendalikan keparahan gejala. Terapi pengobatan asma juga bertujuan untuk mengurangi frekuensi kekambuhan. Lalu apa saja terapi asma yang bisa dilakukan oleh kamu atau kerabatmu yang mengalami asma?

Inilah terapi pengobatan asma yang bisa kamu lakukan.

Jenis terapi untuk asma

Ada banyak pilihan dan jenis terapi untuk asma, tinggal kamu tentukan saja mana yang terbaik dan cocok. Cara untuk menentukan mana terapi untuk asma yang baik untukmu tentu dengan mengkonsultasikannya dengan dokter.

Nantinya dokter akan menentukan cara terapi asma yang bisa kamu ambil. Biasanya pilihan cara terapi asma disesuaikan dengan jenis, tingkat keparahan, dan kondisi asma yang diidap.

Berikut ini pilihan terapi pengobatan asma yang biasa disarankan oleh dokter:

1. Terapi untuk asma dengan obat

Terapi asma yang pertama adalah dengan obat. Tentu saja metode ini cukup umum diberikan oleh dokter, baik untuk jangka pendek maupun panjang. Obat merupakan salah satu terapi asma akut, tentunya obatnya disesuaikan dengan tingkat keparahan asma yang dialami.

Cara terapi asma dengan obat biasanya dibagi menjadi tiga yaitu terapi pengobatan asma jangka panjang, pendek, serta pengobatan alergi. Pengobatan asma jangka panjang bertujuan mengendalikan keparahan gejala, dan mencegahnya kambuh secara berkelanjutan serta komplikasi.

Terapi ini biasanya melibatkan penggunaan obat hirup (inhaler asma atau nebulizer) dan biasanya cocok untuk terapi asma akut.

Sementara itu, terapi pengobatan asma jangka pendek lebih bertujuan untuk meredakan serangan asma akut saat kejadian dengan segera. Obat ini juga bisa digunakan sebagai pertolongan pertama ketika mengalami serangan asma mendadak.

Kemudian, pengobatan alergi dikhususkan untuk mengatasi alergi yang menjadi penyebab asma. Jadi, obat biasanya hanya diberikan jika tubuh bereaksi dengan pemicu (allergen) tertentu.

2. Terapi untuk asma dengan pernapasan

Terapi asma dengan pernapasan adalah cara mengatasi asma tanpa obat yang juga sering dianjurkan dokter. Namun, terapi ini perlu dilatih setiap hari, dengan membiasakan pengidap asma untuk bernapas dengan lebih efektif.

Lama-kelamaan, terapi pengobatan asma dengan pernapasan yang dilakukan secara rutin membantu meningkatkan fungsi paru-paru untuk menampung dan menyerap oksigen, serta mencegah asma kambuh.

3. Terapi untuk asma dengan melakukan Yoga

Yoga merupakan olahraga yang mengharuskan kamu mengatur pola tarikan dan hembusan nafas mengikuti setiap gerakan tubuh. Itulah sebabnya yoga bisa dimanfaatkan sebagai cara meredakan gejala asma. Teknik pernapasan dalam yoga lambat laun akan meningkatkan kapasitas paru.

Dengan begitu, pengidap asma dapat menghirup volume oksigen dalam jumlah yang lebih banyak saat bernapas pendek. Tak hanya itu, yoga juga secara tidak langsung mengajarkan bagaimana cara bernapas lebih baik dan efisien dan mengurangi stres yang bisa memicu asma.

Hal ini juga dimuat dalam hasil penelitian di Ethiopian Journal of Health Sciences, yang menyatakan bahwa yoga berpotensi mengurangi serangan asma akut. Penelitian tersebut dilakukan pada 24 pengidap asma selama 4 minggu, dengan durasi 50 menit per hari.

Hasilnya, yoga dinilai efektif mengurangi kambuhnya serangan asma di pagi dan malam hari.

4. Terapi untuk asma dengan renang

Pada beberapa orang yang asmanya dipicu olahraga (exercise-induced asthma) atau beraktivitas fisik terlalu berat, terapi renang bisa jadi pilihan. Saat berolahraga, tanpa sadar mungkin kamu sering bernapas lewat mulut, bukan hidung.

Cara bernapas seperti ini dapat membuat kamu semakin sesak napas, karena udara yang masuk ke paru adalah udara kering.

Udara kering dapat mengiritasi saluran napas yang akhirnya memicu gejala asma.

Nah, berenang adalah olahraga yang cukup direkomendasikan untuk pengidap asma. Sebab, berenang membantu melembabkan saluran udara agar tidak kering dan teriritasi.

Selain itu, postur tubuh yang mendatar saat berenang dapat membuat otot-otot saluran pernapasan lebih rileks, sehingga nantinya pengidap asma bisa bernapas lebih lega.

Terapi asma dengan renang ini juga bertujuan untuk membantu pengidap asma agar tetap aktif bergerak.

5. Terapi untuk asma dengan akupuntur

Akupuntur merupakan pengobatan tradisional asal Tiongkok dengan menusukkan jarum super tipis ke titik-titik tertentu tubuh. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa terapi akupunktur dapat membantu meringankan gejala berbagai kondisi medis, termasuk asma.

Terapi penyakit asma yang satu ini dipercaya dapat meningkatkan fungsi paru-paru, mengendalikan gejala, hingga mengurangi risiko efek samping dari penggunaan obat-obatan asma. Hal ini pun telah didukung oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Medicine tahun 2017 lalu.

Pada penelitian tersebut diketahui bahwa akupunktur ampuh membantu mengurangi gejala asma yang dialami anak-anak.

Obat-obatan asma yang disarankan

Biasanya obat-obatan asma diberikan melalui alat yang disebut inhaler (obat hirup untuk asma).

Alat ini dapat mengirimkan obat ke dalam saluran pernapasan secara langsung dengan cara dihirup melalui mulut. Menggunakan obat asma dengan cara dihirup dinilai efektif karena obat tersebut langsung menuju paru-paru.

Selain inhaler, ada juga yang disebut sebagai spacer. Ini merupakan wadah dari logam atau plastik yang dilengkapi dengan corong isap di satu ujungnya dan lubang di ujung lainnya untuk dipasangkan inhaler. 

Saat inhaler ditekan, obat akan masuk ke dalam spacer dan dihirup melalui corong spacer itu sendiri.  Spacer juga dapat mengurangi risiko sariawan di mulut atau tenggorokan akibat efek samping dari obat-obatan asma yang dihirup.

Spacer mampu meningkatkan jumlah obat-obatan yang mencapai paru-paru dan mengurangi efek sampingnya. Beberapa orang bahkan merasa lebih mudah memakai spacer ketimbang inhaler saja. 

Namun pada kenyataannya karena dapat meningkatkan distribusi obat ke dalam paru-paru, penggunaan spacer sering disarankan.

Sebagai bagian dari penanganan asma yang baik, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa dokter atau apoteker mengajari cara menggunakan inhaler dengan benar.

Ada dua jenis inhaler yang digunakan dalam penanganan penyakit asma, yaitu:

1. Inhaler pereda

Inhaler pereda digunakan untuk meringankan gejala asma dengan cepat saat serangan sedang berlangsung. Biasanya inhaler ini berisi obat-obatan yang disebut short-acting beta2-agonist atau beta2-agonist yang memiliki reaksi cepat (misalnya terbutalin dan salbutamol).  

Obat ini mampu melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang menyempit. Dengan begitu, saluran pernapasan dapat terbuka lebih lebar dan membuat pengidap asma dapat bernapas kembali dengan lebih mudah.

2. Inhaler pencegah

Selain dapat mencegah terjadinya serangan asma, inhaler pencegah juga dapat mengurangi jumlah peradangan dan sensitivitas yang terjadi di dalam saluran napas.

Biasanya kamu harus menggunakan inhaler pencegah tiap hari untuk sementara waktu sebelum merasakan manfaatnya secara utuh.

Kamu juga mungkin akan membutuhkan inhaler pereda untuk meredakan gejala saat serangan asma terjadi. Namun jika kamu terus-menerus membutuhkan inhaler pereda tersebut, maka penanganannya harus ditinjau ulang secara keseluruhan.

Jika asma tidak kunjung mereda oleh pengobatan di atas, dokter bisa meningkatkan dosis inhaler pencegah.

Jika langkah ini tidak juga dapat mengendalikan gejala asma, biasanya dokter akan memberikan kamu tambahan obat yang disebut long-acting reliever atau obat pereda asma reaksi lambat (long-acting bronchodilator/long-acting beta2-agonist atau LABA).  

Khasiatnya sama dengan obat pereda reaksi cepat, hanya saja kinerjanya butuh waktu yang lebih lama dan efeknya bisa bertahan hingga 12 jam.

3. Steroid oral 

Tablet steroid mungkin akan diresepkan dokter jika asmamu masih belum bisa dikendalikan.

Pengobatan ini biasanya dipantau oleh dokter spesialis paru yang menangani penderita asma karena jika digunakan secara jangka panjang (misalnya lebih dari tiga bulan).

Kemudian juga berisiko menyebabkan efek samping tertentu, seperti hipertensi, kenaikan berat badan, otot melemah, pengeroposan tulang, kulit menipis dan mudah memar. Selain itu, efek samping yang lebih serius yang bisa saja terjadi adalah katarak dan glaukoma.

Oleh karena itu pengobatan dengan steroid oral hanya dianjurkan jika kamu telah melakukan cara pengobatan lainnya, namun belum berhasil.

3. Tablet theophylline

Obat yang bisa difungsikan sebagai obat pencegah gejala asma ini bekerja dengan cara membantu melebarkan saluran napas dengan melemaskan otot-otot di sekelilingnya.

Pada sebagian orang, tablet theophylline diketahui menyebabkan efek samping, seperti mual, sakit kepala, muntah, insomnia,dan gangguan perut. Namun hal ini biasanya dapat dihindari dengan penyesuaian dosis.

4. Tablet leukotriene receptor antagonist (montelukast)

Obat berikut ini bekerja dengan cara menghambat bagian dari reaksi kimia yang menyebabkan radang di dalam saluran pernapasan.

Sama seperti theophylline, obat ini digunakan untuk mencegah gejala asma. Leukotriene receptor antagonist dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala dan gangguan perut.

5. Ipratropium

Meski lebih banyak diresepkan pada kasus bronkitis kronis dan emfisema, ipratropium juga bisa digunakan untuk menanggulangi serangan asma.

Obat ini mampu memperlancar aliran pernapasan dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan yang mengencang ketika gejala asma kambuh.

6. Omalizumab

Obat ini mampu menurunkan risiko terjadinya peradangan saluran pernapasan dengan cara mengikat salah satu protein yang terlibat di dalam respons imun dan mengurangi kadarnya pada darah.

Umumnya, omalizumab direkomendasikan bagi penderita yang menderita asma karena alergi dan sering mengalami serangan asma.

Sebagai obat yang biasanya hanya diresepkan oleh dokter spesialis, omalizumab diberikan dengan cara disuntikkan tiap 2-4 minggu sekali.

Penggunaan omalizumab harus dihentikan jika obat ini tidak berhasil mengendalikan asma dalam kurun waktu enam belas minggu.

Pengobatan asma terbaru dengan terapi asma bronkial

Terapi asma bronkial atau biasa disebut dengan Bronkial Termoplastik merupakan salah satu pengobatan terbaru pada penderita asma. Jenis terapi ini merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit asma yang parah.

Terapi asma bronkial prosedurnya dilakukan dengan menggunakan kateter untuk menghantarkan energi panas yang terkontrol dengan presisi secara langsung ke dinding saluran pernapasan. Teknik ini dinamakan dengan ablasi radiofrekuensi dan bisa juga sebagai terapi asma akut.

Kemudian energi panas yang disalurkan dapat membantu mencegah terjadinya kontraksi otot polos pernapasan (airway smooth muscle atau ASM) dengan cara mengurangi penebalan jaringan otot.

Dengan demikian, diharapkan kemungkinan timbulnya penyempitan pada saluran pernapasan atau kekambuhan asma akan semakin kecil.

Terapi asma bronkial menjadi pilihan metode pengobatan yang tepat untuk mencegah kekambuhan asma akibat pembengkakan saluran udara.

Itulah alasan prosedur ini digadang-gadang sebagai alternatif pengobatan asma yang lebih unggul dibanding dengan obat injeksi kortikosteroid.

Menurut laman Cleveland Clinic, beberapa pasien asma yang telah menjalani prosedur ini merasakan perbaikan yang signifikan pada gejala asmanya. Prosedur ini juga membantu menurunkan jumlah kunjungan ke rumah sakit akibat serangan asma.

Namun, penting untuk diingat bahwa prosedur ini tidak dapat menyembuhkan asma secara total. Pasien masih perlu menjalani pengobatan yang dianjurkan oleh dokter.

Kapan terapi asma bronkial dilakukan?

Bronkial termoplastik menjadi pilihan pengobatan yang biasanya direkomendasikan untuk penderita asma parah atau kronis. Asma dapat disebut tergolong parah ketika gejala-gejala yang timbul sulit dikendalikan dengan obat hirup kortikosteroid atau obat bronkodilator.

Selain itu, salah satu terapi pendukung asma ini memiliki syarat yang bisa menjalankan bronkial termoplastik:

  • Berusia 18 tahun ke atas,
  • Belum pernah menjalani bronkial termoplastik sebelumnya,
  • Tidak alergi dengan obat-obatan untuk bronkoskopi (seperti lidocaine, atropine, dan benzodiazepine), dan
  • Tidak aktif merokok selama satu tahun
  • Terapi pendukung ini memberikan manfaat berupa berkurangnya serangan asma. Kemudian juga jumlah kunjungan ke rumah sakit atau dokter akibat serangan asma akan berkurang.

    Selain itu terapi pendukung ini memiliki kualitas hidup yang lebih baik tanpa terganggu oleh gejala-gejala. Ingat, tidak semua orang dengan penyakit asma memerlukan terapi ini untuk menangani gejala yang dimiliki.

    Jika gejala asma masih bisa dikendalikan dengan obat, sebaiknya konsultasikan lagi dengan dokter mengenai perlu atau tidaknya menjalani prosedur ini.

    Seperti apa prosedur bronkial termoplasti?

    Cara terapi dengan bronkial termoplastik dibagi menjadi 3 sesi yang berbeda. Masing-masing sesi diberi jarak waktu sekitar 3 minggu.

    Berikut langkah-langkah yang akan dilewati saat melakukan terapi asma bronkial.

    1. Sebelum prosedur dimulai, kamu akan diberikan obat penenang. Namun, dalam beberapa kasus, pasien akan diberikan obat bius total.
    2. Setelah obat penenang atau bius diberikan, dokter akan memasukkan selang kecil melalui hidung atau mulut menuju saluran pernapasan kamu.
    3. kemudian bagian ujung selang ini dilengkapi dengan kamera kecil agar dokter dapat memantau bagian dalam saluran pernapasan dengan jelas.
    4. Selanjutnya, selang khusus atau kateter yang dilengkapi dengan penyalur panas akan dimasukkan ke saluran pernapasan.
    5. Ketika posisi kateter sudah ditujukan tepat pada sasaran, panas dengan suhu 65 derajat Celcius (setara dengan secangkir kopi atau teh panas) akan dialirkan menuju sel-sel otot saluran pernapasan kamu selama 10 detik.
    6. Dalam satu kali sesi bronkial termoplasti, langkah di atas akan diulangi 60 kali. Prosedur ini biasanya memakan waktu 30-45 menit.

    Tips dari Lifepal! Terapi asma merupakan baik salah satu metode pengobatan asma. Terapi asma ada banyak variannya, mulai dari minum obat sampai teknis pernapasan. Olahraga tertentu juga bisa jadi terapi yang bisa jadi pilihan juga.

    Terapi pengobatan asma dinilai bisa mengendalikan keparahan gejala. Terapi pengobatan ini juga bertujuan untuk mengurangi frekuensi kekambuhan.

    Jagalah selalu kesehatan tubuh, sebab biaya pengobatan kamu tidaklah murah. Oleh karena itu, mari mulai melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, kamu pun tetap harus menjaminnya dengan memiliki asuransi kesehatan.

    Semoga informasi ini bermanfaat!

    Uang pertanggungan dari asuransi

    Produk asuransi akan memberikan uang pertanggungan (UP), berupa sejumlah uang yang akan cair jika terjadi risiko meninggal dunia.

    Kita bisa mengetahui nilai UP dengan menghitung Nilai Hidup Manusia. Jika kamu ingin mengetahui berapa besarannya, manfaatkan kalkulator berikut ini untuk menghitungnya:

    Perlu diketahui, asuransi memiliki sejumlah risiko, terutama mengenai risiko kerugian investasi. Jika produk yang kamu pilih berbentuk unit link, maka ada risiko kerugian investasi di dalamnya.

    Artinya, ada kemungkinan kamu perlu membayar premi lebih lama dari ketentuan awal jika terjadi risiko kerugian tersebut. Kalau kamu tidak mengisi ulang saldo unit link yang kosong, bisa-bisa polis kamu lapse.

    Maka dari itu, pastikan sebelum memilih produknya kamu sudah membaca polisnya secara rinci. Mau cara yang lebih simple? Manfaatkan fitur perbandingan asuransi terbaik di Lifepal!

    Pertanyaan seputar terapi asma 

    Prosedur terapi asma bronkial dilakukan dengan menggunakan kateter untuk menghantarkan energi panas yang terkontrol dengan presisi secara langsung ke dinding saluran pernapasan.

    Energi panas yang disalurkan dapat membantu mencegah terjadinya kontraksi otot polos pernapasan (airway smooth muscle atau ASM) dengan cara mengurangi penebalan jaringan otot. Hal ini diharapkan dapat membuat kekambuhan asma akan semakin kecil. Yuk, cek info selengkapnya di artikel ini.

    Perlindungan finansial asuransi penting, agar tidak terbebani pengeluaran mendadak yang menguras tabungan. Pilih produk asuransi sesuai kebutuhan. Cari tahu di Lifepal.